JAKARTA (IndoTelko) — PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) mengajukan rencana rights issue senilai Rp3,2 triliun sebagai bagian dari strategi pembiayaan ekspansinya.
Berdasarkan keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), INET akan menerbitkan 12,80 miliar saham baru dengan harga pelaksanaan Rp250 per saham, atau setara 57,14 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah rights issue.
Pemegang saham pengendali, PT Abadi Kreasi Unggul Nusantara (AKUN), yang memegang sekitar 60,62 persen saham, menyatakan akan menyerap haknya senilai Rp1,78 triliun dan juga bertindak sebagai standby buyer untuk saham yang tak diambil investor lain — hingga maksimal 5,65 miliar saham senilai Rp1,41 triliun.
RUPSLB tanggal 20 Agustus 2025 telah memberikan persetujuan awal terhadap rencana ini, termasuk penerbitan Waran Seri II hingga 3,07 miliar waran yang dapat dikonversi menjadi saham baru antara 3 Juni 2026 hingga 1 Desember 2028.
Kinerja Keuangan
Performa keuangan INET pada semester I-2025 menunjukkan rebound yang kuat. Pendapatan bersih perusahaan mencapai Rp45,00 miliar, naik 196,91 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp15,15 miliar.
Beban pokok pendapatan juga meningkat dari Rp9,61 miliar menjadi Rp28,21 miliar, menghasilkan laba bruto Rp16,78 miliar (naik 202,34 persen). Setelah dikurangi beban usaha, laba usaha mencapai Rp10,05 miliar, dan laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk berada di angka Rp7,77 miliar, melonjak 666,66 persen YoY dari Rp1,04 miliar di tahun sebelumnya.
Di kuartal II 2025 saja, INET membukukan laba bersih sekitar Rp7,8 miliar, menunjukkan konsistensi pertumbuhan.
Kinerja ini memberikan landasan yang lebih kuat bagi INET untuk menggalang dana lewat rights issue dalam rangka ekspansi kapasitas, termasuk penggunaan dana untuk memperluas jaringan GPI (anak usaha) dan layanan FTTH serta pengembangan infrastruktur kabel bawah laut.(ak)