Beijing AIForce menangkan program PepsiCo Greenhouse Accelerator 2025 APAC

SHANGHAI (IndoTelko) Beijing AIForce Technology ditetapkan sebagai pemenang program PepsiCo Greenhouse Accelerator (GHAC) 2025 di kawasan Asia Pasifik.

Startup asal Tiongkok itu meraih pengakuan berkat inovasi traktor otonom bertenaga listrik dan rendah karbon yang dinilai mampu mendukung praktik pertanian berkelanjutan.

GHAC 2025 diikuti 10 startup dari Australia, China, Indonesia, Singapura, dan Korea Selatan. Setiap finalis menerima hibah senilai USD 20.000, pendampingan dari eksekutif PepsiCo, akses ke jaringan mitra global, serta kesempatan menguji solusi mereka dalam ekosistem PepsiCo.

Sebagai pemenang utama, Beijing AIForce berhak atas tambahan hadiah USD 100.000. Solusi yang mereka kembangkan menggabungkan teknologi robotik dan data untuk meningkatkan efisiensi operasional pertanian, termasuk kemampuan bekerja non-stop siang malam.

“Partisipasi kami dalam Greenhouse Accelerator menjadi titik balik penting. Bimbingan dan koneksi yang kami peroleh mempertajam strategi serta membuka peluang baru,” ujar Founder & CEO Beijing AIForce Technology Dr. Han Wei.

Menurut PepsiCo, Beijing AIForce dipilih karena pendekatan praktisnya dalam menjawab tantangan biaya operasional pertanian, kelangkaan tenaga kerja, dan emisi karbon. Benchmarking awal di lahan pertanian PepsiCo menunjukkan potensi penurunan biaya operasional dan emisi melalui teknologi tersebut.

CEO PepsiCo Asia Pacific, Anne Tse, menegaskan bahwa GHAC bukan hanya soal ide, tetapi dampak nyata di lapangan. “Pemenang tahun ini berhasil mentransformasi visi menjadi solusi yang konkret, mendukung perjalanan keberlanjutan jangka panjang industri kami,” katanya.

GHAC telah berlangsung tiga tahun di kawasan Asia Pasifik, dengan fokus pada pertanian regeneratif, ekonomi sirkular, dan ketahanan iklim. Secara global sejak 2017, program ini telah mendukung lebih dari 100 startup dan mencatat pertumbuhan pendapatan kolektif lebih dari USD 15 juta.

Selain Beijing AIForce, finalis lain juga menampilkan inovasi beragam, mulai dari film PHA ramah lingkungan (PHAbuilder, China), pusat pemulihan plastik bernilai rendah (Bali Waste Cycle, Indonesia), hingga solusi pengolahan sampah organik menjadi sumber daya bersih (Service Enviro SCAD, Korea Selatan). Beberapa startup bahkan sudah memulai uji coba bersama PepsiCo dan mitra regional.

PepsiCo menegaskan bahwa program ini menjadi bagian dari agenda PepsiCo Positive (pep+), kerangka global keberlanjutan perusahaan. Ashley Brown, Chief Sustainability Officer APAC & India PepsiCo, menyebut Greenhouse Accelerator sebagai penggerak agenda pep+ di kawasan. “Inovasi Beijing AIForce adalah contoh nyata solusi yang mampu menciptakan dampak saat ini,” ujarnya.

Pendaftaran GHAC 2026 akan segera dibuka, dengan PepsiCo mengundang startup dari berbagai negara untuk berpartisipasi.(ak)