JAKARTA (IndoTelko) PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (Bank Muamalat) bekerja sama dengan WIR Group (PT WIR ASIA Tbk), melalui anak perusahaannya Mindstores, meluncurkan layanan quick commerce Hijrah Groceries.
Layanan ini memungkinkan lebih dari setengah juta pengguna aktif aplikasi mobile banking Muamalat DIN untuk berbelanja di jaringan Alfamart.
Direktur Utama Bank Muamalat Indra Falatehan mengatakan, inovasi Hijrah Groceries akan sangat memudahkan nasabah dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari maupun berbagi terutama di momentum bulan Ramadan kali ini. Sebab, nasabah cukup memesan kebutuhan melalui Muamalat DIN dan barang akan diantar oleh kurir dari Alfamart terdekat.
“Pada layanan ini kami mengedepankan nilai AMANAH yang merupakan singkatan dari AMan, ANtar Cepat, dan MudAH. Bank Muamalat optimistis Hijrah Groceries dapat menjadi layanan yang diandalkan oleh nasabah dan masyarakat Indonesia secara umum,”katanya.
Indra menambahkan bahwa saat ini Bank Muamalat telah memasuki era superapp melalui berbagai fitur dan layanan yang ada di Muamalat DIN. Fitur dan layanan tersebut dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan nasabah di era digital saat ini.
Sementara itu, Chief Executive Officer Mindstores Adian Adhitama Bachtiar mengatakan, pihaknya sangat antusias menghadirkan Hijrah Groceries dalam rangka mendukung kebutuhan dan preferensi konsumen yang berkembang di Indonesia. Melalui kemitraan strategis ini, WIR Group dan Bank Muamalat berkomitmen untuk memberikan akses yang mudah dan aman terhadap produk-produk halal dan berkualitas tinggi kepada konsumen.
“Kami yakin kolaborasi dengan Bank Muamalat akan memungkinkan kami untuk memberikan nilai tambah signifikan kepada masyarakat luas, sambil terus memperkuat posisi kami sebagai pelopor dalam inovasi layanan teknologi,” ujarnya.
Dengan mengintegrasikan teknologi terkini dalam logistik dan pelayanan pelanggan, Hijrah Groceries menjanjikan pengiriman yang cepat dan dapat diandalkan. Produk-produk yang ditawarkan pun beragam, mulai dari kebutuhan dasar, seperti produk makanan dan minuman, produk kecantikan, serta perlengkapan mandi, hingga obat-obatan dan perkakas rumah tangga.
Sebagai informasi, quick commerce merupakan layanan yang kian diminati di Indonesia. Menurut platform data dan intelijen bisnis Global Statista, meskipun quick commerce masih berada pada tahap awal di Indonesia, tetapi pasar ini diprediksi akan terus berkembang dan diperkirakan akan mencapai pendapatan tahunan sebesar US$3,6 miliar pada 2027.
Lebih dari 16 juta orang Indonesia adalah pengguna quick commerce. Jumlah ini diperkirakan akan tumbuh menjadi 24 juta pada tahun 2027. Integrasi teknologi canggih seperti kecerdasan buatan (AI), analisis data, dan robotika juga telah mengubah lanskap quick commerce, meningkatkan efisiensi dan akurasi proses pengiriman secara keseluruhan.(wn)