JAKARTA (IndoTelko) – Bukalapak langsung tancap gas dalam implementasi sistem pembayaran digital berbasis Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
eCommerce ini menjadi perusahaan teknologi pertama yang meluncurkan sistem pembayaran QRIS di 1000 Mitra Bukalapak sebagai bagian dari langkah vital untuk transformasi ekonomi digital di Indonesia.
QRIS adalah sebuah QR Code pembayaran yang dapat diakses menggunakan seluruh penerbit uang elektronik berbasis server seperti DANA, LinkAja, Gopay, OVO, dan lainnya.
“Pada tahap pertama ini, kami telah mengajak 1000 Mitra Bukalapak untuk mengimplementasikan QRIS. Mitra-mitra warung, kios tambal ban, para penjual makanan seperti gerobak cilor, bakso ketoprak dan lainnya sekarang tidak hanya berjualan secara tradisional saja, tetapi ikut mengadopsi teknologi dalam praktik bisnisnya. Menyusul, kami akan berupaya agar lebih dari 2 juta Mitra Bukalapak di seluruh Indonesia dapat bergabung," kata Chief Financial Officer Bukalapak Natalia Firmansyah dalam keterangan kemarin.
Adopsi teknologi ini akan menjangkau seluruh segmen masyarakat Indonesia, baik yang sudah menjadi technology savvy maupun yang belum pernah terekspos dengan teknologi digital. Ini merupakan langkah besar untuk menjadi akselerasi pengembangan masyarakat inklusif di Indonesia. Dalam penerapannya, QRIS diluncurkan demi mendorong sistem pembayaran nontunai secara aman dan lancar dan memberikan berbagai kemudahan bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Dari hasil survey awal, para Mitra Bukalapak yang telah menerima pembayaran melalui QRIS telah berhasil mendapat tambahan penghasilan rata-rata 10%, karena kemudahan pembayaran e-wallet dirasakan langsung oleh para pelanggan warung. Terlebih lagi, pembayaran nontunai yang diterima dapat langsung digunakan sebagai modal usaha karena aplikasi Mitra Bukalapak juga menyediakan kebutuhan usaha mereka.
“Kami optimis QRIS akan menjembatani gap dan membuat warung relevan dengan perkembangan teknologi terkini. Potensi warung yang dilengkapi dengan teknologi yang tepat akan sangat berdampak bagi kemajuan ekonomi Indonesia kedepannya.” ungkap VP of O2O (Online to Offline) Bukalapak Rahmat Danu Andika.
Sekretaris Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kemkominfo, Sadjan menambahkan, Ditjen Aplikasi Informatika mempunyai tugas dan fungsi untuk mendorong dan melaksanakan transformasi digital nasional melalui sektor bisnis, pemerintah dan masyarakat. Pemerintah sangat menyadari pentingnya transformasi digital untuk pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk mendukung pengembangan ekonomi digital
“Kolaborasi dengan Bukalapak dalam program UMKM Go Online menjadi salah satu komitmen kami untuk mendigitalisasikan sekitar 8 juta UMKM yang tersebar di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Djauhari Sitorus Head of Project Management Office SNKI mendukung penuh upaya yang dilakukan Bukalapak, "QRIS adalah sistem pembayaran yang modern dan efisien, dan mudah diadopsi UMKM. Seiring dengan langkah yang kami tempuh dalam program kerja keuangan inklusif, kami berharap Bukalapak dapat terus mendukung pemerintah untuk semakin memperluas daya jangkau QRIS ke seluruh pelosok Indonesia, lintas geografi dan sosioekonomi,” imbuhnya.(wn)