Telkomtelstra telah miliki pelanggan `Azure Stack`

16:04:00 | 27 Mar 2018
Telkomtelstra telah miliki pelanggan
Chief Product and Synergy Officer Telkomtelstra Agus F Abdillah.(dok)
JAKARTA (IndoTelko) - Telkomtelstra memetik buah positif dari agresifitasnya menawarkan solusi Azure Stack hasil kemitraan dengan Microsoft sebagai layanan penyimpanan data hybrid pertama di Indonesia.

Anak usaha Telkom dan Telstra ini mengaku telah berhasil mengikat tiga kontrak dari perusahaan yang bergerak di bisnis Financial Service, lifestyle, dan retail untuk menggunakan Azure Stack.

"Kami lakukan Proven of Concept (POC) ke 14 perusahaan, sebanyak tiga perusahaan berhasil diikat kontrak. Di ajang ini ada 40 perusahaan kita undang, harapannya semua mau free trial dulu," ungkap Chief Product and Synergy Officer Telkomtelstra Agus F Abdillah usai memberikan paparan di kegiatan Digital Tranformation Journey 2018 di Jakarta Selasa (27/3).

Dikatakannya, Telkomtelstra masuk ke pasar cloud Indonesia yang sedang bertumbuh dan membantu perusahaan-perusahaan lainnya untuk menaati kebijakan data dalam negeri, mengurangi pengeluaran dan inefisiensi bisnis, serta kinerja akses yang lebih baik, serta di saat yang bersamaan telkomtelstra juga memastikan hadirnya cloud di Indonesia dengan kualitas dan standar global.

Telkomtelstra, didukung oleh teknologi Microsoft, masuk ke pasar cloud Indonesia yang sedang bertumbuh dan membantu perusahaan-perusahaan lainnya untuk menaati kebijakan data dalam negeri, mengurangi pengeluaran dan inefisiensi bisnis, serta kinerja akses yang lebih baik.

Melalui Azure Stack Platform, telkomtelstra akan menghadirkan Hybrid Cloud “glocal” pertama di Indonesia, seraya memberikan solusi yang inovatif dan dapat dipercaya bagi pelanggan untuk mendukung usaha mereka. Untuk memastikan layanan cloud yang baik, telkomtelstra juga mengintegrasikan jasa-jasa lain seperti: aplikasi business productivity, layanan jaringan, layanan keamanan, dan layanan profesional.

"Kami sudah pasang satu server di Serpong (data center Telkomsigma) untuk mendukung Azure Stack. Ini sifatnya scale up, kalau perlu tambah kapasitas dia bisa ditambah. Selain itu di Sentul (Data Center Telkomsigma) akan dipasang juga untuk redudancy satu pada akhir April dan satu lagi di Surabaya (Data Center Telkomsigma) pada Juli mendatang," katanya.

Target Pasar
Agus mengungkapkan, target pasar dari Azure Stack adalah segmen enterprise (korporasi besar), pemerintahan, serta Usaha Kecil dan Menengah (UKM).

"Bagi enterprise Azure Stack ini layak diadopsi karena masih bisa menjaga legacy sistem Teknologi Informasi (TI) yang dimilikinya, tetapi untuk hal-hal tertentu bisa adopsi cloud," katanya.

Sedangkan di pasar pemerintahan, konsep Hybrid Cloud akan menarik dijalankan karena bisa meningkatkan utilitas aset dan menghemat biaya. "Misal, untuk kapasitas bisa dimanfaatkan bersama dari beberapa kementrian tanpa semua harus beli server. Memang ini butuh edukasi dari sisi mata anggaran dan belanja negara agar cloud itu bisa dianggap sebagai aset," katanya.

Sementara untuk pasar UKM, rencananya Telkomtelstra akan merilis sejumlah produk Software as service (SaaS) untuk membawa pelaku usaha Go Digital.

Asal tahu saja, dalam riset yang dilakukan International Data Corporation (IDC), 3rd platform seperti cloud adalah kunci sukses transformasi digital.

Untuk memungkinkan terjadinya transformasi digital, IDC melihat di tahun 2021 belanja perusahaan baik untuk cloud maupun perangkat layanan pendukungnya akan mencapai US$266juta. Total Cost of Ownership (TCO) jika mengadopsi cloud bisa memberikan efisiensi hingga 64%.(dn)

Artikel Terkait