Trik agar startup raih pendanaan

11:03:51 | 24 Feb 2018
Trik agar startup raih pendanaan
JAKARTA (IndoTelko) - Pendanaan, merupakan permasalahan awal yang dihadapi startup maupun pelaku ekonomi kreatif untuk mengembangkan usahanya.

Dari sisi supply side, lembaga keuangan, mereka harus melihat business plan dan revenue yang dihasilkan, serta laporan keuangan yang baik sebelum menyalurkan pembiayaan. Sedangkan dari demand side, banyak yang membutuhkan pembiayaan tapi belum tahu cara mendapatkannya.

Entrepreneur, Nalim Singh mengatakan sebagai entrepreneur, Anda harus membuat produk, menemukan klien,  menjualnya, menemukan orang yang bersedia bekerja untuk Anda, menemukan stakeholder yang mau berinvestasi, mengurus semua dokumen legal, dan harus berkompetisi.

Berdasarkan pengalamannya, permasalahan terbesar entrepreneur adalah mendapatkan pendanaan yang sesuai usaha. Ia mengungkapkan bahwa tidak mudah mendapatkan pembiayaan dari orang lain. Bahkan, 90% startup gulung tikar dalam dua tahun pertama.

Nalin menambahkan pentingnya mengetahui investor yang potensial untuk memberikan investasi. Ia bahkan menyarankan riset investor potensial yang sesuai dan mau memberika pembiayaan. Potensial pasar adalah hal yang diperhatikan investor.

“Bagaimana kamu berperilaku dan bertindak, sangat penting. Miliki bahasa tubuh yang benar (untuk mendapatkan investor),” ucap Nalin kala mengisi workshop Bekraf Get Funded di Jakarta Digital Valley, belum lama ini

Dikatakannya, startup maupun pelaku ekraf siap diinvestasi saat mereka memiliki tim, teknologi, kesempatan pasar, pesaing, track record, cast flow, dan potensi. “Ingat, orang memberikan uang ke orang lain dengan harapan dikembalikan uangnya,” tutup Nalin.

Perwakilan Indigo Telkom, Jeffry Irmawan memberi saran kepada startup yang ingin mendapatkan investasi untuk tidak meniru bisnis orang lain. “Saya sarankan jangan jadi copier dari startup yang sukses. Cari ide original,” ucapnya.

Ia juga menambahkan tiga komponen utama yang harus dimiliki untuk mendapatkan investasi, yaitu ahli teknologi, marketing, dan keuangan.

Direktur Akses Non Perbankan Bekraf, Syaifullah menambahkan permasalahan awal yang dihadapi startup maupun pelaku ekraf yaitu akses pembiayaan.

"Kami ingin meningkatkan cara mendapatkan pembiayaan, investor yang dituju, serta mendapatkan dampak maksimal. Workshop ini membantu penilaian kesiapan perusahaan untuk pendanaan, menentukan jenis pendanaan yang dibutuhkan, mengajari cara membuat dan meyampaikan pitch kepada investor, melindungi diri startup maupun pelaku ekraf dari kesepakatan pendanaan, menginformasikan cara negosiasi kesepakatan pendanaan, serta membantu memahami perjanjian pemegang saham," pungkasnya.(wn)

Artikel Terkait