Google lestarikan budaya dengan VR

11:24:31 | 28 Okt 2016
Google lestarikan budaya dengan VR
ilustrasi(dok)
JAKARTA (IndoTelko) – Google  melalui Google Art and Culture melakukan digitalisasi budaya peninggalan sejarah Indonesia dengan menghadirkan museum virtual reality (VR).

Dirjen Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Kemendikbud, Harry Widianto, mengungkapkan, digitalisasi warisan tradisi budaya Indonesia yang dilakukan atas inisiatif Google Art and Culture bekerja sama dengan Museum Tekstil Jakarta, Galeri Batik-Museum Tekstil, Monumen Nasional Jakarta (Monas), Museum Purbakala Sangiran, Museum Seni Rupa dan Keramik, Yayasan Biennale Yogyakarta (Taman Budaya Yogyakarta), Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko.

“Ada tujuh museum yang kini sudah digitalkan. Google juga membantu mengarsipkan lebih dari 1.000 koleksi batik dan tekstil bersejarah dengan bantuan Google Art Camera,” katanya, kemarin.

Head of Public Policy and Government Relations Google, Shinto Nugroho, menambahkan ndonesia adalah salah satu negara berkembang yang memimpin digitalisasi arsipnya. Indonesia negara kedua yang mengadopsi teknologi ini  setelah Spanyol.

Museum VR 360 derajat ini dapat dinikmati dengan Google Cardboard serta aplikasi Google Arts and Culture di iOS dan Android. (baca: Berburu Pajak Google)

Asal tahu saja, Google tengah diincar kewajiban pajaknya oleh negara. Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Ken Dwijugiasteadi menyatakan akan mengambil keputusan terkait pajak Google setelah bertemu para penyidik.(wn)

Ikuti terus perkembangan berita ini dalam topik
Artikel Terkait