Bandeng olahan ini mendunia berkat platform digital dari Telkom

13:30:20 | 19 Sep 2016
Bandeng olahan ini mendunia berkat platform digital dari Telkom
Bu Darmono dan produk bandeng olahan di depan Broadband Learning Center milik Telkom (Dok)

JAKARTA (IndoTelko) – Kisah pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang sukses dalam usahanya memang tak pernah habis dibahas.

Salah satu kisah yang menarik diikuti dan menjadi inspirasi bagi yang tengah menjalankan bisnis adalah produk "Mina Makmur Bu Darmono" yang semula hanya beredar antar tetangga kini mulai merambah ke luar daerah, bahkan pasar global.

“Bu Darmono adalah sosok yang visioner. Sekalipun memiliki pendidikan formal terbatas, namun beliau meyakini bahwa ke depan, bandengnya harus bisa menjangkau pembeli ke seluruh dunia. Awalnya  Beliau tidak tahu harus bagaimana, hingga akhirnya, Telkom datang dan menawarkan bantuan untuk menembus pasar di belahan dunia lain dengan menggunakan Internet,” ungkap GM Micro Business Telkom Adrian Sani Harahap kala berbincang santai dengan IndoTelko, belum lama ini.

Diceritakannya, Bu Darmono merintis bisnis sejak tahun 1987-an berawal dari keprihatinan harga bandeng mentah yang sangat rendah. Sehingga memutuskan untuk mengolah sendiri, dan pembeli tinggal makan di pasar tradisional. Perjuangan ini tidak mudah. Dimulai dari omzet penjualan satu ember yang kadang baru bisa habis setelah 3 hari.  

Kemudian karena tekad yang kuat, dan selalu mengembangkan rasa serta teknik pengolahan. hingga bertahun tahun, akhirnya produksi Bandeng Bu Darmono menembus 0.5 ton per hari di hari-hari biasa. Sedangkan kalau di hari libur atau mendekati hari raya idul fitri, bisa meningkat hingga 1 ton bandeng perhari.

Menurutnya, sebagai pelaku UKM, Bu Darmono menerima banyak bantuan di sisi finansial, tetapi minim di akses ke pasar. “Kami dengan sejumlah platform digital datang dan membawa beliau menciptakan  pasar baru untuk produknya,” jelasnya.

Produk olahan Bandeng olahan Bu Darmono mulai membuka toko virtual di Blanja.com sejak Juni 2016. Saat itu, dibantu oleh mahasiswi magang dari Telkom University untuk memfoto dan mengunggah produknya.

Sejak saat itu, produk ini menjadi lebih dikenal oleh banyak orang. Setidaknya setiap hari ada 2-3 kg pesanan dari berbagai kota. Kadang ada puluhan kilogram juga kalau ada kegiatan besar di Semarang. “Bandeng bu Darmono ini terkenal enak namun dengan harga yang relatif lebih murah 30% dari pesaingnya,” katanya.

Efek digital mulai dirasakan produk Bu Darmono sehingga pesanan mulai datang dari luar Semarang. Bahkan, pihak kementrian BUMN memfasilitasi untuk ikut dalam roadshow ke Malaysia bulan lalu, karena melihat bahwa Bandeng Darmono mulai menjadi 'rising star' untuk kategori produk olahan. Apalagi, Bandeng Bu Darmono satu satunya yang telah mendapat sertifikat LPPOM dan SNI di Semarang. (Baca: Kampung UKM Digital)

Sekarang Bu Darmono juga giat menularkan keberhasilan digitalnya ke sesama pelaku UKM dengan menjadi pemimpin Kampung UKM Digital Mina Makmur, Semarang. “Masa perjuangannya sudah relatif terlewati. Sekarang bersama Telkom beliau membantu pelaku UKM lainnya merasakan transformasi digital dalam berusaha,”katanya.(id)

Baca Juga:
More Stories
 
Muhammad Awaluddin
Rubrik ini diasuh oleh Chairman of Indonesia Digital Society Forum (IDSF) yang juga Presiden Indonesia Marketing Association (IMA) 2013-2015, Muhammad Awaluddin.

Awaluddin juga penulis Buku Digital EntreprenuerShift dan Digital ChampionShift.

Pembaca bisa bertanya seputar cara mengelola bisnis dan solusi-solusi Teknologi Informasi untuk transformasi digital melalui email ke alamat Redaksi@IndoTelko.id

Pengasuh akan menjawab setiap email yang masuk melalui sub kanal ini dari setiap pertanyaan yang masuk.

Jangan lupa cantumkan alamat sesuai KTP dan nomor telepon yang bisa dihubungi di email.

 
Digital Talk

Rubrik Digital Talk dipersembahkan oleh Indosat dan Ooredoo untuk berbagi pengetahuan tentang mengembangkan serta membangun usaha berbasis teknologi informasi bagi pelaku bisnis di Indonesia.