telkomsel halo

Tantangan dan peluang UMKM di dunia digital, menurut Wamendag

07:00:00 | 21 Jun 2022
Tantangan dan peluang UMKM di dunia digital, menurut Wamendag
JAKARTA (IndoTelko)  -- Ada tiga tantangan yang dihadapi pemerintah terkait dengan digitalisasi pedagang pasar dan UMKM. Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Jerry Sambuaga, dalam Live Instagram bersama Titipku yang mengangkat topik “Peluang UMKM dan Pasar di Dunia Digital”, Jumat (17/6).

“Tantangan yang pertama adalah infrastruktur. Teknologi pembayaran nontunai atau cashless sudah digaungkan pemerintah sebelumnya, namun teknologi ini tidak akan efektif digunakan jika tidak ada jaringan internet. Tugas pemerintah adalah untuk memastikan ketersedian infrastruktur ini tersedia mulai dari pasar tradisional hingga pasar modern,” ungkap Jerry.

Selanjutnya, Jerry juga menjelaskan tantangan kedua terkait literasi dan sosialisasi. Jerry mengatakan bahwa publik harus tahu tentang apa itu digitalisasi yang selama ini digaungkan oleh pemerintah. Merespons tantangan ini, Jerry mengatakan bahwa pihaknya di Kementerian Perdagangan selalu siap untuk mensosialisasikan dan meliterasi publik tentang digitalisasi.

Tantangan yang ketiga adalah terkait dengan kesempatan untuk para UMKM go digital. Tantangan ini mencakup adanya sarana atau platform untuk mereka bisa masuk dan mendigitalisasi dagangannya.

Merespons ketiga tantangan tersebut, Chief Executive Officer Titipku, Henri Suhardja, yang juga menjadi pembicara dalam Live Instagram tersebut, mengatakan bahwa Titipku bisa menjadi solusi dari tantangan ketiga. "Titipku bisa menjadi solusi dengan memberi tempat bagi para pedagang untuk menjual produknya di dunia online,” ungkap Henri.

Henri menambahkan, bahwa proses digitalisasi pedagang di aplikasi Titipku itu mudah. “Kita punya tim khusus yang turun ke pasar dan mengedukasi para pedagang satu per satu soal digitalisasi dan benefit masuk ke Titipku. Mereka juga yang membantu para pedagang ini untuk memasukkan produk-produknya ke aplikasi Titipku."

“Selain edukasi digitalisasi, Titipku juga punya edukasi berkelanjutan terkait pengembangan bisnis, mulai dari mengelola lapak secara online, cara mempromosikan pedagang di sosial media, hingga cara memfoto produk yang menarik,” tambah Henri.

Henri mengatakan bahwa sejauh ini para pedagang diedukasi dengan cepat. “Adanya anggapan bahwa pedagang pasar yang sudah lanjut usia itu sulit diajari tentang digitalisasi itu salah. Kami sudah membuktikannya."

Menanggapi pernyataan Henri, Jerry Sambuaga mengatakan bahwa Titipku dan pemerintah punya satu semangat yang sama untuk mendigitalisasi pedagang pasar dan UMKM. “Kami sejak awal konsisten untuk mendukung UMKM. Saya berterima kasih ke Titipku yang punya komitmen yang sama dengan kami dalam membantu digitalisasi UMKM."

Jerry mengatakan bahwa pemerintah terus berusaha menghubungkan para pedagang dengan penyedia platform seperti Titipku. Menurutnya, dengan dihubungkan, pedagang jadi bisa mengenal platform belanja daring dengan lebih baik, lebih dekat dengan dunia digital, dan akhirnya mau untuk masuk dan berjualan secara digital.

Selain dikenalkan pada platform belanja daring, para pedagang juga dibekali dengan sosialisasi dan pendampingan tentang digitalisasi usaha. “Hal ini diperlukan guna memastikan bahwa proses digitalisasi yang panjang ini dapat terealisasi dengan baik.” sebut Jerry.

Para pembicara juga mendapat sejumlah pertanyaan dari para penonton Live Instagram. Ada dua pertanyaan yang menanyakan soal pelatihan khusus dari pemerintah untuk UMKM dan soal apakah layanan Titipku menjangkau pasar makanan jadi juga atau tidak.

Untuk pertanyaan pertama, Jerry menjawab bahwa Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Expor Indonesia (PPEI) adalah salah satu program konkret untuk mendukung UMKM naik kelas. Di program ini, ada pendampingan untuk UMKM secara gratis dan ini melibatkan para ahli.

“PPEI ini adalah salah satu program konkret yang menunjukkan adanya pendampingan berkesinambungan, yang mengembangkan para pedagang hingga mereka siap ekspor produk,” ungkap Jerry.

Sementara, untuk pertanyaan kedua, Henri mengatakan bahwa saat ini Titipku mulai mengembangkan layanan ke kuliner malam yang ada di area pasar. Besar kemungkinan, nantinya ada juga layanan untuk pasar makanan jadi di Titipku.

Di akhir acara, Jerry mengatakan bahwa UMKM dan pedagang pasar adalah pelaku ekonomi yang penting, sehingga harus didukung lewat program kolaborasi antara pemerintah dengan stakeholder seperti Titipku.

“Kolaborasi seperti ini bisa menciptakan implementasi dari kebijakan yang sejalan. Pak Presiden Joko Widodo selalu mengarahkan bahwa kebijakan harus dirasakan langsung dampaknya ke masyarakat, dan program kolaborasi digitalisasi seperti ini betul-betul sebuah manfaat yang konkret bisa dirasakan masyarakat,” pungkasnya. (sar)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year