telkomsel halo

Survei NetApp: Cloud hybrid jadi masa depan perusahaan TI

13:07:45 | 18 Jan 2022
Survei NetApp: Cloud hybrid jadi masa depan perusahaan TI
JAKARTA (IndoTelko) -- Di masa depan diprediksi akan ada banyak perusahaan teknologi informasi yang sadar akan manfaat dan keuntungan mengadopsi cloud hybrid. Bahkan dalam sebuah survei menunjukkan jika 77 persen perusahaan akan mengadopsi teknologi komputasi awan yang fleksibel.

Survei tersebut dilakukan oleh perusahaan perangkat lunak data-centric berbasis cloud, NetApp. Dalam survei tersebut mereka melibatkan sejumlah pengambil keputusan di bidang TI dan pemilik infrastruktur di seluruh dunia. 
Hasilnya, terungkap jika 77% responden berencana untuk mengoperasikan bisnis mereka di lingkungan cloud hybrid di masa mendatang, demi memenuhi tuntutan bisnis yang kian meningkat untuk inovasi yang lebih cepat, seraya mengoptimalkan operasi dan menurunkan biaya infrastruktur.

"Kecepatan adalah tolok ukur baru. Para pemimpin TI di mana pun mempercepat upaya transformasi digital yang membutuhkan lebih banyak kecepatan dan fleksibilitas agar tetap menjadi yang terdepan dalam persaingan dan memberikan dampak bisnis secara langsung," kata Ronen Schwarts, General Manager and Senior Vice President, Cloud Volumes, NetApp. 

Menurutnya, banyak perusahaan yang menganut model cloud hybrid agar dapat meningkatkan sumber daya TI secara efektif untuk mendukung aplikasi dan beban kerja penting dalam bisnis. Diakui NetApp mempimpin industri dalam menyediakan solusi multi-cloud hybrid untuk memenuhi kebutuhan perusahaan-perusahaan ini di mana pun mereka berada.

Survei ini dilakukan oleh NetApp pada 79 perusahaan (59% AMER, 36% EMEA, 10% APAC), yang mewakili perusahaan besar dan menengah di berbagai industri yang telah menerapkan atau berencana untuk menerapkan arsitektur cloud hybrid dengan NetApp.

Beberapa poin penting dari survei "2021 Hybrid Cloud Enterprise Customer Adoption" oleh NetApp:

Cloud Hybrid adalah Masa Depan: Lebih dari tiga perempat responden mengatakan perusahaan mereka berencana untuk mengoperasikan lingkungan cloud hybrid di masa mendatang, sementara hanya 17% mengharapkan perusahaan mereka pada akhirnya memigrasikan semua TI ke cloud. Mereka yang disurvei mencantumkan manfaat bisnis terpenting dari adopsi cloud hybrid sebagai berikut:
Inovasi lebih Cepat - 26 persen
Peningkatan Responsif terhadap Pelanggan - 25 persen
Peningkatan Kolaborasi - 22 persen

Penggerak Operasional Utama untuk Adopsi Cloud Hybrid: Responden mengindikasikan bahwa mereka ingin meningkatkan fleksibilitas dan skala infrastruktur (27%) karena desain cloud hybrid membantu tim TI mendapatkan akses ke teknologi baru dan sesuai permintaan yang ditawarkan oleh cloud publik sambil tetap memanfaatkan sistem lama yang berjalan dengan baik. Hampir seperempat (21%) mengatakan mereka perlu mengoptimalkan biaya, sementara 13% mengatakan perlu meningkatkan aksesibilitas data.
 
Perlindungan Data Tetap Menjadi Prioritas Utama dengan Kasus Penggunaan Lain Mendapatkan Daya Tarik: Perlindungan data (termasuk pemulihan bencana, cadangan data, dan pengarsipan) adalah kasus penggunaan cloud hybrid paling populer yang dipilih, di mana 29% menyatakan bahwa mereka menggunakan cloud hybrid untuk perlindungan data saat ini atau berencana dalam 24 bulan ke depan. Namun, para responden mengindikasikan bahwa mereka juga memanfaatkan cloud hybrid untuk penggunaan produksi lebih dari yang diperkirakan: 20% mengatakan mereka saat ini mengintegrasikan sumber daya lokal dan cloud untuk mendukung beban kerja yang sama untuk produksi hybrid, dengan 17% berencana untuk melakukannya dalam 24 bulan. (SYR)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year