Kiat eFishery dorong anak muda gairahkan budidaya

JAKARTA (IndoTelko)-  Startup agriculture technology (agritech) eFishery ingin membangun industri akuakultur untuk membuka penciptaan lapangan kerja secara masif melalui eFishery Academy dengan banyak menggandeng anak muda.

"Bekerja sama dengan Kampus Merdeka, seperti Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Brawijaya, eFishery ingin mengajak seluruh pihak untuk turut serta membangun ekosistem akuakultur yang berkelanjutan di Tanah Air," ucap Chief of Staff dan Co-Founder eFishery Chrisna Aditya. 

Dikatakannya, penting untuk mengikutsertakan pelajar, ilmuwan, dan semua yang memiliki pengalaman dan ketertarikan di bidang akuakultur untuk terlibat secara aktif di sektor ini demi mendorong terjadinya transfer pengetahuan lintas generasi. Hal ini untuk memastikan kesinambungan dan keberlanjutan ekosistem akuakultur. 
 
Dijelaskan ada tiga program yang ditawarkan eFishery Academy. Pertama, Aqua-Scientist yang berlangsung selama dua sampai empat pekan, peserta eFishery Academy akan belajar lebih banyak mengenai metode penelitian dan melakukan pengumpulan data, serta informasi yang dibutuhkan untuk memajukan industri akuakultur.

Kemudian program Aqua-Troops dengan durasi selama tiga sampai enam bulan, karena para peserta terlibat secara aktif dalam keseharian operasional bisnis eFishery dan mengerjakan proyek akhir yang mampu menghadirkan inovasi untuk mendorong kemajuan sektor akuakultur.

"Terakhir Aqua-Preneur. Di program ini, selama enam sampai 12 bulan peserta akan terlibat secara langsung dalam keseharian pembudidaya dan menerapkan pengetahuan yang dimiliki untuk mengurangi dan/atau mengeliminasi permasalahan yang dihadapi pembudidaya di lapangan," paparnya.

Chrisna mengungkapkan bahwa peserta akan menerima pelatihan serta pendampingan dari mentor yang merupakan para ahli di bidangnya. Setelah menyelesaikan sesi pelatihan, para peserta akan ditempatkan di lokasi yang telah ditentukan untuk jangka waktu tertentu dan diberikan tugas atau proyek yang harus diselesaikan.

Setelah proyek selesai, para peserta akan diberikan kesempatan untuk mempresentasikan proyek mereka. Di akhir program, mereka akan dievaluasi dan menerima sertifikat sebagai bukti telah mengikuti seluruh proses.

"Indonesia adalah produsen akuakultur terbesar kedua di dunia setelah Tiongkok, dan Indonesia saat ini memiliki salah satu populasi pemuda terbesar di dunia, sekitar 26 persen dari total 260 juta penduduknya atau kurang lebih 68 juta jiwa," urai dia.

eFishery Academy membuka peluang penciptaan lapangan kerja yang masif. Pasalnya, industri akuakultur semakin berkembang pesat ketimbang sektor makanan berbasis hewani lainnya.

"Laju tangkapan ikan laut cenderung stagnan, dimana pertumbuhannya hanya tiga persen dibandingkan dengan akuakultur yang tumbuh 21 persen selama enam tahun terakhir. Prospek industri ini semakin cerah karena potensinya sangat besar,” tutupnya.(wn)