telkomsel halo

Teknologi SIEM berbasis AI dari IBM QRadar halau serangan siber

04:47:53 | 20 Aug 2021
Teknologi SIEM berbasis AI dari IBM QRadar halau serangan siber
JAKARTA (IndoTelko) - Pandemi yang belum juga reda, membuat meningkatnya pengguna internet di dunia dan juga Tanah Air.  Hal ini perlu menuntut perhatian serius tim IT Security untuk memantau dan mendeteksi risiko keamanan siber. 

Serangan siber tidak terhindarkan selama kita terhubung ke internet, sebagai gerbang yang membuka peluang  bagi perusahaan untuk dapat berinteraksi dan melayani pelanggan, serta memberi akses bisnis seluas mungkin. Dengan dibukanya gerbang tersebut, makin tinggi potensi celah keamanan yang bisa disusupi pihak tidak bertanggung jawab. Problem selanjutnya adalah, bagaimana bisa dengan cepat dan tepat mendeteksi alert yang muncul agar bisa segera diambil tindakan. 

Baru-baru ini, Multipolar Technology mengangkat isu dan solusi seputar deteksi serangan siber melalui Focus Discussion bertajuk “Menghalau Serangan Siber dengan Teknologi SIEM Modern Berbasis AI” kemarin (19/8).

Cyber security menjadi hal yang perlu diwaspadai, termasuk SIEM (Security Information and Event Management).  Kelalaian di pihak internal menjadi peluang bocornya informasi sensitif ke pihak ketiga, terlebih dengan makin tingginya akses jaringan kantor yang dilakukan dari luar kantor.  Selain masalah yang bersumber dari eksternal. 

Menurut Direktur Enterprise Application Services Business PT Multipolar Technology Tbk, Jip Ivan Sutanto, banyaknya aplikasi security, alert jadi makin banyak, tentu makin kompleks. Butuh insight untuk mendefinisikan apa yang terjadi, bagaimana kejadiannya, dan tindakan apa yang harus dilakukan. Terlambat penanganan, reputasi perusahaan jadi taruhannya,” katanya.

SIEM IBM QRadar mampu memonitor lalu lintas jaringan secara real time, mendeteksi hingga jutaan aktivitas, dan menganalisa potensi serangan atau ancaman bahkan sebelum serangan terjadi, serta mengeluarkan security alert sehingga masih cukup waktu untuk dilakukan tindakan. 

Dikatakan Dept. Head IT Governance & IT Security PT Multipolar Technology Tbk, Hendi Sumarna, saat seseorang melakukan login 10 kali dalam waktu 10 menit, ini masih dianggap wajar. Nah, jika terjadi 100 kali login dalam waktu 10 menit, yang bahkan bersumber dari beberapa lokasi, ini akan langsung dianggap sebagai ancaman. "Jika deteksi dan analisa mana aktivitas yang wajar dan mana yang ancaman dilakukan secara manual, bisa-bisa data breach sudah terjadi,” jelasnya.

Investigasi yang dilakukan oleh IBM QRadar dengan dibantu oleh Artificial Intelligence (IBM QRadar Advisor with Watson) menyesuaikan juga dengan framework MITRE ATT&CK, lembaga yang menyusun cyber kill chain atau step serangan siber, sehingga lebih terstruktur dan tim IT Security memperoleh insight yang menyeluruh terhadap serangan sudah berada di tahapan mana.

IBM QRadar mampu melakukan investigasi dari tingkat risiko ancaman berdasarkan UBA (User Behaviors Analytics) dan AI (Artificial Intelligence). Hal ini sangat membantu tim SOC (Security Operation Center) lebih cepat mendeteksi ancaman, memprioritaskan ancaman yang harus segera ditanggapi, dari mana sumbernya, bagaimana dampaknya, dan tindakan apa yang harus dilakukan. Untuk memudahkan tim IT security, IBM QRadar dilengkapi custom dashboard dan event management yang mudah dibaca, sehingga meningkatkan efisiensi dalam investigasi serta mengurangi waktu yang dihabiskan untuk false-positive.

Selanjutnya, untuk memenuhi ketentuan audit keamanan IT, perusahaan yang menggunakan IBM QRadar mendapatkan kemudahan dalam pelaporan kepatuhan untuk memenuhi audit per kuartal seperti Sarbanes-Oxley (SOX) dan audit eksternal lainnya dengan standar pelaporan yang sudah tersedia, sehingga bisa menghemat sumber daya. IBM QRadar merupakan leader di Gartner Magic Quadrant untuk SIEM maupun di Forrester Wave untuk Security Analytics selama beberapa tahun terakhir. (sg)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year