telkomsel halo

Mastel akan bahas keamanan siber di Cyber Intelligence Forum 2021

10:27:50 | 11 Aug 2021
Mastel akan bahas keamanan siber di  Cyber Intelligence Forum 2021
Sarwoto Atmosutarno
JAKARTA (IndoTelko) – Pandemi Covid-19 tidak hanya terkait kesehatan dan dampak ekonomi yang bergelombang, namun juga memunculkan kasus-kasus cybersecurity yang tiada henti.

Kehidupan new normal yang berbasis interaksi data dalam bekerja, belajar, berbelanja, layanan keuangan, dan kesehatan masyarakat ternyata berdampak keamanan data dan kebocoran data.

Tercatat di media yang sempat heboh adalah data 279 juta penduduk dari BPJS yang bocor dan diperjualbelikan di internet. Sebanyak 2 juta data pengguna BRI Life diduga pula bocor dan diperjualbelikan di internet oleh hacker.

Mengutip Reuters, perusahaan keamanan cyber Hudson Rock menyatakan bahwa mereka menemukan bukti beberapa komputer milik karyawan BRI Life telah menjadi sarana hacker dalam melakukan aksi penggondolan data ini. Termasuk juga marketplace, 13 juta akun Bukalapak diduga diperjualbelikan lagi pada 5 Mei 2020 di forum hacker RaidForums, yang diduga bocor adalah email, nama pengguna, password, salt, last login, email Facebook, alamat pengguna, tanggal ulang tahun dan pastinya nomor telepon. Tokopedia kena sasaran peretasan yang diperkirakan ada 91 juta akun dan 7 juta akun merchant yang dibocorkan dan dijual. Bahkan minggu lalu website Sekretariat Kabinet sempat juga diretas.

Ketua Umum Masyarakat Telematika (Mastel) Sarwoto Atmosutarno mengutip dari The Global Cybersecurity Index (GCI) 2020 Measuring Commitment to Cybersecurity, sebagai afiliasi dari International Telecommunication Union (ITU), Indonesia dengan skor 94,88 berada di posisi ke-7 di daftar negara dengan keamanan siber berisiko tinggi dunia.

“Kita prihatin karena semakin tinggi tingkat konektivitas infrastrukturnya maka semakin tinggi risiko sibernya.” Skor GCI diukur dari lima pilar dalam menentukan skor perkembangan kemanan sibernya yaitu pilar legal, pilar teknikal, pilar kelembagaan, pilar pengembangan kapasitas, dan pilar kolaborasi. Sarwoto mengungkapkan pula bahwa “Pilar pengembangan kapasitas dan kolaborasi menjadi modal utama untuk tatanan konsep ketahanan dan keamanan siber nasional,” katanya.

Mastel mengusung Cyber Intelligence Forum 2021 sebagai ‘Threat Landscape for Digital Leaders’ untuk sharing knowledge dari para digital leaders yang tentunya sangat dibutuhkan untuk memperkaya informasi terkait keamanan siber dan melakukan benchmarking untuk mencari solusi perencanaan ke depan.

Cyber Intelligence Forum 2021 akan diselenggarakan pada 12 Agutus 2021 oleh Mastel dan Adhouse Clarion Events dengan melibatkan banyak pemangku kepentingan atau kolega dari institusi pemerintahan, penegak hukum, pertahanan, perusahaan dan profesional yang memiliki perhatian besar pada keamanan dan ketahanan siber.(wn)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year