telkomsel halo

Aplikasi kripto makin populer

12:17:09 | 15 Jul 2021
Aplikasi kripto makin populer
JAKARTA (IndoTelko) – Fenomena meningkatnya jumlah blockchain wallet yang mencapai lebih dari 70 juta pengguna pada akhir bulan Maret 2021,  menunjukkan bahwa terjadi penambahan sebesar 28,27 juta wallet selama setahun terakhir. 

Popularitas aplikasi mata uang kripto meningkat pesat sehingga bagi pengembang upaya untuk menargetkan audiens dan meningkatkan instalasi aplikasi dengan cara yang efektif menjadi jauh lebih penting daripada sebelumnya. 

Menurut CEO dan Co-founder AVOW, Robert Wildner, pengembang aplikasi kripto  dapat memanfaatkan app store alternatif untuk menjangkau pasar baru dalam ekosistem bebas penipuan. Dibandingkan dengan aplikasi teknologi finansial (tekfin) lainnya, aplikasi forex dan cryptocurrency harus mematuhi banyak ketentuan yang diberlakukan oleh app store dan perusahaan terkemuka, seperti pembatasan oleh Google, Facebook, dan Apple.

Ia mencontohkan, pada awal tahun 2021, Google menerbitkan Kebijakan Program Pengembang untuk Android yang menyatakan bahwa Google tidak mengizinkan aplikasi yang menambang mata uang kripto di perangkat dan hanya mengizinkan aplikasi yang mengelola penambangan mata uang kripto dari jarak jauh.

“Apple juga melakukan pembatasan yang tertuang dalam Panduan Ulasan App Store yang menetapkan ketentuan bahwa aplikasi tidak boleh digunakan untuk menambang mata uang kripto kecuali jika proses tersebut dilakukan di luar perangkat. Ini mencakup penambangan berbasis cloud. Aplikasi dapat memfasilitasi transaksi atau peralihan mata uang kripto di bursa yang disetujui, asalkan ditawarkan oleh bursa tersebut,” tuturnya.

Pembatasan ini, kata Robert berarti pengembang tidak dapat menawarkan mata uang untuk melakukan sebuah aktifitas seperti mengunduh aplikasi mitra atau membuat posting di jejaring sosial.

“Media sosial raksasasa Facebook juga mengharuskan pengembang untuk memenuhi berbagai persyaratan untuk mengiklankan layanan mata uang kripto di sini. Piranti lunak atau keras untuk penambangan mata uang kripto dan platform jual beli diperbolehkan dengan pemberian izin, di sisi lain penjualan token tidak diizinkan. Pedoman Facebook menyatakan bahwa iklan tidak boleh mempromosikan trading cryptocurrency atau produk dan layanan terkait tanpa izin tertulis sebelumnya,” katanya.

Dengan pembatasan seperti ini, banyak perusahaan kripto tidak memiliki akses ke inventaris seluler terbesar di dunia. Jika perusahaan aplikasi tidak dapat memenuhi persyaratan ini, menurut Robert, pengembang dapat menggunakan mobile Demand Side Platforms (DSPs) dan pemasaran afiliasi untuk mengiklankan aplikasi kripto mereka. Akan tetapi, solusi ini menimbulkan masalah baru. Walaupun DSP dirancang untuk membuat proses pembelian berjalan secara otomatis, DSP tidak kebal terhadap penipuan iklan dan tidak semua publisher menguji DSP untuk mengidentifikasi penipuan secara real-time. Afiliasi pemasaran juga menjadi metode pemasaran yang populer, tetapi memiliki jangkauan dan kapabilitas penargetan yang terbatas dibandingkan dengan app store alternatif.

“Toko aplikasi alternatif seperti OEM dapat membantu menargetkan pasar yang belum terjangkau dengan aman,  selain app store GAFA (Google Apple Facebook) yang sudah terlalu padat. Perusahaan seperti Xiaomi, Huawei, Vivo dan Oppo secara langsung menyalurkan aplikasi kepada pelanggan melalui app store mereka masing-masing dan mengizinkan iklan produk keuangan yang memiliki sertifikasi tertentu.” 

Iklan berbasis Original Equipment Manufacturer (OEM) bisa menjadi solusi bagi pengembang aplikasi keuangan karena memiliki biaya per instalasi yang rendah dan tingkat keterlibatan yang tinggi, serta membuka peluang untuk meningkatkan pertumbuhan pengguna. Selain itu, OEM menawarkan akses ke data tingkat pengguna sambil tetap mematuhi GDPR.

“Inventarisnya mencakup pengguna dari seluruh dunia, sehingga dapat menargetkan pasar serupa di kawasan baru dan meningkatkan skala bisnis. Dan OEM menyediakan ekosistem akuisisi pengguna yang sepenuhnya bebas penipuan karena tidak ada batasan antara pemilik anggaran dan OEM. Selain itu, jangkauan penempatan iklan sepenuhnya dikontrol oleh OEM,” jelasnya.

Saat ini AVOW sendiri telah bermitra dengan OEM di seluruh dunia dan mencakup 42% pasar Android global.(wn)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year