telkomsel halo

NFCX masuk ke bisnis EV dan penukaran baterai

06:36:48 | 14 Jun 2021
NFCX masuk ke bisnis EV dan penukaran baterai
JAKARTA (IndoTelko) - PT NFC Indonesia Tbk (NFCX) menggandeng PT SiCepat Expres Indonesia (SiCepat) untuk memasuki bisnis Electric Vehicle (EV) atau kendaraan listrik dengan membentuk perusahaan patungan (JV), PT Energi Selalu Baru (ESB), yang berfokus pada distribusi sepeda motor listrik, penukaran baterai dan berbagai layanan pendukungnya.

PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX) dan PT Telefast Indonesia Tbk (TFAS), akan memiliki saham minoritas di ESB dengan menyediakan dukungan komersial, infrastruktur dan ekosistem. ESB juga akan memiliki saham mayoritas di perusahaan manufaktur EV, PT Volta Indonesia Semesta (Volta).

ESB bertujuan untuk meningkatkan penyerapan dan penerimaan penggunaan EV di Indonesia dengan menyediakan distribusi sepeda motor listrik yang seamless dan layanan penukaran baterai (battery exchange), diberdayakan oleh platform digital dan teknologi Internet-of-Things (IoT).

Volta akan menjadi rumah produksi utama sepeda motor listrik untuk ESB dengan NFCX menyediakan dan mengelola platform digital untuk registrasi dan pengelolaan kendaraan, pembayaran dan rewards. ESB akan memanfaatkan kemampuan logistik serta jaringan SiCepat dan TFAS untuk merencanakan dan menyebarkan stasiun penukaran baterai. Ekspansi jaringan penukaran baterai ini juga akan menggunakan jaringan toko ritel DMMX yang luas di seluruh Indonesia.

“Volta senang bermitra dengan NFCX dan berbagai perusahaan teknologi afiliasi dalam MCAS Group untuk membawa adopsi EV di Indonesia ke level selanjutnya. Dengan kapabilitas teknologi MCAS Group dan jaringan mitra yang luas, kami percaya kami dapat mengembangkan secara pesat kesadaran, penerimaan, dan aksesibilitas EV ke pasar massal. Dengan hal tersebut, kami dapat membawa layanan purna jual Volta yang sangat baik kepada pelanggan kami dengan kenyamanan bernilai tambah yang diberikan oleh platform digital NFCX," kata Direktur Volta Willty Awan.

Presiden Direktur NFCX Abraham Theofilus mengatakan melalui platform digital memungkinkan pengguna untuk mengelola kendaraan listrik mereka dan penggunaan baterai terkait. "Kami berusaha untuk meredakan keraguan yang berkaitan dengan adopsi EV terutama perihal jarak tempuh dan frekuensi penggunaan. Dalam prosesnya, NFCX juga akan secara bertahap memperkenalkan mekanisme loyalitas dalam platform digital yang akan memberi reward kepada pengguna sepeda motor listrik kami," katanya.

CEO SiCepat The Kim Hai, menambahkan berharap dengan teknologi baterai yang meningkat seiring berjalannya waktu, praktik ramah lingkungan/go green dalam industri transportasi/logistik akan menjadi semakin terjangkau dan ekonomis. "Untuk tahap 1, kami juga akan menambahkan sekitar 5.000 sepeda motor listrik ESB ke dalam armada kami dan akan terus menambahkan sepeda motor listrik untuk mendukung upaya Pemerintah menuju Indonesia yang lebih hijau," katanya.

Presiden Direktur DMMX Budiasto Kusuma, menambahkan berharap dapat menyediakan lebih banyak stasiun layanan dalam jaringan perseroan di seluruh Indonesia. "Kami berharap bahwa traffic tambahan dari pengendara EV (Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memproyeksikan jumlah motor listrik sebanyak 13 juta unit pada 2030) juga akan menguntungkan toko para mitra kami. Ini merupakan langkah penting untuk transformasi berkelanjutan dari warung-warung di bawah jaringan kami untuk dapat memenuhi berbagai tuntuntan baru dari konsumen baru Indonesia,” katanya.

Saat ini, sepeda motor listrik milik perseroan sudah dalam pengujian beta dengan lembaga pemerintahan dan beberapa perusahaan swasta. Sepeda motor listrik dan fasilitas pendukungnya ini diharapkan dapat dibuka untuk akses pasar massal pada akhir paruh kedua tahun 2021. Lebih lanjut, sepeda motor listrik kami akan hadir dengan beberapa model harga untuk penukaran baterai yang akan memenuhi kebutuhan pengendara dengan frekuensi sering (frequent), tidak sering (non-frequent), jarak jauh, dan jarak pendek.

Pemerintahan Jokowi menargetkan untuk memiliki 374 ribu mobil listrik, 11,8 juta motor listrik, 6 ribu unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan 17 ribu Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) pada 2025. Pada 2030, angka ini diharapkan bertumbuh menjadi 2,2 juta unit untuk mobil listrik, 13 juta unit untuk motor listrik, 32 ribu unit untuk SPKLU dan 67 ribu unit untuk SPBKLU. Selain itu, menurut Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia, Indonesia bertujuan untuk meningkatkan investasi di sektor baterai EV menjadi US$35 miliar pada tahun 2033.(wn)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year