telkomsel halo

Pasar ritel printer di Indonesia mulai pulih

06:38:34 | 09 Apr 2021
Pasar ritel printer di Indonesia mulai pulih
JAKARTA (IndoTelko) — Menurut IDC Worldwide Quarterly Hardcopy Peripherals Tracker, secara keseluruhan, pasar home/office printer di Indonesia termasuk Inkjet, Laser, dan SDM menunjukkan pertumbuhan QoQ sebesar 13,2% dan penurunan YoY sebesar 33,7%.

Sebagian besar peningkatan pengiriman terjadi sejak Juni 2020, yakni setelah pemerintah mengeluarkan izin bagi pusat perbelanjaan dan kantor TI untuk beroperasi kembali.

Meskipun hanya diizinkan untuk beroperasi dengan kapasitas terbatas, namun kebijakan ini tetap memberikan kontribusi positif bagi pemulihan sektor pengiriman. Namun, terlepas dari pemulihan pada paruh kedua 2020, total pengiriman pada tahun 2020 menurun sebanyak 40,0%.

“Pengiriman pada paruh pertama tahun 2020 dipengaruhi oleh pandemi sehingga permintaan percetakan di seluruh segmen komersial menurun, kecuali pada sektor layanan penting yang tetap diizinkan beroperasi selama masa lockdown. Akibatnya, penjualan home/office printer menurun. Bulan April dan Mei merupakan masa-masa tersulit di mana seluruh kantor dan pusat perbelanjaan TI harus ditutup pada saat yang bersamaan dengan masa di mana mitra penyalur dan perusahaan harus menyediakan Tunjangan Hari Raya. Oleh karena itu, mitra penyalur dan perusahaan harus menunda pengeluaran mereka, terutama untuk printer,” ungkap Market Analyst IPDS dari IDC Indonesia  Ngayomi Rino Rivaldi.

“Kondisi membaik di paruh kedua 2020 sehingga berdampak positif pada pengiriman printer. Pengiriman meningkat setelah lebih banyak kegiatan ekonomi diizinkan beroperasi dengan protokol yang ketat. Hal ini mendukung pemulihan pada permintaan printer sehingga dapat meyakinkan mitra penyalur untuk meningkatkan stok unit. Pasar printer Indonesia masih didorong kuat oleh distribusi offline, sehingga dibukanya pusat perbelanjaan TI kembali sangat membantu pemulihan pasar,” tambah Rino.

Pandemi COVID-19 telah mempengaruhi hampir seluruh sektor perkonomian sehingga Indonesia harus mencatatkan PDB negatif untuk tahun 2020.

Pasar printer merupakan salah satu produk TI yang turut mengalami dampak negatif. Rendahnya daya beli mengakibatkan peningkatan permintaan konsumen terhadap printer tak setinggi permintaan terhadap perangkat primer lainnya, meskipun metode bekerja dari rumah kini mulai menjadi tren. Ditundanya berbagai proyek pemerintah dan perusahaan-perusahaan besar juga turut berkontribusi pada penurunan jumlah pengiriman pada 2020Q4 dibandingkan dengan 2019Q4.

Epson masih memimpin pasar home/office printer di Indonesia secara keseluruhan pada 2020 dengan pangsa pasar sebesar 55,5%. Namun di tahun yang sama, pengiriman mengalami penurunan sebesar 33,1% YoY. Meski sempat mengalami pemulihan, Epson turut menghadapi isu shortage akibat terbatasnya kapasitas produksi dan kurangnya jumlah kontainer. Hal ini berakibat pada adanya penurunan YoY sebesar 30,8% di 2020Q4.

Pengiriman masih didominasi oleh model printer tangki tinta yang terus diusahakan untuk masuk pada segmen rumah dan juga perkantoran. Adanya kebijakan bekerja dari rumah dan pembelajaran daring sempat melemahkan pengeluaran untuk model printer tangki tintam namun Epson berhasil meningkatkan pengiriman printer tangka tinta setelah perkantoran kembali dibuka.

Canon menempati posisi ke-2 dalam keseluruhan pasar home/office di tahun 2020 dengan pangsa pasar sebesar 24,6 %. Namun, di bagian pengiriman terjadi penurunan sebesar 55,4% di tahun yang sama. Angka tersebut lebih tinggi dari total penurunan pasar. Pada 2020Q4, Canon mencatat penurunan sebesar 58,0% YoY akibat adanya isu saham. Sebagian besar pengiriman dari Canon didominasi oleh pengiriman Inkjet Consumer Models yang mengalami penurunan sepanjang tahun 2020 dan 2020Q4.

Kebijakan bekerja dari rumah dan pembelajaran daring turut berkontribusi pada peningkatkan jumlah pengiriman inkjet Canon meski belum dapat menyamai level pengiriman seperti saat sebelum adanya pandemi COVID-19. Pengiriman juga turut mencatatkan penurunan pada segmen Total Laser (termasuk Copier Based MFP). Laser high-end models terdampak oleh adanya penundaan berbagai proyek pemerintah dan layanan keuangan akibat pandemi, sedangkan entry level laser terkena imbas dari rendahnya pembelian dari segmen UMKM.
 
HP mempertahankan posisi ke-3 dalam keseluruhan pasar home/office printer pada tahun 2020 dengan menguasai sekitar 14,7 % pangsa pasar. Meskipun total pengiriman di tahun 2020 ini menurun akibat kurangnya stok dan permintaan konsumen yang mulai melemah, pengiriman dari HP justru mengalami pertumbuhan sebesar 32,9% YoY di 2020Q4 pada inkjet dan laser.

Sebagian besar pemulihan disumbangkan oleh model ink cartridge seiring dengan membaiknya situasi stok secara bertahap di berbagai negara. Pada segmen total laser (termasuk Copier-based MFP), HP masih memimpin pasar dengan pemulihan yang bertahap di dua kuartal terakhir menyusul pemulihan permintaan pasar dalam berbagai segmen dan dibukanya kembali jalur offline.

“Di tahun 2021, dengan diterapkannya lockdown skala kecamatan oleh pemerintah guna menghindari dampak negatif terhadap bisnis, diharapkan pasar home/office printer dapat mengalami pemulihan. Sementara dalam prospek jangka panjang, seiring dengan percepatan digitalisasi akibat pandemi, hal ini akan mempengaruhi alur kerja dokumen sehingga menjadi lebih tersistematis secara digital yang akan mengakibatkan berkurangnya pencetakan dokumen, menyusul adanya sedikit penurunan volume cetak dokumen di sebagian besar segmen. Era digital akan mendorong printer untuk tidak hanya menjadi sebuah perangkat cetak, tetapi turut menjadi bagian dari ekosistem yang terhubung, dengan fitur dan solusi teknologi yang lebih canggih,” ujar Ngayomi Rino Rivaldi.

“Selama masih terdapat masalah dalam supply chain, para vendor akan memprioritaskan alokasi pengiriman ke setiap negara selama beberapa kuartal ke depan dengan perkiraan situasi akan stabil di akhir tahun. Di antara enam negara ASEAN, pasar Indonesia diperkirakan akan menunjukkan salah satu pemulihan terkuat dalam beberapa tahun mendatang dengan didorong oleh segmen komersial, seiring dengan akan diluncurkannya proyek-proyek yang tertunda dan belanja UMKM yang akan turut mengalami rebound, ”tutup Manajer Riset di IDC ASEAN Mohit Raizada.(ak)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year