telkomsel halo

Kolom Opini

Melihat perkembangan layanan perbankan di Asia

09:36:44 | 29 Jan 2021
Melihat perkembangan layanan perbankan di Asia
Perkembangan dan penetrasi sektor keuangan di pasar lokal Asia menegaskan bahwa masa depan telah tiba di kawasan ini. Taksi, bahan makanan, dan segala jenis barang serta jasa lainnya, kini dapat dibayar dari perangkat yang pas di telapak tangan kita tanpa perlu menukar uang tunai secara fisik. Dalam waktu dekat, transaksi akan menjadi lebih sederhana seiring dengan berkembangnya model perbankan terbuka dan mendorong lebih banyak inovasi melalui integrasi dengan pihak ketiga.

Era digital benar-benar mengubah cara penyampaian layanan perbankan, jenis bisnis yang menawarkan layanan ini, dan ekspektasi konsumen atas layanan yang mereka terima. Di kawasan Asia Pasifik, perusahaan rintisan fintech, bank khusus digital, dan perusahaan di luar sektor jasa keuangan telah mengambil langkah awal dalam menawarkan layanan untuk menarik kelas menengah yang cerdas dan berkembang di kawasan ini.

Sistem yang lama dan peraturan yang usang mempersulit bank tradisional untuk bersaing di lingkungan ini. Namun, keunggulan utama yang dimiliki bank-bank ini adalah data pelanggan mereka, yang penting untuk keberlangsungan hidup dalam ekonomi digital.

Evolusi  
Pasar-pasar Asia yang berkembang dengan cepat menjadi mesin utama pertumbuhan serta inovasi dalam perbankan global. McKinsey memperkirakan bahwa ketika pendapatan naik dan pangsa rumah tangga kelas menengah meningkat menjadi dua pertiga, aset keuangan pribadi di kawasan Asia Pasifik akan berjumlah USD 69 triliun pada tahun 2025, tiga perempat dari total global. Lebih dari 77 persen pelanggan ini lebih memilih perbankan digital daripada mengunjungi cabang fisik untuk berbagai layanan yang semakin beragam. Ini terutama berlaku di negara yang mengutamakan seluler seperti Cina, India, Thailand, dan Indonesia.

Model yang sudah mapan di perbankan juga menjadi usang, karena inovator seperti Alipay dan WeChat Pay membantu mengatur ulang aktivitas ekonomi di sekitaran model baru untuk mengatasi ledakan sektor e-commerce. Agar bank dapat menyamai pesaing non-perbankan yang gesit ini, mereka harus mengandalkan data serta manajemen internalnya untuk mendukung pengenalan layanan baru. Peluang cross-selling dan referral menjadi lebih mudah untuk diidentifikasi ketika data yang aman dan berkualitas tinggi tersedia. Solusi teknologi untuk menangani manajemen data tidak hanya mengoptimalkan akuisisi pelanggan, tetapi juga menyederhanakan kepatuhan.

Pandemi dan pembatasan perjalanan tahun ini mempercepat pengembangan layanan digital ini di antara bank-bank tradisional untuk memungkinkan pengalaman pelanggan berdasarkan data yang mencerminkan pemahaman yang jelas tentang perjalanan pembelian dan preferensi mereka. Di Thailand, bank KBTG menyelesaikan masalah data yang menghalangi mereka untuk menawarkan pilihan perbankan digital yang sesuai dengan gaya hidup nasabah mereka. Sekarang, 16 juta pelanggan perbankan ritelnya dapat melakukan semua aktivitas di perangkat seluler dan menangani hingga 10 juta transaksi digital per hari.

Pendekatan Modern
Perbankan terbuka, yang dimungkinkan oleh serangkaian solusi teknologi, regulasi, serta layanan, mejadikan layanan digital selangkah lebih maju. Ini memungkinkan transaksi yang lebih cepat dan lebih aman untuk dilakukan di belahan dunia mana pun melalui pihak ketiga. Konsumen mendapatkan lebih banyak pilihan, layanan yang lebih baik, serta peluang untuk perdagangan tanpa hambatan.

Dengan perintah klik atau suara, mereka dapat mengirim uang dan hadiah menggunakan media sosial atau platform pembayaran. Integrasi yang terhubung dengan API secara efektif menghilangkan langkah-langkah tambahan untuk masuk ke akun di situs web bank untuk memasukkan detail penerima pembayaran. Namun, kekhawatiran tentang penyalahgunaan data telah mendorong pembuatan kerangka peraturan untuk memfasilitasi pembangunan dengan risiko minimal. Singapura, Hong Kong, dan Australia telah mengambil langkah awal dalam merangkul perbankan terbuka, dan pasar berkembang di kawasan ini tidak ketinggalan jauh.

Industri perbankan, serta model tradisional yang telah diandalkannya selama beberapa dekade, bertransformasi untuk menghadapi dunia digital modern. Memanfaatkan data untuk meningkatkan pengalaman pelanggan memungkinkan bank membangun loyalitas di antara pelanggan yang mengutamakan seluler.

Persaingan dari para pelaku perbankan non tradisional dan munculnya sistem perbankan terbuka merupakan kekuatan industri yang terlalu kuat untuk disangkal. Mengadopsi solusi teknologi baru dengan data sebagai tulang punggung yang mendorong pertumbuhan sangat penting jika lembaga yang sudah lama ingin tetap ada untuk menyaksikan inovasi perbankan 100 tahun ke depan.(*)

Ditulis oleh Erich Gerber, Senior Vice President EMEA & APJ, TIBCO Software Inc.

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year