Penetrasi seluler Asia Tenggara (SEA) mengalami pertumbuhan yang luar biasa dalam beberapa tahun terakhir. Pertumbuhan Singapura sekitar 82%, sementara pertumbuhan Malaysia diperkirakan akan mencapai 94% di tahun 2020.
Di Indonesia, tingkat penetrasi seluler diperkirakan telah menjangkau 70% penduduk di tahun 2020 dan akan terus meningkat. Para ahli memperkirakan bahwa penetrasi tersebut akan mencapai 90% di tahun 2025. Pemasaran seluler jelas menyediakan peluang yang luar biasa bagi brand yang berupaya untuk memasuki sebuah kawasan.
Menurut laporan Forrester, mobile adalah kanal utama yang digunakan oleh para pembeli di Asia Tenggara yang berbelanja secara online. Mobile juga memainkan peran penting saat pembeli berbelanja secara offline.
Mereka mencari informasi lebih lanjut tentang produk dan layanan di smartphone sembari berbelanja di toko fisik — membandingkan harga, mencari informasi tentang produk dan membaca ulasan pembeli.
Para pembeli seluler ini menarik bagi pemasar karena mereka umumnya berasal dari kalangan atas dan cenderung lebih banyak berbelanja. Menurut sebuah studi, para pembeli dari kalangan menengah ke atas mewakili sebagian besar pembeli online di SEA. Lebih dari 60% responden mengatakan bahwa mereka mau membeli dari lebih dari satu brand atau bersedia mencoba brand lain.
Menyadari tren ini, para pemasar semakin banyak mengalokasikan anggaran untuk iklan seluler.
Menurut Forrester's Asia Pacific Predictions 2021, belanja iklan video di kawasan ini akan meningkat dari US$21,3 miliar di tahun 2018 menjadi US$53,7 miliar di tahun 2023 — dan kontribusi industri seluler mencapai 69% dari belanja iklan video.
Dengan anggaran yang besar — dan audiens baru — yang dipertaruhkan, pemasar seluler perlu membuat keputusan berbasis informasi.
Beberapa tips untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi oleh pemasar seluler di Asia Tenggara adalah:
1) Berfokus pada ASO dan menyiapkan profil di App Store: Video preview aplikasi tidak hanya ditayangkan secara otomatis dalam hasil pencarian di App Store, melainkan juga ditayangkan secara otomatis dalam hasil pencarian di Google Play.
Bagi aplikasi yang masih belum terlalu dikenal tetapi telah berhasil meningkatkan visibilitas dengan kata kunci umum, video promo adalah cara yang tepat untuk secara cepat menjelaskan kepada pengguna tentang aplikasi dan mendorong mereka untuk melakukan instalasi. Tags membantu Google mengidentifikasi fungsi aplikasi Anda dan ini dapat memengaruhi penempatan aplikasi di store, usulan Aplikasi Serupa, usulan pencarian, browse dan sebagainya.
Google Tags dapat dikaji secara lebih saksama untuk mengidentifikasi berbagai cara untuk meningkatkan visibilitas aplikasi Anda. Aplikasi atau game yang popularitasnya meningkat di masa lockdown juga memiliki peluang untuk memanfaatkan peningkatan instalasi dan penggunaan aplikasi menjadi rating dan review yang positif. Alokasikan waktu untuk menyusun strategi review yang mendorong pengguna untuk memberikan review pada saat yang tepat, ini akan berdampak baik terhadap visibilitas kata kunci Anda.
2) Tidak meremehkan penipuan iklan: Dari instalasi palsu hingga spam klik, penipuan iklan telah menjadi masalah utama bagi pemasar seluler. Di Asia Tenggara secara keseluruhan, Adjust telah menolak sekitar 10,5 juta instalasi aplikasi palsu antara bulan Januari - Agustus 2020. Instalasi palsu dapat menjadi hambatan bagi pemasar untuk mengidentifikasi kanal yang memiliki kinerja yang baik.
Pemasar akan tertipu dan merasa bahwa jumlah instalasi mereka lebih tinggi daripada realita sesungguhnya dan membayar untuk instalasi yang sebetulnya palsu. Jika Anda ingin memastikan bahwa anggaran pemasaran digunakan dengan bijak, Anda harus secara serius menangani penipuan. Cara terbaik untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menggunakan penyedia atribusi yang baik dan dapat dengan akurat menginformasikan sumber traffic yang paling bernilai.
3) Menggunakan pendekatan hyper-local: Walaupun pasar seluler di Asia Tenggara tampaknya ditakdirkan untuk terus melanjutkan pertumbuhannya yang pesat, para pemasar perlu memahami bahwa pasar ini tidaklah homogen. Kawasan ini memiliki berbagai budaya dan bahasa, dan para konsumen juga memiliki kebiasaan yang beragam terkait teknologi.
Pemasar tidak dapat menggunakan pendekatan "satu solusi untuk semua", melainkan perlu menggunakan strategi lokal untuk setiap negara. Aplikasi juga harus selaras dengan nuansa budaya dari setiap negara di Asia Tenggara dan disesuaikan dengan budaya yang beragam.
4) Retensi: Setelah Anda mengakuisisi pengguna, tantangan yang Anda hadapi bukanlah terkait pelibatan, melainkan terkait cara agar mereka tetap menggunakan aplikasi dalam jangka panjang. Ini terutama relevan bagi pengguna yang diakuisisi karena perubahan gaya hidup yang berkaitan dengan COVID-19.
Berikut adalah beberapa cara umum untuk mengatasi tantangan ini.
a) Insentif bagi pengguna yang terus menggunakan aplikasi — Mekanisme insentif bagi pengguna yang membuka aplikasi Anda secara rutin akan sangat berguna. Beberapa contoh mekanisme yang baik dapat ditemukan pada aplikasi games misi harian Brawl Stars), hiburan (misalnya free daily pick Blinkist), dan kebugaran (contoh: streak days Headspace). Mekanisme-mekanisme ini menawarkan hadiah ( loyalty points) yang hanya akan bermanfaat bagi pengguna yang menggunakan aplikasi .
b) Alur kerja CRM menggunakan push notification dan pesan dalam aplikasi — Kebiasaan pengguna tidak selalu tercipta secara organik; beberapa pengguna masih perlu diingatkan. Dengan mengelola komunikasi dalam aplikasi dengan pengguna, Anda dapat membantu mereka menggunakan aplikasi Anda dan mengarahkan mereka untuk melakukan hal-hal yang dapat menjadi kebiasaan. Agar komunikasi dapat dilakukan secara efektif, pastikan bahwa Anda meminta persetujuan pengguna untuk push notification dan mengoptimalkan komunikasi tanpa mengganggu audiens .
c) Kampanye penargetan ulang berbayar — Beberapa pengguna tidak akan terpengaruh oleh taktik yang disebutkan di atas dan akan berhenti menggunakan aplikasi. Dalam skenario ini, Anda harus memutuskan untuk tidak melakukan apa-apa untuk pengguna tersebut atau melakukan penargetan ulang agar pengguna tersebut kembali menggunakan aplikasi.
Para pemasar tahu bahwa keputusan yang baik didasari oleh data — dan hal ini semakin terbukti. Perilaku pengguna telah mengalami perubahan di masa pandemi dan semua informasi tentang pengguna yang kita ketahui di masa lalu telah berubah, data kini menjadi semakin penting. Jika Anda terus mengingat hal ini sembari menjalankan tips kami, Anda akan berada pada jalur yang tepat menuju kesuksesan dalam pasar seluler di Asia Tenggara.(*)
Ditulis oleh President APAC, Adjust Shawn Bonham.