telkomsel halo

UKM Indonesia andalkan teknologi hadapi dampak pandemi

10:55:12 | 29 Sep 2020
UKM Indonesia andalkan teknologi hadapi dampak pandemi
JAKARTA (IndoTelko) – Usaha kecil dan menengah (UKM) di seluruh Indonesia mengandalkan teknologi dalam mengatasi dampak dari pandemi COVID-19 terhadap usaha mereka.

Teknologi merupakan prioritas investasi yang paling utama bagi 65% UKM, termasuk UKM yang masih memiliki kekhawatiran akan arus kas mereka. Hal ini menurut sebuah survei yang dilakukan terhadap 1.000 UKM di ASEAN yang dilakukan oleh United Overseas Bank (UOB), Accenture dan Dun & Bradstreet.

Riset ini berupaya memahami bagaimana para UKM tersebut beradaptasi dengan iklim usaha yang diakibatkan oleh perubahan sebagai dampak dari pandemi .

Survei ini menyimpulkan bahwa para pelaku bisnis di Indonesia tidak segan untuk berinvestasi dalam teknologi walaupun 91 persen dari industri UKM tersebut diprediksi akan mengalami penurunan pendapatan pada tahun ini. Kendati adanya sejumlah tantangan yang dihadapi oleh pelaku bisnis UKM tersebut, mayoritas responden suvei di Indonesia (57 persen) menyatakan mereka tetap optimis perekonomian akan membaik setelah pandemi ini berakhir sehingga mereka siap untuk memanfaatkan teknologi dalam mendorong daya saing serta keberlanjutan mereka.

Investasi dalam teknologi akan dimanfaatkan untuk membangun kemampuan digital dalam hal penjualan dan layanan (85 persen), pemasaran secara digital dan media sosial (76 persen), serta pengelolaan jaringan dan teknologi (64 persen). Selain berinvestasi dalam teknologi, industri UKM di Indonesia juga tengah mempertimbangkan untuk berinvestasi pada tanah, bangunan, mebel dan peralatan atau perbaikan terkait (49 persen) serta keahlian pekerja (43 persen).

“UKM berperan sangat penting dalam perekonomian Indonesia dan COVID-19 telah membawa dampak yang besar bagi banyak industri UKM serta menghambat peluang pertumbuhan. Untuk membantu mereka mengurangi dampak pandemi ini, kami berupaya untuk memberikan bantuan kepada UKM, termasuk dalam hal pemanfaatan teknologi dalam rangka mendorong perbaikan performa bisnis. Misalnya, melalui UOB BizSmart yang merupakan solusi pengelolaan usaha terintegasi kami yang berbasis cloud, nasabah UKM dapat melakukan digitalisasi terhadap proses administratif SDM serta akunting mereka seperti manajemen persediaan (inventory management), rekonsiliasi akun, penggajian serta klaim. UOB BizSmart ini memungkinkan nasabah menyederhanakan proses bisnis sehingga mereka dapat menghemat waktu dan tenaga serta dapat lebih gesit dalam melalui masa-masa sulit seperti sekarang ini,” kata Head of Business Banking, UOB Indonesia Paul Kan.

Managing Director perusahaan keamanan siber, Halodata Indonesia Manoj Vaswani menyatakan, dalam masa-masa sulit seperti sekarang ini, UOB Indonesia terus memberikan dukungan  dan membantu mengelola arus kas serta memperbaiki proses bisnis.

"Melalui UOB BizSmart, sebuah solusi digital yang mudah digunakan dan komprehensif, kami mampu mentransformasi cara kami mengelola data karyawan. Dikarenakan banyak dari kami saat ini bekerja dari rumah, kami merasa terbantu dengan dimungkinkannya memproses catatan karyawan, jadwal cuti serta pengajuan klaim secara daring. Fitur pengenalan wajah (facial recognition) yang disediakan juga membantu karyawan kami membuat jadwal kerja dengan mudah,” katanya.

Pada kuartal kedua tahun 2020, UOB BizSmart telah membantu industri UKM di Indonesia meningkatkan produktivitas mereka walaupun mereka bekerja dari rumah. Walhasil, jumlah akuisisi mengalami peningkatan sebesar 51 persen dari kuartal pertama tahun 2020.

UKM di seluruh Tanah Air sudah mulai memanfaatkan teknologi sebagai cara untuk menjamin model bisnis yang lebih berkelanjutan dalam jangka panjang. Mereka juga menyadari bahwa teknologi juga dapat membantu mereka mengelola arus kas dengan lebih baik. Delapan dari sepuluh (88 persen) UKM di Indonesia menyatakan pemanfaatan solusi digital adalah metode pengelolaan arus kas yang paling mereka minati.

UKM di Indonesia juga dapat mengurangi tekanan dalam arus kas dengan cara mengurangi biaya yang berkaitan dengan pemasaran dan menunda penggantian peralatan seperti laptop, desktop dan mesin (79 persen). Mereka juga menyatakan keinginan untuk meningkatkan modal kerja melalui skema pembiayaan yang terkait COVID-19 (73 persen). Salah satu contoh skema pembiayaan tersebut adalah langkah keringanan kredit dari UOB Indonesia untuk menyediakan bantuan likuiditas dengan cepat bagi usaha-usaha kecil dan membantu mereka mengatasi kesulitan finansial.(ak)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year