telkomsel halo

Kolom Opini

Memangkas kesenjangan TI dan akademia

11:48:14 | 01 Aug 2020
Memangkas kesenjangan TI dan akademia
Apa yang terjadi ketika cara belajar mengajar lama bertemu teknologi?

Metode pengajaran sekolah konvensional tidak pernah berubah selama ratusan tahun. Pendidik yang bijaksana berdiri di depan kelas, membelakangi papan tulis, dan membagikan ilmu kepada murid yang dengan tekun mendengarkan.

Selain memiliki pengetahuan yang mendalam, guru yang baik juga menggunakan keahlian lain untuk mendapatkan hasil yang diharapkan.

Mereka memahami sisi psikologi saat berhadapan dengan kelas penuh murid yang memiliki gaya belajar berbeda, bagaimana mengawasi murid yang tidak suka diatur, maupun menjaga motivasi seluruh anak tanpa kecuali. Interaksi personal selalu menjadi faktor penting.

Akhir-akhir ini kita melihat peningkatan aktivitas pembelajaran jarak jauh, seperti penjadwalan e-learning atau belajar lewat rekaman video. Langkah seperti ini merupakan pengakuan bahwa generasi pelajar sekarang merupakan digital natives dan mudah beradaptasi dengan sistem pembelajaran jarak jauh.

Langkah menuju pendidikan hybrid ini telah memaksa akselerasi di masa pandemi Covid-19 yang telah membuat sekolah di seluruh dunia tutup.

Fakultas dan dewan sekolah tidak punya pilihan lain selain mengadopsi solusi mengajar menggunakan digital secara menyeluruh.

Tantangan
Tantangan besar bagi para pendidik adalah bagaimana mereka melakukan mapping metode pengajaran tradisional pada ‘dunia baru’ pembelajaran jarak jauh? Namun bagi siswa tantangannya berbeda, kehidupan sehari-hari mereka sudah diwarnai aplikasi yang memberikan gratifikasi instan, dan mereka akan memiliki ekspektasi yang sama terhadap sistem pembelajaran jarak jauh.

Saat ini yang paling penting adalah mengajak pendidik untuk mencapai tingkat literasi digital yang sama dengan siswa, sehingga mereka memiliki koneksi satu sama lain.  

Faktanya, situasinya lebih kompleks daripada sekadar mereplikasi pengalaman kelas tradisional melalui kamera dan monitor.

Implikasi yang paling signifikan dari revolusi digital adalah bahwa semua pengetahuan, yang dulu merupakan wilayah eksklusif dari guru yang sangat terlatih dan berpendidikan, sekarang tersedia untuk semua orang dengan tekanan tombol yang sederhana, betapapun tidak memenuhi syarat mereka mungkin memanfaatkan pengetahuan itu.

Perubahan
Ini berarti bahwa peran guru telah berubah dari sekadar memberikan informasi menjadi fasilitator serta penafsir pengetahuan. Mereka harus mengajarkan pemikiran kritis serta pentingnya pembelajaran seumur hidup, membimbing siswa pada jalur karier yang kemungkinan akan melibatkan banyak perubahan arah dan penekanan.

Ini sebenarnya kesempatan untuk menata kembali pengajaran, dan di sinilah lingkungan digital memiliki keuntungan besar bagi pendidik. Ketika guru menjadi lebih mahir dalam mengarahkan lingkungan e-learning, mereka dapat mengakses lebih banyak sumber daya, termasuk perpustakaan, galeri, universitas, serta yayasan di seluruh dunia.

Menggunakan pencarian dengan tepat dapat membuka semesta pengetahuan bagi siswa - misalnya, memungkinkan mereka untuk melihat dan mendengar para pakar berbagi pandangan mereka tentang subjek yang diberikan melalui video, jauh lebih berdampak daripada kata-kata tertulis yang kadang-kadang kurang bermakna.

Kritik terhadap pengajaran jarak jauh salah satunya adalah kurangnya interaksi antar manusia yang menyebabkan sulitnya membangun hubungan antara pendidik dan siswa. Memang benar bahwa teknologi sebelumnya mengalami masalah konektivitas, latensi, serta kualitas audio - video yang buruk, tetapi perangkat lunak yang tersedia telah mengatasi masalah ini.

Keuntungan
Kini, guru dapat memanfaatkan media online untuk mengawasi perilaku siswa serta memberikan koreksi langsung dan umpan balik yang dipersonalisasi kapan pun diperlukan. Mereka dapat memperkaya kurikulum dengan mengarahkan siswa kepada informasi tambahan hampir secara instan. Pelajaran dapat direkam bagi siswa untuk diputar ulang dan diulang dalam waktu mereka sendiri, dan itu mudah bagi mereka untuk mengajukan pertanyaan secara online pada bidang yang tidak sepenuhnya mereka pahami.

Dengan sistem ini, materi belajar disimpan dalam penyimpanan online dan dapat dibagikan lagi kapan saja. Sehingga membuat ulangan harian yang dilakukan lewat video, pelajaran yang sudah direkam sebelumnya, juga materi-materi, dapat diunggah ke sistem yang terpusat atau menjadi perpustakaan materi.

Proses pembelajaran yang distandarkan dan akses informasi terbuka untuk semua. Satu tempat penyimpanan membuat guru dengan mudah mengatur berkas-berkas kelas. Hal ini juga mendorong proses belajar antar sesama murid, yang merupakan aspek penting juga dalam pendidikan. Saat ini mudah untuk membentuk komunitas sebagai wadah berbagi ilmu bagi siswa dari berbagai keahlian

Belajar
Sistem manajemen pembelajaran yang komprehensif akan melibatkan tools online untuk memudahkan kolaborasi dimana guru dapat memberikan masukan yang personal dan sesuai konteks pada tugas yang diserahkan. Dokumentasi digital ini juga memberikan kejelasan dalam proses penilaian. Ketika guru menjelaskan tentang pola penilaian ini pada murid dan menyerahkan tanggung jawab kepada mereka, hal ini mendorong pembelajaran dan diskusi lebih jauh dengan orang tua yang umumnya khawatir terhadap nilai anak.

Mengenai subyek tertentu pada kurikulum, pembelajaran jarak jauh membantu menyiapkan murid menghadapi era digital di masa depan. Semakin sering mereka menggunakan internet, semakin rentan terhadap misinformasi.

Melalui program pembelajaran jarak jauh interaktif, sekolah dapat memulai lebih cepat dalam menanamkan kebiasaan baik seperti bertanggung jawab terhadap data dan rencana belajar, dan kebiasaan memberikan komentar online yang sehat. Murid dapat belajar menyaring informasi yang kredibel dari mana pun untuk membuat keputusan berlandaskan informasi yang tepat.

Komunikasi
Pekerjaan seorang guru tidak semata-semata dihabiskan bersama murid. Mereka juga butuh berkomunikasi dengan kolega mereka, dengan koordinator murid, kepala sekolah dan penasihat, juga orang tua murid yang saat ini sudah mulai fasih memantau pembelajaran online.

Ruang pertemuan virtual dalam sistem digital menyediakan ‘staff room chat’ yang dibutuhkan guru untuk belajar hal baru dan mendapatkan dukungan moril. Sementara manajemen sekolah dapat menggunakan tools cepat dan mudah digunakan tanpa mengorbankan keamanan, privasi, ketepatan, serta sangat efektif dalam melatih dan menyampaikan filosofi sekolah kepada staf dan guru baru.

Hubungan antara guru dan orang tua murid penting untuk dijaga.  Saat ini komunikasi antara keduanya bisa dibangun dengan sistem digital interaktif. Pertanyaan dari orang tua dapat dijawab dengan bukti hasil kerja dan perilaku murid yang terdokumentasi.

Pada akhirnya, sekolah dapat dibuka kembali dan murid akan kembali ke sekolah. Namun kita akan menjalani kehidupan New Normal, sama seperti di dunia kerja. Bagi guru, artinya pembelajaran jarak jauh masih berlangsung lama, bahkan bila sistem hybrid dijalankan.

Beberapa guru sudah mulai membiasakan diri terhadap pendidikan digital, yang lainnya mulai memahami realita baru ini, dan menerima bahwa sesungguhnya kondisi ini membantu mewujudkan multi peran yang kompleks, antara menjadi pengajar, penasihat, dan pekerja sosial.(*)

Ditulis oleh Gibu Mathew, VP & GM, APAC, Zoho Corporation

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year