JAKARTA (IndoTelko) - Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) menyarankan pemerintah untuk memanfaatkan momentum pandemi covid-19 membuat program prioritas nasional "penguatan infrastruktur digital"
"Pemerintah perlu segera membentuk gugus tugas untuk mengkoordinasikan penguatan layer network, yang juga merupakan infrastruktur fisik pembentuk ruang siber Indonesia," saran Ketua Umum Mastel Kristiono pada gelaran Webinar bertema "ICT for Post Covid-19: From Pandemic Resilience to Economic Recovery" belum lama ini.
Kristiono juga menyarankan perlunya mengharmonikan atau mengorkestrasikan para penyedia infrastruktur digital dari layer devices, layer network, hingga layer platform, aplikasi dan Over The Top (OTT).
Dirjen SDPPI Kementerian Komunikasi dan Informatikan Republik Indonesia, Ismail menjelaskan bahwa pembangunan infrastruktur digital merupakan salah satu isu utama, baik di masa pandemi maupun masa-masa setelahnya. Ini adalah tantangan sekaligus juga peluang bagi keseluruhan ekosistem digital. Pemerintah sendiri melihat tantangan-tantangan yang harus dikelola dengan strategis oleh sektor TIK di masa sekarang maupun di era new normal yang menuntut percepatan tranformasi digital di semua sektor, termasuk UMKM.
Tantangan tersebut antara lain adalah penuntasan infrastruktur telekomunikasi yang mendorong percepatan pembangunan konektivitas hingga ke desa-desa, terutama yang belum terjangkau oleh layanan 4G. Tantangan yang kedua adalah menjaga kedaulatan data.
Pemerintah berharap, data-data lokal yang berasal dari makin besarnya transaksi akan bermanfaat untuk pengembangan ekonomi digital Indonesia.
Berhubungan erat dengan tantangan kedua, Ismail menyebut tantangan ketiga adalah bagaimana mendorong tumbuhnya platform dan aplikasi lokal yang mampu memberdayakan beragam sektor, dari pertanian, pendidikan, hingga kesehatan. Tantangan keempat adalah pembangunan talenta digital Indonesia.
“Dalam jangka pendek, pemerintah mengajak ekosistem digital untuk bersama-sama mendesain model kolaborasi baru untuk pembangunan akses komunikasi yang mampu menjangkau desa-desa yang belum tersentuh teknologi 4G. Kami juga mendorong gotong-royong menyediakan platform-platform yang dibutuhkan pada era new normal. Langkah berikutnya adalah menangkap peluang value chain ekonomi digital yang belum terisi, serta meningkatkan adopsi dan utilisasi digital, terutama dalam mendorong UMKM untuk Go-Digital dan membangun kultur baru berbasis teknologi digital di era new normal,” ujar Ismail.
Pernyataan menarik juga disampaikan oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Republik Indonesia, Suharso Monoarfa.
Suharso menuturkan bahwa pandemi telah mendorong berbagai sektor untuk melakukan percepatan transformasi digital.
Suharso menyebutkan bahwa sebelum pandemi masyarakat tidak pernah berpikir akan memiliki budaya bekerja ataupun melakukan produktivitas dari rumah. Pertemuan-pertemuan secara digital hingga keberadaan tol langit bahkan semakin menjadi keniscayaan. Pemerataan konektivitas broadband dan pengetahuan TIK menjadi tantangan yang harus diantisipasi agar manfaat teknologi digital dapat dirasakan oleh semua kalangan dan semua sektor.(wn)