telkomsel halo

Dampak `New Normal` bagi bisnis Coworking Space

12:21:45 | 26 May 2020
Dampak
JAKARTA (IndoTelko) - Perusahaan-perusahaan di Asia Pasifik meninjau kembali strategi real estate komersial mereka di tengah kebijakan lockdown yang diberlakukan pemerintah dan pengaturan kerja-dari-rumah akibat pandemi COVID-19. 

Head of Research, JLL Indonesia James Taylor mengungkapkan sektor flexible space dan ruang kerja bersama masih akan prospektif dalam jangka pendek karena sebagian dari sektor ini menawarkan alternatif yang menarik untuk mewujudkan rencana ekspansi jangka pendek dan menengah bagi para perusahaan yang mencari tambahan ruang.

Memiliki rencana bisnis yang fleksibel akan selaras dengan tujuan perusahaan tertentu dalam situasi saat ini, terutama yang terkait dengan pengeluaran modal. Namun, perusahaan-perusahaan harus teliti dalam memilih penyedia flexible space yang kuat, mengingat proyeksi terkait konsolidasi dalam industri.

Sementara itu, beberapa perusahaan telah memasukkan flexible space sebagai bagian dari portofolio kantor mereka untuk menarik dan mempertahankan talenta terbaik.

“COVID-19 sepertinya akan mempercepat evolusi kantor karena sebagian besar tenaga kerja bersiap untuk masuk kembali. Pada akhirnya, orang-orang masih akan menjadi pengguna real estate. Kami pikir kantor akan tetap menjadi pusat kehidupan bisnis sehari-hari mereka. Ke depannya, kami percaya bahwa sektor ini adalah sektor yang tangguh yang akan terus menarik minat dan kepercayaan investor jangka panjang,” kata CEO, JLL Asia Pasifik Anthony Couse.

Menurut data JLL, aktivitas sewa perkantoran secara global menurun 22% dibanding kuartal pertama 2019 setelah banyak transaksi yang dibatalkan atau ditunda. Namun aktivitas sewa perkantoran di Asia Pasifik hanya turun 9% dibanding kuartal pertama 2019 dan naik 14% secara tahunan. Kondisi ini belum berdampak pada tingkat kekosongan di Asia Pasifik, yang stagnan pada level 10,9% dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.

Di Jakarta, dampak paling signifikan dari COVID-19 dalam transaksi baru untuk sewa perkantoran, kemungkinan akan terjadi pada Q2 2020 karena peraturan pemerintah memastikan bahwa sebagian besar bisnis terus berjalan dengan kerja-dari-rumah. 

"Namun, kami mengharapkan permintaan ruang kantor akan kembali meningkat setelah krisis terburuk berlalu. COVID-19 telah membuktikan bahwa banyak perusahaan dapat bekerja dari rumah tetapi juga menggarisbawahi perlunya ruang kantor fisik. Dalam beberapa hal, COVID-19 telah mempercepat perubahan pada tempat kerja," katanya.  

Meskipun situasi sedang tidak menguntungkan, konsultan real estate global ini meyakini bahwa perkantoran masih diperlukan. Bahkan dalam beberapa pertimbangan, pandemi ini dapat menyebabkan perluasan ruang kantor, karena perusahaan berusaha meningkatkan jarak fisik antar karyawan. Konfigurasi kantor saat ini dapat dimodifikasi dengan meningkatkan kebutuhan akan ruang tambahan. Dengan melakukan hal itu, perusahaan dapat mempertimbangkan untuk memanfaatkan flexible space dari operator pihak ketiga, di samping implementasi kerja jarak jauh yang berkelanjutan untuk beberapa karyawan.

Meskipun percobaan kerja-dari-rumah tampaknya berhasil secara global, permintaan perkantoran akan terus meningkat di wilayah ini. Pandemi ini telah mengubah persepsi tentang efektivitas kerja jarak jauh, tetapi belum menghadirkan solusi jangka panjang yang berkelanjutan atau optimal bagi semua perusahaan.

Di Asia Pasifik, para milenial kesulitan dengan ukuran apartemen yang lebih kecil, tinggal di ruang bersama, masalah konektivitas internet atau mengerjakan tugas rumah sembari bekerja.

Sementara kerja jarak jauh digadang-gadang telah memberikan lebih banyak fleksibilitas dan keseimbangan hidup bagi karyawan, kantor memainkan peran sentral dalam menciptakan ruang bagi mereka untuk berkolaborasi, berinteraksi dan berkumpul dengan nilai-nilai kebersamaan, meningkatkan moral karyawan serta produktivitas. 

“Berbagai perusahaan kini berada di kondisi yang bergerak semakin cepat di mana inovasi adalah kunci untuk mempertahankan keunggulan kompetitif dan kinerja perusahaan. Perusahaan yang sukses, bangga memiliki ruang kolaboratif yang dapat mendorong keunggulan dan inovasi,” katanya. 

Seiring bertambahnya kebutuhan perusahaan, perkantoran mau tidak mau terdampak oleh perubahan utama, yaitu penataan ulang ruang kantor. Fokusnya adalah mewujudkan penggunaan tempat yang paling maksimum dan efisien untuk mencapai tujuan suatu organisasi.

“Perkantoran, seperti yang kita tahu, akan berkembang. Kenyataannya, kami telah mengamati bahwa klien semakin menaruh perhatian lebih terhadap sustainabilitas, kelayakan, dan teknologi. Beberapa sudah mulai menerapkan upgrade dan fitur-fitur ramah lingkungan sejalan dengan komitmen membangun kepercayaan dan memastikan ruang sesuai dengan tujuannya. Pemilik dan penanam modal yang bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk mempertimbangkan rencana pengembangan jangka panjang dan mendesain atau merombak ulang fasilitas mereka akan mendapatkan manfaat yang besar,” ujarnya.(wn)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year