telkomsel halo

Digitalisasi tingkatkan ketahanan manufaktur hadapi `New Normal`

06:21:24 | 21 May 2020
Digitalisasi tingkatkan ketahanan manufaktur hadapi
JAKARTA (IndoTelko) – Schneider Electric mengingatkan sektor manufaktur agar segera beradaptasi menghadapi kondisi “new normal” pasca krisis dengan memanfaatkan teknologi revolusi industri 4.0 sebagai katalisator rencana pemulihan bisnis di masa krisis dan pasca krisis seperti saat ini.

Dalam merencanakan strategi digital yang efektif dan terukur, pelaku industri perlu mengidentifikasi permasalahan / tantangan utama dalam menjalankan operasional di kondisi “new normal”, melakukan penilaian dan studi kelayakan, membangun kapasitas sumber daya manusia, berkolaborasi dengan mitra-mitra yang ahli dalam transformasi digital industri, dan terakhir melakukan pengawasan dan evaluasi hasil dari penerapan strategi digital.

Salah satu kondisi “new normal” yang menjadi tantangan bagi sektor manufaktur adalah tuntutan menjalankan kebijakan remote working. Sektor manufaktur yang memiliki tingkat kompleksitas tinggi dalam kegiatan operasionalnya – yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin, manusia dengan manusia, dan mesin dengan mesin - membutuhkan teknologi pendukung yang dapat menciptakan kolaborasi dan pengelolaan data yang akurat dan cepat untuk pengambilan keputusan bisnis yang tepat.

Agar dapat menjalankan remote working yang efektif dan produktif, manajemen perusahaan perlu memperhatikan beberapa tantangan ini antara lain menyediakan akses internet yang aman untuk seluruh karyawan, memberikan kemudahan akses data real-time secara digital untuk membantu pekerjaan karyawan, mempertahankan interaksi komunikasi dan koordinasi antar sesama karyawan dan manusia dengan mesin agar tetap berjalan, dan menyediakan fasilitas dan teknologi pendukung untuk mengakomodasi ketiga hal tersebut.

“Digitalisasi atau teknologi revolusi industri 4.0 dapat menjawab tantangan-tantangan tersebut dan memungkinkan pelaku industri mencapai tingkatan baru dalam produktivitas operasional dan efisiensi energi, menciptakan proses kerja baru, memberdayakan sumber daya manusia, dan memberikan kemampuan untuk cepat beradaptasi di tengah situasi krisis sekalipun. Digitalisasi bahkan dapat merubah kondisi krisis menjadi peluang. Perusahaan yang memiliki skenario dan prosedur mitigasi yang terstruktur, akurat dan real-time dalam kondisi krisis akan memperoleh kepercayaan dan keyakinan penuh dari pelanggan untuk tetap berbisnis dan juga dari karyawan untuk terus fokus bekerja dan mencapai hasil yang maksimal,” kata Cluster President Indonesia dan Timor Timur, Schneider Electric Xavier Denoly.  

Platform digital yang menggabungkan advanced analytics dan konektivitas jarak jauh memberikan visibilitas penuh bagi perusahaan untuk mengidentifikasi potensi kerentanan. Dengan memanfaatkan analisa data penting, pelaku industri dapat menghadapi dan meminimalisir dampak dari ancaman yang tiba-tiba terjadi dan bergerak dengan cepat untuk keberlangsungan bisnis. Digitalisasi dan kemampuan pengoperasian jarak jauh menawarkan peluang bagi pelaku industri untuk tetap beroperasi dan bertahan selama krisis.

Tidak hanya itu, manajemen jarak jauh yang menggabungkan cybersecure remote access dan augmented reality memungkinkan operator pabrik untuk terus menyesuaikan proses, melakukan pemeliharaan, dan membuat keputusan operasional dengan analisa data yang real-time untuk mendorong efisiensi bahkan ketika akses fisik ke area pabrik dibatasi atau tidak dimungkinkan.

Dalam memilih solusi digital, pelaku industri perlu mencari solusi yang open platform dengan fitur-fitur yang komprehensif, terintegrasi dan dilengkapi dengan sistem keamanan siber yang terbaik.

Solusi EcoStruxure dari Schneider Electric memungkinkan fleksibilitas dan interoperabilitas, membantu pelaku industri meningkatkan produktivitas, efisiensi, mendorong pertumbuhan dan menjaga keberlangsungan bisnis.

Solusi EcoStruxure Schneider Electric dapat meningkatkan keandalan performa peralatan/mesin pabrik hingga 50%, meningkatkan keamanan dan keselamatan pekerja hingga 25%, dan mengurangi jejak karbon hingga 50%.

“Sekarang saat yang tepat bagi sektor manufaktur untuk melakukan percepatan transformasi digital dalam menghadapi kondisi “new normal” pasca krisis ini. Perusahaan dituntut untuk dapat memfasilitasi kebutuhan bekerja secara jarak jauh dengan tetap aman, lebih transparan dan lebih visual agar karyawan dapat bekerja dengan produktif dan efisien. Percepatan transformasi digital itu sendiri dapat dilakukan secara bertahap," tutupnya.(wn)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year