telkomsel halo

Red Hat luncurkan versi terbaru Enterprise Linux 8.2

04:19:12 | 30 Apr 2020
Red Hat luncurkan versi terbaru Enterprise Linux 8.2
Red Hat Linux (Ilustrasi)
JAKARTA (IndoTelko) - Red Hat, penyedia solusi open source terkemuka di dunia, secara resmi mengumumkan ketersediaan umum Red Hat Enterprise Linux 8.2, versi terbaru dari platform Linux enterprise terkemuka dunia dan landasan portofolio cloud hybrid Red Hat.

Peluncurannya dilakukan kemarin (29/4) dengan target mampu membantu mengatasi tantangan TI yang disebabkan oleh pergeseran dinamika global, Red Hat meyakini bahwa sistem operasi harus melakukan lebih dari “sekadar bekerja;” sistem operasi harus membantu menstabilkan operasi saat ini dengan kapasitas untuk mendukung dan menerapkan inovasi di kemudian hari.

Red Hat Enterprise Linux 8.2, yang dibangun khusus untuk sifat saling terkait dari era cloud hybrid, dirancang untuk menawarkan kemampuan tersebut dan lebih banyak lagi sehingga menawarkan tidak hanya keandalan, stabilitas, dan kesiapan produksi yang merupakan keunggulan platform ini.

Penambahan terbaru untuk platform Red Hat Enterprise Linux 8 ini membantu perusahaan mengenali nilai lebih dari paket langganan Red Hat Enterprise Linux yang ada melalui:
1. Kemampuan manajemen cerdas dan pemantauan baru melalui pembaruan Red Hat Insights
2. Tool container yang disempurnakan
3. Pengalaman pengguna yang lebih lancar bagi para ahli Linux dan pendatang baru

Bersamaan dengan seluruh negara di dunia berupaya untuk mengatasi pandemi COVID-19, semakin banyak perusahaan TI yang beroperasi dari jarak jauh atau dengan tenaga kerja yang terbatas. Kini, lebih dari sebelumnya, tim TI harus dapat memantau, mengelola, dan menganalisis landasan-landasan yang mendasari tumpukan teknologi enterprise, terlepas dari ukuran, skala, kompleksitas atau di mana landasan tersebut berada di seluruh jejak cloud hybrid/multicloud.

Red Hat Enterprise Linux dapat membantu mendeteksi, mendiagnosis, dan mengatasi potensi masalah secara cerdas sebelum berdampak pada produksi yang didorong oleh peningkatan terhadap Red Hat Insights.

Red Hat Insights, penawaran operasi proaktif dan manajemen risiko keamanan dari Red Hat, termasuk dalam paket langganan Red Hat Enterprise Linux untuk versi 6.4 atau versi yang lebih tinggi.

Menurut Vice President dan General Manager, Red Hat Enterprise Linux, Red Hat Stefanie Chiras, saat ini, perusahaan-perusahaan TI perlu melakukan upaya lebih terhadap teknologi-teknologi yang ada dalam tumpukan software yang mereka miliki. "Mereka perlu mendorong stabilitas operasional dan menjaga ketersediaan layanan, yang seringkali dilakukan dengan tim TI jarak jauh atau tim TI yang terbatas, tanpa mengorbankan masa depan teknologi mereka. Red Hat Enterprise Linux 8.2 menyediakan kemampuan ini dan lebih banyak lagi, dengan kemampuan pemantauan cerdas dan proaktif, serta tool container skala enterprise sehingga memungkinkan tim TI untuk mendukung kebutuhan penting saat ini sekaligus bersiap untuk masa depan cloud-native, kapan pun operasi mereka dapat mendukungnya,” katanya.

Pembaruan teranyar untuk layanan ini menambah fungsionalitas dan fitur kasus penggunaan baru termasuk: peningkatan visibilitas terhadap keamanan TI, postur kepatuhan dan efisiensi operasional yang membantu menghilangkan metode manual dan meningkatkan produktivitas dalam mengelola lingkungan yang besar dan kompleks sambil meningkatkan keamanan dan kepatuhan di seluruh pengerahan ini.  

Juga kebijakan baru dan layanan patch untuk membantu perusahaan mendefinisikan dan memantau kebijakan internal penting dan menentukan saran produk Red Hat mana yang berlaku untuk instance Red Hat Enterprise, serta panduan untuk perbaikan.

Selain itu, layanan drift untuk membantu tim TI dalam membandingkan sistem dengan baseline sehingga menyediakan tolok ukur untuk memandu strategi guna mengurangi kompleksitas dan mempercepat pemecahan masalah.

Sementara itu, pembaruan pemantauan dan kinerja tambahan di Red Hat Enterprise Linux 8.2 meliputi :

1. Peningkatan manajemen sumber daya melalui Control Groups (cgroups) v2, yang dirancang untuk membantu membatasi penggunaan memori melalui penyimpanan memori dan pengaturan batas penggunaan. Hal ini membantu mencegah proses tertentu dari mengkonsumsi memori secara berlebihan dan menyebabkan kegagalan atau perlambatan sistem.

2. Kemampuan yang lebih baik untuk mengoptimalkan beban kerja yang sensitif dalam hal kinerja melalui kebijakan layanan NUMA dan sub-NUMA.

3. Performance Co-Pilot (PCP) 5.0.2 yang menambahkan agen pengumpulan baru untuk Microsoft SQL Server 2019 demi membantu mengumpulkan dan menganalisis beragam metrik terkait SQL Server sehingga memberikan gambaran yang lebih jelas untuk penyetelan database dan sistem operasi.

4. Pemantauan langganan Red Hat, sebuah tool software-as-a-service (SaaS) yang memungkinkan pelanggan untuk lebih mudah melihat dan mengelola paket langganan Red Hat Enterprise Linux dan Red Hat OpenShift Container Platform di seluruh infrastruktur cloud hybrid.

Walaupun beban kerja dalam container memberikan jalur yang jelas ke arah transformasi digital dan masa depan cloud-native, tool yang digunakan untuk membangun aplikasi ini harus menyeimbangkan inovasi terbaru dan terkini dengan siklus hidup yang stabil dan didukung.

Di Red Hat Enterprise Linux 8.2, aliran aplikasi yang diperbarui dari tool container Red Hat telah tersedia dan didukung selama 24 bulan. Selain itu, bagi perusahaan yang bermaksud untuk mengembangkan container di dalam container untuk lapisan isolasi dan keamanan tambahan, versi dalam container dari Skopeo dan Buildah telah tersedia di Tech Preview.

Red Hat Enterprise Linux 8.2 memperkenalkan Udica, sebuah tool baru untuk memudahkan pembuatan kebijakan keamanan SELinux yang disesuaikan dengan kebutuhan container.  Ini untuk lebih memperluas keamanan beban kerja dalam container.

Ketika diterapkan pada beban kerja tertentu, Udica dapat mengurangi risiko bahwa suatu proses dapat “keluar” dari container dan menyebabkan masalah di container lain atau di host itu sendiri.

Dikatakan oleh Platforms Manager UNIX Kingfisher PLC Steve Short, membangun server yang telah disetel, siap pakai dan lebih aman sejak penggunaan awal adalah kebutuhan utama bagi perusahaannya. "Red Hat Enterprise Linux dengan Red Hat Insights memberi kami kapasitas ini sehingga memungkinkan kami untuk mengerahkan server yang langsung dapat digunakan dan memenuhi kebutuhan spesifik kami saat server-server tersebut mulai diterapkan,” katanya.

Red Hat Enterprise Linux 8.2 juga memperkenalkan peningkatan pada Red Hat Universal Base Image, termasuk OpenJDK dan .NET 3.0 untuk pilihan pengembang yang diperluas dalam membangun aplikasi cloud-native yang siap meraih sertifikasi Red Hat dan juga peningkatan akses ke source code yang terkait dengan gambar yang diberikan melalui satu perintah sehingga memudahkan mitra Red Hat untuk memenuhi persyaratan source code untuk kebutuhan lisensi open source.

Seiring Linux terus bertumbuh sebagai tulang punggung perusahaan TI enterprise, mengurangi penghalang bagi pengguna baru dan pengguna lama merupakan fokus utama Red Hat Enterprise Linux 8.2. Untuk membantu memfasilitasi kemudahan penggunaan yang lebih baik dan pengalaman pengguna secara keseluruhan, Red Hat Enterprise Linux 8.2 menambahkan :

    Pendaftaran langganan Red Hat Enterprise Linux yang terintegrasi sebagai bagian dari proses instalasi, yang memberikan pengalaman on-boarding yang lebih mudah untuk instalasi baru.
    Kemampuan untuk mengaktifkan Red Hat Insights selama instalasi untuk menyederhanakan peluncuran Insights untuk Red Hat Enterprise Linux dari berbagai ukuran.
    Perbaikan dan kontrol berkelanjutan dari siklus hidup Red Hat Enterprise Linux dengan pengujian untuk pembaruan di tempat, aturan Red Hat Insights untuk membantu dalam pembaruan, dan tool Convert2 RHEL yang dapat membantu memindahkan beban kerja dari clone Red Hat Enterprise Linux yang tidak didukung seperti CentOS ke platform Linux enterprise terkemuka di dunia. (sg)
     
 

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year