Gugus Tugas Covid-19 harus sinergi dalam pemanfaatan TI

JAKARTA (IndoTelko) - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 disarankan harus bersinergi dalam pemanfaatan Teknologi Informasi (TI) agar menghasilkan solusi yang terintegrasi dengan satu data yang bisa dipertanggungjawabkan.

"Gugus Tugas Covid-19 harus bisa mengharmonisasi solusi dan data hasil pemanfaatan TI untuk menangani Covid-19. Jangan terlalu banyak solusi dan data, bingung masyarakat," kata Direktur Indonesia ICT Institute Heru Sutadi di Jakarta, Minggu (29/3).

Pengamat Telekomunikasi Mochammad James Falahuddin mengingatkan salah satu kunci keberhasilan dari Korea Selatan dan Singapura dalam mengendalikan sebaran infeksi Covid-19 adalah dengan menggunakan aplikasi Mobile, yang akan memetakan pergerakan Orang dalam Pengawasan (ODP) dan memberikan peringatan bagi warga yang belum terkena untuk bisa menjaga jarak dari mereka itu.

"Hanya saja, walaupun kita dalam kondisi darurat begini, keamanan informasi juga harus diperhatikan. Karena aplikasi seperti itu mau gak mau harus melakukan harvesting data dari handphone pengguna, harus dipastikan penyedia aplikasi adalah pihak yang dapat dipercaya tidak akan menyalahgunakan data tersebut untuk kepentingan diluar pengendalian pandemi ini," katanya.

Ditambahkannya, supaya datanya juga efektif, harusnya Satgas Covid-19 menentukan satu saja aplikasi resmi semacam itu yang akan dijadikan standar pengawasan. Jadi informasinya tersentralisasi. "Jangan tiap instansi bikin versi aplikasi yang mirip-mirip," katanya.

Sebelumnya, Kominfo mengumumkan tengah menyiapkan aplikasi untuk tracing, tracking, dan fencing untuk menanggulangi dan mencegah pandemi Covid 19. Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyiapkan website atau laman resmi serta sejumlah fasilitas di www.covid19.go.id untuk keperluan merilis data terkait penanganan Covid-19.

Ada lagi Qlue bersama beberapa startup Indonesia lainnya di bawah MDI Ventures, meluncurkan IndonesiaBergerak.com. Platform insiatif anak bangsa ini berbasis integrasi data, chatbot, dan pelaporan warga terkait perkembangan Covid-19 yang dapat diakses oleh publik. Masyarakat dapat melaporkan suspect Covid-19, kerumunan masyarakat, dan rumah sakit yang penuh melalui aplikasi QlueApp.(id)