telkomsel halo

ASEAN digitalkan warisan budaya

05:15:32 | 03 Mar 2020
ASEAN digitalkan warisan budaya
JAKARTA (IndoTelko) - Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) meluncurkan  arsip digital pertama dari warisan budaya bersejarah yang bernilai tinggi dari Negara-negara anggotanya.  

Website ASEAN Cultural Heritage Digital Archive (ACHDA) memamerkan versi digital lebih dari 160 benda warisan bersejarah dari Indonesia, Malaysia dan Thailand.

Situs web ini memungkinkan pengunjung untuk menelusuri secara mendalam koleksi museum, galeri dan perpustakaan melalui model tiga dimensi (3D), gambar, rekaman audio, dan video warisan budaya bernilai sejarah dari tiga negara yang berpartisipasi dalam fase pertama proyek ini.

“Proyek ACHDA merupakan langkah penting dalam upaya ASEAN untuk meningkatkan pemahaman dan apresiasi publik terhadap warisan budaya yang kaya dan beragam di kawasan ini. Kami berharap warga negara ASEAN yang menggunakan situs web ini akan lebih menghargai warisan budaya bersama dan menanamkan rasa kebersamaan regional yang lebih besar saat kami berupaya mengembangkan identitas ASEAN. Peluncuran situs web ACHDA hari ini adalah saat yang tepat ketika kami merayakan 2020 Tahun Identitas ASEAN," kata  Deputy-Secretary General of the ASEAN Socio-Cultural Community Kung Phoak.

Naskah La Galigo, sebuah epik yang ditulis pada abad ke-14, adalah salah satu dokumen digital dari Indonesia. Naskah itu tercatat dalam registri Memori Dunia UNESCO pada 2011. Situs web ini juga memberikan sekilas penampilan Mak Yong dari Malaysia, sebuah tarian ritual tradisional yang dramatis yang juga dilakukan di beberapa bagian wilayah ASEAN. Sementara itu, Thailand menghadirkan koleksi lemari manuskrip berlapis emas dalam 3D, yang dapat dilihat oleh para pemirsa dengan kisah-kisah rumit yang melibatkan makhluk-makhluk mistis secara lebih rinci.

Proyek ini didukung oleh Pemerintah Jepang melalui Japan-ASEAN Integration Fund (JAIF).

Situs web ACHDA juga menampilkan koleksi manuskrip daun palem yang luas dan kaya, seni modern dan kontemporer, prasasti batu, patung dan patung, senjata, dan perhiasan emas.

Fase pertama proyek ini telah dimulai sejak 2018 dan fase kedua menargetkan untuk mendigitalkan koleksi dari Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam.(wn)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year