telkomsel halo

Ini prediksi tren telko lima tahun mendatang ala Huawei

08:33:00 | 18 Feb 2020
Ini prediksi tren telko lima tahun mendatang ala Huawei
Kantor Pusat Huawei, Shenzen (dok)
SHENZEN (IndoTelko) - Perkembangan dan kemajuan teknologi telekomunikasi dipastikan akan mampu mengubah pola hidup di masa mendatang.

Kehadiran teknologi 5G tinggal selangkah lagi dan tentunya dinantikan kehadirannya.  Menurut Huaewei, ada  Ada tiga perubahan fundamental di jaringan telekomunikasi yang perlu diantisipasi.  Pertama kesiapan spektrum dan pendayagunaan teknologi mutakhir. Kebutuhan akan stasiun-stasiun baru, kesiapan mobile edge computing (MEC) sebagai kunci hadirnya evolusi teknologi tersebut.

Kedua, penetrasi teknologi 5G terlihat makin gencar dan mulai banyak diterapkan di berbagai industri. Muncul pula paradigma baru yang mendorong disatukannya Teknologi Infirmasi (IT) dan Teknologi Komunikasi (TK).  Ketiga, terlihat makin banyak infrastruktur jaringan yang digunakan bersama.

Baru-baru ini Huawei melakukan penelitian dan menyampaikan prediksi 10 tren baru di industri teknologi telekomunikasi lima tahun ke depan.

1. Digitalisasi Energi
Diprediksi, 90% stasiun telko yang ada di seluruh dunia diprediksikan akan merasakan digitalisasi energi.  Kehadiran 5G telah mendorong tumbuhnya stasiun-stasiun telko baru. Kegiatan Operations and Maintenance (O&M) menjadi kian kompleks.

Tingginya Operational Expenditures (OPEX) secara signifikan menjadi salah satu faktor kendala yang bisa memangkas profit bagi operator. Peran digitalisasi di bidang energi dianggap sangat krusial dalam mendukung dihadirkannya kegiatan O&M yang kian simpel, yang pada akhirnya akan turut menekan biaya O&M secara keseluruhan.

2. Pesatnya pengadopsian energi hijau terbarukan
Penerapan energi hijau dukung gerakan hemat energi dalam rangka menekan emisi demi terwujudnya pembangunan industri yang berkesinambungan.  Dalam rangka menghadapi ketidakmenentuan perubahan iklim saat ini, serta sebagai wujud peran serta industri untuk tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs) yang dicanangkan oleh PBB, operator berlomba-lomba untuk menerapkan gerakan hijau dan industri ramah lingkungan dengan menekan penggunaan energi berbasis minyak bumi, memangkas angka kebutuhan untuk pemeliharaan, menghapus penggunaan generator berbahan bakar diesel di seluruh jaringan, berupaya mengerem angka emisi hingga serendah-rendahnya, serta mencanangkan pembangunan infrastruktur industri yang berkesinambungan.

3. Mulai tergantikannya baterai berbasis asam timbal dengan lithium
Baterai berbahan inti asam timbal akan mulai ditinggalkan dan digantikan oleh penggunaan baterai lithium. Baterai lithium akan makin banyak dipergunakan sebagai sumber energi, alih-alih sekadar sebagai cadangan energi.

4. Kehadiran 5G picu tingginya kebutuhan energi telko di lintas industri
Kehadiran 5G membuka beragam potensi untuk dikembangkannya beragam skenario pengaplikasian perangkat-perangkat BTS untuk mendukung kebutuhan di ranah enterprise.

5. Suplai daya untuk konvergensi di ranah tik
Popularitas 5G turut memicu suburnya integrasi antara Teknologi Informasi dan AI di setiap relung kehidupan manusia. Jaringan komunikasi berbasis Teknologi Komunikasi punya peran yang fundamental dalam pengembangan banyak aplikasi di masa kini. Konvergensi TIK tak mungkin dipungkiri lagi kehadirannya.

Transformasi ini turut memicu tingginya kebutuhan akan beragam suplai daya dan cadangan daya di BTS-BTS yang ada, maupun di rumah-rumah peralatan telko. Energi untuk telko punya peran vital dalam menjamin tersedianya suplai daya secara konsisten, memastikan punya cadangan daya yang cukup, manajemen ruang dan arus termal di ruangan, hingga manajemen kabel, baik untuk perangkat yang mendukung Teknologi Komunikasi maupun Teknologi Informasi.

6. Kolaborasi dengan teknologi AI
Penerapan teknologi hasil kolaborasi dengan AI di bidang energi telko, seperti pemodelan algoritma AI yang mendukung optimalisasi dalam penetapan konfigurasi sumber pada sliced networks di BTS, sekaligus untuk mengoptimalkan efisiensi, serta kapabilitas analisis AI untuk mendukung implementasi sistem jaringan kemudi otonom.

7. Full Stack Tersimplifikasikan
Hadirnya teknologi untuk energy networks yang tersimplifikasikan, menyeluruh, dengan siklus masa pakai yang penuh.  Di masa depan, konektivitas hadir di segala ruang. Makin banyak spektrum yang terpakai. Infrastruktur BTS makin sesak.

8. Arsitektur yang kaya akan pola
Di tengah makin bervariasinya skema input dan output daya, arsitektur yang kaya akan pola diramalkan akan menjadi tren di 2025.  Saat ini, hampir seluruh suplai daya yang ada tidak mendukung skema input maupun output yang memiliki beragam pola. Lantaran ukurannya yang besar, tingkat efisiensi rendah, dengan antarmuka yang beragam untuk perawatan sistem, dibutuhkan skema yang bisa memadukan beraneka jenis perangkat yang menuntut perlunya dilakukan konversi energi ke dalam satu sistem yang selaras.

9. Efisiensi meningkat
Peningkatan efisiensi pada rectifier akan makin ekstrim. Tingkat efisiensi di level BTS dan jaringan menjadi perhatian serius.  Saat ini, tingkat efisiensi pada sistem daya telko hampir seluruhnya telah mengalami peningkatan di level rectifier. Angka efisiensi rectifier yang berhasil diraih oleh vendor rata-rata berada di kisaran 90% hingga 98%.

10. Tingkat keandalan tinggi
Keandalan akan menjadi satu hal fundamental yang tak terpisahkan di kancah energi ranah telko masa depan. Teknologi AI menjadi motor bagi munculnya paradigma baru di ranah energi telko, dari BTS terisolasi ke energy networks. Kebutuhan yang tinggi akan suplai daya dan cadangan daya yang beragam, skenario penggelaran yang kian kompleks, serta lingkungan jaringan digital menuntut dihadirkannya energy networks yang andal.

 

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year