telkomsel halo

Merek RedDoorz kuasai pasar travel Indonesia

09:37:00 | 22 Jan 2020
Merek RedDoorz kuasai pasar travel Indonesia
JAKARTA (IndoTelko) - Lembaga riset pemasaran Jakpat menyatakan RedDoorz sebagai merek terdepan untuk segmen travel di Indonesia.

Jakpat menyatakan RedDoorz menjadi merek hotel yang paling diingat di tengah persaingan segmen travel di Indonesia yang sangat ketat.

Brand awareness dari RedDoorz meningkat secara konsisten sepanjang tahun dan mencapai puncak daftar top-of-mind awareness tertinggi di November 2019, menandakan bahwa semakin banyak masyarakat Indonesia yang mengingat RedDoorz sebagai merek hotel nomor satu di Indonesia.

Peningkatan ini sebagian besar disebabkan oleh peluncuran kampanye #BisaAja, yang kemudian dinobatkan oleh YouGov, perusahaan riset dan analisis data pasar internasional terkemuka, sebagai "Ad of the Month" pada November 2019 lalu.

YouGov mencermati terjadi peningkatan signifikan merek RedDoorz dalam brand awareness dan buzz di BrandIndex, yang masing-masing melonjak +14,4 poin dan +7,8 poin

“Kami senang sekali mengetahui bahwa kampanye #BisaAja memberikan dampak yang besar. Kami sangat senang bahwa tidak hanya sisi merek saja yang mendapatkan hasilnya, namun hal tersebut juga memengaruhi bisnis kami dengan peningkatan jumlah pemesanan, baik dari pengguna baru maupun pengguna setia kami sepanjang kuartal keempat,” kata Country Marketing Director RedDoorz Indonesia, Sandy Maulana.

Dijelaskannya, kampanye #BisaAja yang berlangsung sejak Oktober hingga Desember 2019 lalu, berhasil meraih perhatian dan penerimaan positif dari masyarakat melalui komunikasi yang disampaikan secara jenaka untuk menjawab berbagai permasalahan wisatawan Indonesia ketika mencari, menginap dan memesan hotel.

Iklan komersial #BisaAja RedDoorz telah disaksikan oleh lebih dari 14,8 juta penonton di YouTube, dan lebih dari 1,5 juta orang menyaksikannya di akun Instagram resmi @reddoorzid, serta jutaan lainnya yang telah menyaksikan iklan tersebut di berbagai saluran televisi.

Head of Research Jakpat, Aska Primardi mengatakan, baru-baru ini mengadakan penelitian mengenai Preferensi Hotel oleh Milenial tahun 2019, yang mana hasil ini mendukung data dari Badan Pusat Statistik (BPS), bahwa tingkat hunian hotel bintang 3+ dari Januari hingga November 2019 mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

“Penyebab utamanya adalah semakin banyak wisatawan, khususnya kaum milenial, yang mencari hotel di berbagai virtual hotel operators (VHO) dewasa ini. RedDoorz merupakan merek yang berhasil mencuri perhatian masyarakat Indonesia, terutama kaum milenial, di dalam persaingan industri travel yang kompetitif,” katanya.

Sementara itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) meminta manajemen VHO seperti RedDoorz untuk memperjelas izin usahanya.  Alasannya, RedDoorz belum bisa disebut sebagai bisnis akomodasi.

Asisten Deputi Investasi Kemenparekraf Hengki Manurung mengungkapkan, bisnis penginapan murah dengan skema joint partner yang di setiap titiknya beberapa ditemukan tak lebih dari 10 kamar.  Sementara pajak yang akan dikenakan antara bisnis kos-kosan dan hotel berbeda.

Apalagi, ia mengatakan RedDoorz tidak akan membangun bangunan atau gedung, melainkan hanya joint dan membentuk manajemen.

"Kosan di bawah 10 kamar tidak kena pajak. Saya komplain besar sama CEO-nya, jangan pernah klaim kalian punya 700.000 kamar di Indonesia. Mereka ini mengklaim usaha kos-kosan sebagai usaha akomodasi. Mereka itu cuma manajemen tidak akan pernah membangun," tegas Hengky.(ak)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year