telkomsel halo

Kominfo ingin program DTS bisa kurangi pengangguran

07:58:42 | 23 Dec 2019
Kominfo ingin program DTS bisa kurangi pengangguran
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Kominfo, Basuki Yusuf Iskandar
JAKARTA (IndoTelko) - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menginginkan  Program Digital Talent Scholarship (DTS) menjadi bagian untuk mengurangi tingkat pengangguran.

“Program DTS bertujuan untuk memberikan pelatihan dan sertifikasi tema-tema bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang unggul dan relevan dengan kebutuhan industri kepada calon tenaga kerja dan calon entrepreneur. Tujuan praktisnya adalah untuk mengurangi pengangguran, baik yang sudah berada di lapangan kerja maupun segera memasuki lapangan kerja,” ujar Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Kominfo, Basuki Yusuf Iskandar dalam Penandatanganan Momerandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama Bagi Mitra Pelaksana FGA dan VSGA DTS 2020, pekan lalu.

Diungkapkannya, target dari program DTS adalah lulusan sekolah menengah dan universitas serta mahasiswa tingkat akhir yang telah menyelesaikan materi perkuliahan. "Program ini juga memfasilitasi mereka hingga memasuki dunia pekerjaan melalui platform yang sudah disiapkan yaitu Simonas," jelasnya.

Tahun 2020, Kementerian Kominfo membuka enam akademi dalam Program DTS. Selain FGA dan VSGA, penerima beasiswa pelatihan dan sertifikasi dapat memilik Coding Teacher Academy (CTA), Online Academy (OA), dan dua akademi baru yaitu Thematic Academy dan Regional Development Academy).

“Tahun ini DTS menghasilkan 17.507 talent digital yang terverifikasi. Kita menyadari masih kurang dalam penyerapan lulus untuk wirausaha yang hanya mencapai maksimal 3 persen untuk FGA dan 2 persen untuk VSGA. Tentunya ini menjadi tantangan untuk DTS 2020 dalam menciptakan wirausaha lebih banyak lagi,” jelasnya.  

Menteri Kominfo Johnny G. Plate menyatakan pelaksanaan Program DTS merupakan upaya nyata Pemerintah untuk menyiapkan Indonesia menjalani migrasi digital. “Saat ini kita sedang memasuki era industri 4.0, di mana dunia telah bermigrasi dan bertansformasi dari dunia fisik ke dunia digital. Maka kita harus mengambil langkah tepat untuk melanjutkan migrasi menuju bangsa digital tersebut,” ujar Johnny G. Plate.

Diprediksinya, Indonesia berpotensi kekurangan 9 juta talenta digital pada tahun 2035. Menurutnya, setiap tahunnya Indonesia harus menyediakan sekurang-kurangnya 600.000 talenta digital.

“Tentunya ini bukan pekerjaan yang mudah. Jangan sampai kita sudah membangun infrastruktur digital dan membuat regulasi akan tetapi tidak memiliki talent digital yang memadai. Hal ini penting untuk memastikan pembangunan yang ujungnya mencapai pada rakyat,” tambah Menteri Johnny.

Dikatakannya, Program DTS belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan talent digital. “DTS ini hanya memenuhi 10% dari kebutuhan tahunan akan talent digital. Maka dari itu kita perlu mengajak perusahaan telekomunikasi nasional dan global untuk bersama-sama dengan Perguruan Tinggi, Politeknik, dan Sekolah untuk menghasilkan talenta digital yang dibutuhkan oleh Indonesia,” lanjutnya.(ak)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year