Kualitas layanan mobile video di Indonesia belum sempurna

JAKARTA (IndoTelko) -  Perusahaan analitik mobile Opensignal telah menerbitkan laporan global terbaru The State of Mobile Video Experience yang menganalisis pengalaman streaming video pada telpon seluler oleh konsumen di 100 negara, termasuk Indonesia.

Laporan ini mengungkap beberapa temuan menarik dimana dari 100 negara, hanya 6 negara pada tahun 2019 yang diberikan peringkat Excellent untuk pengalaman pemutaran video, yaitu Norwegia, Republik Ceko, Austria, Denmark, Hongaria, dan Belanda. Sebelumnya, belum pernah ada negara yang menerima peringkat tersebut.

Sementara 37% negara menikmati pengalaman streaming video yang baik dengan peringkat Very Good atau Excellent.

Dari 100 negara, 28% diberikan peringkat Fair untuk pengalaman pemutaran video, termasuk Indonesia, Filipina, Russia, dan bahkan Amerika Serikat.

Sebanyak 59% negara dinilai pengalaman streaming video telah meningkat secara membaik. Pengalaman video di Indonesia juga membaik namun masih dalam peringkat Fair sejak tahun lalu.

Dari 100 negara, 9 negara diberikan peringkat Poor sebab pengalaman streaming video yang sangat rendah, yaitu Ghana, Senegal, Uganda, Tanzania, Algeria, Libya, Afghanistan, Ethiopia dan Irak.

Opensignal melakukan pengukuran berbasis pendekatan ITU untuk menentukan kualitas video yang dirasakan. Metode yang digunakan memperhatikan kualitas gambar, waktu pemuatan video, dan tingkat loading untuk membuat skor pada skala 0-100, yang mencerminkan kualitas video seluler yang dirasakan pengguna. Uniknya, Opensignal menguji streaming video seluler pada skala dan tidak memperkirakan pengalaman video berdasarkan tes kecepatan atau pengukuran tidak langsung lainnya.

Dalam risetnya ditemukan pengguna banyak menikmati video pendek atau video yang disediakan aplikasi untuk diakses.

Hal ini menjadikan tantangan sekaligus peluang bagi operator. Tantangan di sisi jaringan tetapi memberikan peluang untuk mengakuisisi pelanggan baru.(ak)