telkomsel halo

Cara NextICorn dorong Indonesia menjadi pusat `New Economy`

09:56:14 | 15 Nov 2019
Cara NextICorn dorong Indonesia menjadi pusat
Pendiri yayasan NextICorn Rudiantara
JAKARTA (IndoTelko) - Yayasan NextICorn mendorong Indonesia untuk menjadi pusat new economy dunia dengan memperkuat ekosistem startup di Indonesia melalui pertemuan antar perusahaan rintisan lokal dengan investor dalam maupun luar negeri pada NextICorn International Summit 2019.

Gelaran yang dihelat di Jimbaran Hub, Bali, pada 14 hingga 15 November 2019 ini mempertemukan 103 perusahaan rintisan berbasis teknologi yang telah dikurasi kualitasnya, dengan 169 investor ternama berskala global dari berbagai penjuru dunia.

NextICorn International Summit 2019 ini merupakan salah satu upaya untuk mendukung Indonesia menjadi pusat ekonomi baru berbasis digital di dunia.

“NextICorn yang kini telah menjadi yayasan independen, bersama dengan para pendiri dari berbagai perusahaan berskala global yang tergabung di dalamnya, memproyeksikan yayasan ini untuk menjadi motor penggerak inisiatif – inisiatif untuk memajukan sektor new economy di Indonesia. Harapannya, melalui pertemuan pada summit ini dapat memicu terciptanya tiga unicorn baru di tahun depan. Sehingga dapat mendorong Indonesia untuk menjadi The New Economy Global Hub,” kata salah satu pendiri yayasan NextICorn Rudiantara dalam keterangan kemarin.

Berdasarkan laporan terbaru dari Google dan Temasek, Indonesia kini merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan new economy yang paling pesat dalam lima tahun terakhir di kawasan Asia Tenggara. Pada 2019, ekonomi digital Indonesia sendiri telah mencapai US$ 40 miliar, atau tumbuh lima kali lipat dibandingkan tahun 2015 yang hanya mencapai US$ 8 miliar. Dengan pertumbuhan rata – rata sebesar 49% per tahun, Indonesia bahkan diyakini dapat menembus US$ 130 miliar pada 2025.

Untuk mendukung hal tersebut, pada NextICorn International Summit tahun ini, NextICorn mengutamakan untuk memperbanyak terjadinya pertemuan antar perusahaan rintisan dengan investor, dengan harapan akan meningkatkan jumlah kesepakatan berinvestasi yang tercapai dari pertemuan tersebut.

“Target kami tahun ini adalah merealisasikan minimal 1.500 pertemuan dari 4.800 permintaan yang sudah tercatat antara 103 startup dan 169 investor yang akan berpartisipasi dalam 2 hari ke depan. Sehingga harapannya akan lebih meningkatkan kemungkinan terjadinya kesepakatan antar mereka,” kata ketua Yayasan NextICorn Daniel Tumiwa.

Daniel mengatakan tahun ini terdapat banyak peningkatan permintaan dari investor untuk startup dengan kategori industri kesehatan, agrikultur dan juga edukasi.

“Dari peningkatan jumlah permintaan, kami memprediksi ke depannya bahwa industri healthtech, agritech, edutech, logistik, fintech dan esports akan menjadi fokus utama incaran investor yang mau berinvestasi di sektor startup Indonesia,” tambah Daniel.

Sebagai ajang yang membantu perusahaan rintisan di Indonesia untuk berkembang menuju tingkatan selanjutnya, NextICorn bersama dengan Ernst & Young Indonesia telah mengkurasi ratusan startup yang bergabung di International Summit tahun ini dengan mengacu pada beberapa kriteria yang telah ditetapkan, antara lain:

Berbentuk Perseroan Terbatas (PT) atau Penanaman Modal Asing (PMA) dengan kepemilikan modal lokal minimal 25%.

Setidaknya sudah memperoleh investasi US$ 100 ribu dari investor eksternal.

Bila masih bootstrap atau didanai oleh pendiri, startup kategori media minimal memiliki lima juta pengguna aktif bulanan (Month Active User/MAU).

Bagi startup eCommerce, minimal nilai transaksinya (Gross Merchandise Value/GMV) lebih dari US$ 1 juta atau aplikasinya diunduh satu juga kali.

Bagi startup di bidang Software as a Service (SaaS), minimal Annual Recurring Revenue (ARR) sebesar US$ 500 ribu.

"Ajang ini bukan bertujuan untuk menciptakan lebih banyak startup lagi, tapi bagaimana untuk membantu mereka yang model bisnis dan strukturnya sudah kokoh, untuk naik kelas ke tingkatan selanjutnya. Untuk itu kami merumuskan standar yang komprehensif dalam mengkurasi startup ini. Jika dilihat dari pendanaannya, dari 103 perusahaan rintisan yang hadir kali ini, sekitar 20% sebelumnya sudah pernah mendapat pendanaan kurang dari US$ 1 juta. Sedangkan, 55% telah memperoleh pendanaan US$ 1 juta-US$ 5 juta, dan 25% di atas US$ 5 juta,” terang Daniel.

Pada NextICorn International Summit 2019, sederet investor besar seperti Sequoia Capital, Vertex, Temasek, Alpha JWC Ventures, EV Growth, Kejora Ventures, SBI Investments, BRI Ventures hingga Salim Group dan investor berskala global lainnya turut hadir untuk melihat peluang berinvestasi pada nama – nama besar perusahaan rintisan terbaik di Indonesia yang telah dikurasi, seperti Logisly, PrivyID, Kata.ai, KoinWorks, Snapcart, Kulina, dan lain – lain.(wn)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year