telkomsel halo

2024, Dana sebesar US$650 miliar dihabiskan untuk transformasi digital

05:20:50 | 03 Okt 2019
2024, Dana sebesar US$650 miliar dihabiskan untuk transformasi digital
JAKARTA (IndoTelko) - Hasil riset yang dilakukan Canalys dengan dukungan Schneider Electric menyatakan pada tahun 2024, diperkirakan perusahaan akan menghabiskan lebih dari US$650 miliar per tahun untuk melakukan transformasi digital.

Hanya saja dalam implementasinya, para profesional Teknologi Informasi (TI) akan menghadapi tantangan tersendiri dalam merencanakan penerapan jaringan edge computing yang terdistribusi.

Untuk itu, Schneider Electric merilis dua panduan elektronik terbaru untuk mendukung industri TI dalam mengatasi tantangan dan meraih peluang dari edge computing- yang tersedia gratis bagi profesional TI dan pusat data, service provider (Managed Service Provides/MSP) dan reseller (Value Added Resellers/VARs).

Panduan elektronik berjudul "Cara Memanfaatkan Peluang Edge Computing" dirancang untuk membantu MSP dan VAR meraih peluang pendapatan baru dengan menjadi mitra perusahaan dalam penerapan strategi edge computing.

Edge computing dirancang untuk menempatkan aplikasi dan data lebih dekat ke perangkat dan penggunanya. Bila cloud computing mendorong pengembangan pusat data dengan skala besar, edge computing menghadirkan sistem TI terdistribusi dengan sejumlah pusat data mikro yang eksponensial.

Edge computing dapat mengurangi latensi dan meningkatkan ketersediaan data, serta memastikan sistem TI dapat memberikan manfaat untuk transformasi digital. Dengan jaringan yang sangat terdistribusi, profesional TI perlu mengatasi masalah baru antara lain kurangnya staf TI di lokasi pusat data mikro, keamanan fisik dan siber, kurangnya sistem yang terintegrasi atau terstandarisasi yang akhirnya dapat mengakibatkan ketahanan pengelolaan data yang buruk.

Menurut VP IT Channel Strategy, Schneider Electric Jamie Bourassa ketergantungan terhadap pengalaman digital terus meningkat, mengubah cara berinteraksi antar individu maupun antar perusahaan.

"Pengalaman digital pelanggan sekarang ini menjadi sebuah keharusan dalam dunia bisnis; profesional TI – mulai dari pengguna akhir hingga VAR dan MSP - sedang menavigasi dunia TI hibrid baru yang kompleks. Schneider Electric telah mengembangkan panduan ini, bersama dengan perangkat dan sumber daya lainnya, untuk menghilangkan beberapa kompleksitas dari proses pengembangan strategi edge computing yang unik,” katanya dalam keterangan kemarin.

Dalam hasil penelitian utama Canalys terhadap lebih dari 350 responden channel partner TI mengenai peluang dan tantangan edge computing. Temuan utama mencakup:

Prioritas industri vertikal untuk solusi Internet of Things mencakup healthcare (37%), manufaktur (33%) dan industri (23%). Channel partner melaporkan bahwa rata-rata 75% pengguna akhir mereka menyatakan bahwa downtime merugikan bisnis mereka. Hampir semua penyedia TI menyebut pengelolaan dan pengawasan jarak jauh, keamanan fisik, dan standarisasi penerapan jaringan sebagai hal yang penting atau sangat penting.

Selain membahas bagaimana channel partner dapat meningkatkan keahlian dalam penerapan strategi edge computing, panduan elektronik ini juga menyediakan peta jalan untuk mengidentifikasi dan mengimplementasikan infrastruktur fisik edge computing yang mencakup cara untuk:

Identifikasi solusi yang melengkapi portofolio yang ada. Memahami kemampuan yang dibutuhkan dan pendekatan penjualan yang tepat. Perangkat akses yang memungkinkan desain tepi, distribusi dan pengelolaan. Memanfaatkan ekosistem mitra yang luas untuk menangkap peluang yang muncul di sektor industri.(wn)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year