telkomsel halo

Negosiasi konsolidasi Axiata-Telenor masih alot

11:33:16 | 06 Sep 2019
Negosiasi konsolidasi Axiata-Telenor masih alot
JAKARTA (IndoTelko) - Telenor Group dan Axiata Group Berhad pada awal Mei lalu mengumumkan tengah dalam diskusi untuk mengonsolidasikan operasionalnya di wilayah Asia dalam sebuah perusahaan patungan.

Dalam keterangan resmi yang dikutip dari situs resmi Telenor (6/5), dinyatakan kedua operator telekomunikasi ini tengah mengkaji mengkonsolidasi secara kombinasi non cash dan aset infrastruktur di wilayah Asia. Aksi korporasi keduanya dibantu oleh Citi.

Rencananya, keduanya akan membentuk perusahaan patungan dimana 56,5% saham akan dikuasai oleh Telenor dan 43,5% oleh Axiata. (Baca: Telenor-Axiata)

Telenor di Asia beroperasi di Thailand, Malaysia, Bangladesh, Pakistan and Myanmar. Axiata beroperasi di Malaysia, Bangladesh, Kamboja, Nepal, Sri Lanka, dan Indonesia, serta memiliki bisnis menara dengan nama edotco.

Nantinya jika perusahaan patungan itu berjalan, anak usaha Axiata di Bangladesh, Robi, tak masuk dalam perjanjian.

Telenor dan Axiata menargetkan transaksi ini bisa terealisasi pada kuartal ketiga 2019.

Lantas bagaimana kabar dari transaksi ini?

The Star pada (5/9) memprediksi negosiasi itu akan batal. Pemicunya, Indonesia melihat Norwegia sebagai bagian dari Uni Eropa. Jika operasional di Indonesia melalui XL Axiata tak diikutsertakan dalam perusahaan patungan itu, maka negosiasi akan batal.

Masih berdasarkan laporan The Star, sebulan yang lalu, pihak berwenang Indonesia mengatakan  perlu melakukan tinjauan, apakah Telenor akan diizinkan masuk ke negara yang paling padat penduduknya di Asia Tenggara.

Sementara Indonesia adalah produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia, Parlemen Uni Eropa telah mengeluarkan undang-undang untuk membatasi dan melarang penggunaan minyak sawit dalam bahan bakar nabati pada tahun 2030.

Tanggapan XL
Menanggapi isu yang beredar, Direktur Keuangan XL Mohamed Adlan bin Ahmad Tajudin mengatakan rencana merger kedua perusahaan adalah yang terbesar di dunia.

"Tak mudah menggabungkan entitas dengan wilayah operasional yang luas itu. Memang pembicaraannya alot, tetapi masih berlangsung terus," kata Adlan kala temu media kemarin.

Adlan menegaskan, isu Telenor sebagai operator asal Norwegia tak menjadi masalah karena negara tersebut bukan bagian dari Uni Eropa. "Norwegia itu masih pakai mata uang sendiri," katanya.

Diakuinya, berbagai sentimen muncul atas isu ini di Malaysia. "Memang banyak sentimen muncul di Malaysia soal isu ini. Kita akui ini lebih lama diskusinya dari tiga bulan. Tetapi masih terus berlangsung kok," tutupnya.(dn)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year