telkomsel halo

BAKTI dukung siaran TV digital di daerah perbatasan

05:33:11 | 26 Aug 2019
BAKTI dukung siaran TV digital di daerah perbatasan
Direktur Utama BAKTI Anang Latif
JAKARTA (IndoTelko) - Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika mendukung penuh upaya pemerintah menyediakan siaran digital bagi masyarakat di daerah perbatasan yang akan diresmikan Presiden Joko Widodo pada 31 Agustus di Nunukan, Kalimantan Utara.

Direktur Utama BAKTI Anang Latif mengatakan siaran digital bagi masyarakat di perbatasan sejalan dengan upaya yang tengah dilakukan BAKTI untuk mewujudkan pemerataan sinyal telekomunikasi di seluruh Indonesia. Pemerataan ke seluruh pelosok itu ditargetkan tuntas pada tahun 2020.

“Sebagai bagian dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, BAKTI yang ditugaskan membangun prasarana telekomunikasi di area terdepan, terluar dan tertinggal (3T) maka siaran digital merupakan hal yang kami dukung penuh,” tutur Anang Latif, belum lama ini.

Menurut Anang Latif, penyediaan siaran digital merupakan wujud nyata Nawacita Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla untuk membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Kita pilih Nunukan karena di situ ada penyiarannya, ada telekomunikasinya, ada internetnya. Kalau kita tidak hadir di sana mereka biasanya akan menonton TV negara tetangga. Kalau dibiarkan ada ketertinggalan informasi. Jangan meninggalkan saudara-saudara kita yang ada di perbatasan,” tegas Anang Latif.

Direktur Penyiaran Kominfo, Geryantika Kurnia menuturkan Nunukan di Kalimantan Utara dipilih  sebagai program pertama Digitalisasi Perbatasan karena di Nunukan belum memiliki fasilitas 4G seperti halnya di wilayah Pulau Jawa.

“Nanti di Nunukan, kami akan mencoba menggunakan fasilitas komunikasi yang telah dibangun BAKTI dengan susah payah dengan melakukan telekonferensi antara Nunukan ke Agats, Papua,” tutur Geryantika Kurnia.

Saat ini di Nunukan telah tersedia fasilitas LPP TVRI yang berada di 17 titik. "Selain mencoba siaran digital di perbatasan Kalimantan, pemerintah akan mencoba melakukan siaran digital di Batam yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia," tambahnya.

Diungkapkannya, bulan lalu Malaysia sudah bermigrasi dari siaran analog ke siaran digital. Sementara Indonesia meski telah siap namun belum melakukan migrasi.

"Padahal kesiapan sarana dan prasarana siaran digital yang secara ekonomis telah siap seharusnya digunakan bersiaran oleh televisi swasta Indonesia. Secara hitung-hitungan, biaya sewa Mux milik TVRI jauh lebih ekonomis dibandingkan jika televisi swasta melakukan produksi siaran analog. Selain itu untuk memperbanyak konten berkualitas, Kominfo mempermudah ijin konten digital,” tuturnya.(ak)

Ikuti terus perkembangan berita ini dalam topik
Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year