telkomsel halo

Cara idEA edukasi manfaat eCommerce

09:07:48 | 16 Aug 2019
Cara idEA edukasi manfaat eCommerce
JAKARTA (IndoTelko) - Asosiasi eCommerce Indonesia (idEA) menggelar Pasar idEA guna mengedukasi masyarakat manfaat dari eCommmerce.

"Saya mendukung kegiatan ini agar dapat memberi pandangan terhadap masyarakat atau juga sosialisasi ke masyarakat mengetahui cara baru dalam berdagang dan juga membeli yakni melalui eCommerce," ungkap  Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara kala membuka Pasar idEA, kemarin.  

Mengutip hasil riset idEA menunjukkan, dari 171,17 juta jiwa pengguna internet aktif, 56% nya atau 95,76 juta jiwa masih belum tertarik berbelanja online. Alasannya bermacam-macam, ada yang lebih menyukai melihat barangnya secara langsung (18,8%),  belum paham menggunakan aplikasi (12,2%), khawatir barang tidak sampai (9,5%) dan merasa rumit jika harus melakukan transfer (9%). 

Pasar idEA menjadi pasar offline yang mempertemukan pemilik toko online dengan konsumen secara langsung. Sebanyak 250 pedagang online yang berlangsung dari 15-18 Agustus 2019 itu. Festival belanja online to offine itu ditujukan untuk membangun kepercayaan masyarakat Indonesia untuk berbelanja online.

"Tujuannya acara ini membuat konsumen-konsumen Indonesia yang belum percaya kepada penjual online, bisa datang ke sini ketemu penjualnya langsung, dan next-nya bisa lanjut dan trust-nya terbangun," tutur Ketua idEA Ignatius Untung.

Menurut Ignatius, faktor kepercayaan masih menjadi problematika di Indonesia. Salah satu contoh nyata yakni masih tingginya transaksi online yang menggunakan metode pembayaran cash on delivery (COD).

"Masih jadi masalah karena faktor kebiasaan di Indonesia itu satu dari sedikit negara di dunia yang masyarakatnya melakukan belanja online tapi pembayarannya cod. Dan angka COD tertinggi di dunia itu Indonesia. Nah ini trust-nya masih belum terbiasa," kata Ignatius.

Melalui Pasar idEA, diharapkan adanya kesepahaman bersama terhadap persoalan nyata industri eCommerce  di Indonesia. Selain itu dapat membangun sinergisitas diantara sesama pelaku bisnis eCommerce, pelaku usaha dengan pelanggannya, komunitas dan tokoh terkait yang memberikan pengaruh bagi masa depan eCommerce di Indonesia. 

“Dengan begitu pada akhirnya dapat mendorong peningkatan daya saing eCommerce dan memperluas akselerasi pemanfaaatan digital ekonomi oleh masyarakat,” jelas Ignasius. 

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, dan Daya Saing Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Dr. Ir. Mohammad Rudy Salahuddin, MEM mengatakan eCommerce berperan sangat signifikan untuk pertumbuhan dan pemerataan ekonomi. 

“Visi pemerintah pada 2020, Indonesia menjadi negara ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara dengan memfokuskan pengembangan ekonomi digital berbasis lokal, yakni akselerasi UMKM dan bisnis rintisan (startup). Sektor UMKM sebagai pilar ekonomi kreatif harus mendapatkan perhatian lebih agar mereka mampu mengambil peran dalam perdagangan global melalui eCommerce,” ujar Rudy.

Diakui sampai saat ini Implementasi Peta Jalan Sistem Perdagangan Nasional Berbasis Elektronik (roadmap e-commerce) masih berlangsung dan dalam tahap penggodokan yang ditargetkan rampung pada 2019.

Roadmap tersebut mencakup program pendanaan, perpajakan, perlindungan konsumen, pendidikan dan sumber daya manusia, infrastruktur komunikasi, logistik, keamanan siber dan pembentukan Manajemen Pelaksana Peta Jalan SPNBE 2017-2019 sebagai acuan bagi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah untuk menetapkan kebijakan sektoral untuk mempercepat pelaksanaan Sistem Perdagangan Nasional Berbasis Elektronik (e-Commerce).

Pasar idEA menargetkan 120.000 pengunjung selama empat hari tersebut turut menghadirkan sekitar 250 peserta pameran yang terdiri dari para unicorn, pelaku usaha eCommerce, perusahaan logistik dan pengiriman, serta UMKM dengan produk lokal yang terkurasi di area khusus LokalGood.(wn)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year