telkomsel halo

4 teknologi ini layak dipertimbangkan bagi Ibu Kota baru

06:35:48 | 09 Aug 2019
4 teknologi ini layak dipertimbangkan bagi Ibu Kota baru
JAKARTA (IndoTelko) – Asosiasi Teknologi dan Industri Sekuriti Indonesia (ATISI) menyampaikan dukungan dan rekomendasi teknologi sekuriti terkait dengan rencana pembangunan ibu kota baru Republik Indonesia.

“ATISI turut mendukung pembangunan ibu kota baru. Aset dan infrastruktur strategis adalah sasaran utama penyadapan dan pencurian data, sehingga ibu kota baru tentu perlu memiliki teknologi keamanan mutakhir. Apalagi, peningkatan keamanan siber adalah salah satu dari 25 program prioritas rencana kerja pemerintah RI tahun 2020," ungkap Ketua Umum Asosiasi Teknologi dan Industri Sekuriti Indonesia (ATISI) Dr Sanny Suharli dalam keterangan kemarin.

Presiden Direktur Professtama Teknik Cemerlang Irwandi Salim mengungkapkan perseroan siap mendukung pembangunan ibu kota baru sesuai dengan kapabilitas dan keahlian selama lebih dari 35 tahun di industri teknologi sekuriti. "Ibu kota baru nanti tentu harus dilengkapi dengan teknologi keamanan canggih dan sesuai dengan konsep yang saat ini direncanakan, yakni forest city,” katanya.

Sebelumnya, dalam Rapat Koordinasi Terbatas pada Selasa 6 Agustus 2019, Presiden Joko Widodo telah menegaskan bahwa ibu kota baru akan bertempat di Kalimantan. Dengan kandidat lokasi ibu kota baru ada di Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan atau Kalimantan Timur.

Lebih lanjut, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional sekaligus Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro, mengungkapkan pemerintah akan menggunakan APBN sebesar Rp93 triliun untuk pembangunan ibu kota baru, selain memaksimalkan kerja sama anggaran dengan BUMN dan Swasta.

Berikut adalah empat rekomendasi teknologi sekuriti untuk ibu kota baru dari ATISI dan para pelaku industri teknologi sekuriti di Indonesia:

1) Anti Penyadapan dan Pencurian Data
Teknologi anti penyadapan dan pencurian data mutlak harus ada dalam sistem keamanan ibu kota baru, khususnya dalam hal pertahanan terhadap celah keamanan (backdoor code). Mengingat dengan backdoor code, akses ke CCTV dapat diretas tanpa perlu mengetahui kata sandi, sehingga rentan pencurian rekam data denah ruangan maupun aktivitas di infrastruktur strategis.

2) Sistem Keamanan Berlapis
Ibu kota baru wajib memiliki sistem pertahanan keamanan siber berlapis, yang memiliki Next Generation Firewall (NGFW), penyimpanan logaritma jangka panjang, sistem intelijen pendeteksi ancaman aktif, kemampuan analisa dan visibilitas aktual, serta penanganan ancaman secara otomatis.  

3) Jumlah dan Teknologi CCTV
Idealnya perlu 100 CCTV per 1 kilometer persegi di ibu kota baru. Kemudian, ibu kota baru yang memiliki konsep forest city baiknya memakai teknologi kamera CCTV 360 derajat dengan fitur thermal dan nightvision. Juga ada fitur anti korosi dan anti ledakan. Hal ini agar bisa mendeteksi dengan komprehensif dalam gelap, sensitif terhadap perubahan suhu untuk pencegahan kebakaran, dan tahan bencana.  

4) Face Recognition dan Artificial intelligence
Perlu ada teknologi face recognition dan artificial intelligence, yang mampu mendeteksi wajah dan mencocokkan dengan database pelaku kejahatan secara akurat.(wn)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year