telkomsel halo

Meneropong percakapan medsos tentang kinerja BUMN

06:31:01 | 06 Aug 2019
Meneropong percakapan medsos tentang kinerja BUMN
JAKARTA (IndoTelko) - Padamnya aliran listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) pada Minggu (4/8) atau "Blackout 4/8" selama belasan jam yang terjadi di Jakarta dan sebagian Jawa membuat isu pengelolaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi salah satu topik hangat di Media Sosial (Medsos).

Padamnya setrum dari PLN membuat banyak pihak mulai memikirkan kembali hal-hal yang fundamental, seperti isu ketahanan energi. Sertifikasi Tier untuk data center atau Industri 4.0 jadi lumpuh ketika setrum dari PLN tidak mengalir.  

"Nah, saya coba lihat dalam 30 hari terakhir, isu apa yang menjadi perhatian utama netizen. Antara isu ideologi "khilafah" atau BUMN. Kebetulan kedua isu penting ini sudah lama dimonitor Drone Emprit," dikutip dari akun Facebook Pendiri mesin analisa media sosial Drone Emprit dan Media Kernels Indonesia, Ismail Fahmi, (5/8).

Diungkapkannya, dari peta Social Network Analysis (SNA) tampak ada 3 cluster. Dua di antaranya berdekatan. Cluster pertama dari Hizbut Tahir Indonesia (HTI) hanya fokus berbicara tentang khilafah, tidak menyinggung topik BUMN. Di dekatnya ada cluster kedua dari Oposisi yang fokus membahas soal BUMN.

Sedangkan cluster ketiga dari Pro Pemerintah terpisah dari kedua cluster di atas, ternyata lebih fokus bicara soal khilafah dibandingkan soal BUMN.

Dari clustering dan isu yang diangkat, tampaknya isu terkait HTI menjadi perhatian penting bagi cluster ketiga. Dan perjuangan HTI dalam hal khilafah juga cukup besar.

"Yang menarik oposisi dan HTI ternyata membentuk cluster sendiri-sendiri. Keduanya punya agenda masing-masing. Meski demikian tampak HTI nempel ke cluster oposisi," ulasnya.

Volume percakapan tentang khilafah secara keseluruhan lebih besar dibanding tentang BUMN. Ini didominasi oleh percakapan netizen di Twitter, 60% tentang khilafah dan 31% tentang BUMN. Sedangkan pemberitaan di media online cenderung lebih banyak membahas soal BUMN (94%) dari pada khilafah (4%).

Menurutnya, isu tentang khilafah memang penting. Demi menjaga keutuhan bangsa berdasarkan Pancasila.

Namun kejadian yang menimpa salah satu BUMN penting yaitu PLN, dimana setrum berhenti mengalir selama berjam-jam harusnya menyadarkan masyarakat terhadap kehadiran BUMN yang kuat.  

Bagaimana publik bisa membantu pemerintah mencapai itu? Melalui kontrol publik.

"Saat ini, berdasarkan data 30 hari terakhir di atas, hanya oposisi yang banyak membahas soal BUMN. Yang pro pemerintah masih fokus pada isu khilafah. Netizen baik yang pro pemerintah maupun pro oposisi perlu sama-sama memonitor dan mengkritisi BUMN. Agar mereka meningkatkan performanya terus-menerus," tutupnya.(id)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year