telkomsel halo

Kawasan Industri 4.0 senilai US$300 juta berdiri di Karawang

12:09:03 | 23 Jun 2019
Kawasan Industri 4.0 senilai US$300 juta berdiri di Karawang
JAKARTA (IndoTelko) - CFLD International mendirikan kawasan industri dengan investasi US$300 juta berbasis Industri 4.0 di Karawang.   

““Hari ini, kita menyaksikan milestone besar dari CFLD International maupun sektor perindustrian di Indonesia. Kami mengapresiasi pembangunan KNIC ini, terlebih lagi sebagai kawasan industri yang diarahkan menuju kawasan industri 4.0,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pada acara 2019 Group Groundbreaking Ceremony for Karawang New Industry City (KNIC) Tenants di Karawang, Jawa Barat, Kamis (20/6).

KNIC akan dikelola oleh CFLD International, perusahaan perencana, pengembang, dan operator kota industri baru berskala internasional.

Pembangunan KNIC yang meggelontorkan dana mencapai US$300 juta ini mampu menarik investasi hingga US$100 juta dari enam perusahaan yang telah berkomitmen menjadi tenant-nya. Investor tersebut antara lain berasal dari Tiongkok, Taiwan, Jepang, dan Indonesia. Kawasan industri terpadu ini ditargetkan mampu menciptakan 4.000 lapangan pekerjaan baru.

Dalam kesempatan ini, dilakukan groundbreaking enam perusahaan yang akan beroperasi, yaitu PT Wook Global Technology, PT Ikimura Indotools Centre, PT Ruiyuan Karawang Industrial Innovation and Development, PT Wonderful Food International, PT Brightgene Biomedical Indonesia, dan PT Binamitra Kwartasedaya. Mereka di antaranya bergerak di sektor industri makanan, farmasi, kemasan, dan alat presisi.

KNIC dinilai memiliki lokasi strategis karena terletak 47 km di timur Jakarta dan berada tepat di tengah-tengah jalur ekonomi antara kota Jakarta dan Bandung. Apalagi didukung oleh  infrastruktur utama, seperti jalan tol Cikampek, LRT Jabodetabek, rencana kereta cepat Bandung Jakarta, tol elevated, Bandara Kertajati, dan Pelabuhan Patimban.

Kawasan industri ini memiliki luas sebesar 205 hektare serta akan dilengkapi dengan infrastruktur kelas dunia koneksi digital. Saat ini, telah dilengkapi kantor pengelola serta sarana dan prasarana seperti jalan, jaringan listrik, dan sarana pendukung lainnya.

Selain itu, akan disiapkan fasilitas yang dirancang khusus untuk mendukung program bangunan hijau, industri pangan, industri elektronika, industri logistik modern, serta ruang inovatif untuk industri kecil dan menengah (IKM).

“Sebagai pengelola kawasan industri, KNIC perlu tetap meningkatkan pelayanan kepada perusahaan industri serta menguatkan hubungan kerja sama dengan pemerintah dan bidang usaha lainnya, termasuk turut serta meningkatkan sumber daya manusia industri yang kompeten,” ujar Airlangga.

Menperin juga mendorong perusahaan-perusahaan yang beroperasi di KNIC dapat menciptakan produk dengan nilai tambah tinggi sesuai perkembangan era industri 4.0.“Dengan digitalisasi, produktivitas akan lebih tinggi serta bisa support untuk logistik dan pasar e-commerce bisa semakin unggul di Jawa Barat,” ujarnya.

Zhao Hongjing dari CFLD International menyatakan, pihaknya bertekad ikut berkontribusi mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui pembangunan kawasan industri di Indonesia. Salah satunya yang baru, yakni KNIC. “Kami dengan senang hati menyambut seluruh mitra kami di Karawang ini,” ujarnya.

Apalagi, CFLD International mendapatkan banyak respons positif dari para pemangku kepentingan di Indonesia maupun negara lain. “Menurut mereka, kami telah memberikan model bisnis berbeda dan mampu memberikan hasil yang menguntungkan bagi semua pihak terkait,” imbuhnya.

Melalui integrasi semangat work-live-play yang berfokus pada pembangunan industri, CFLD International dapat mencapai efisiensi operasional dan pertumbuhan bisnis dengan optimal. 

Diperkirakan hingga akhir tahun 2018, CFLD International telah memiliki 2.000 bisnis usaha dan membuka 105.000 lapangan pekerjaan yang tersebar di 80 negara. Selain KNIC, sebelumnya CFLD International telah mengembangkan Tangerang New Industry City (TNIC).

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan, pengembangan KNIC di Karawang menegaskan posisi dari Jawa Barat sebagai salah satu pusat industri yang penting bagi Indonesia. Sebagai zona industri ke-25 di daerah Jawa Barat, KNIC akan menciptakan lapangan kerja yang menguntungkan dan memfasilitasi knowledge-sharing dari komunitas yang ada dan akan menjadi stimulan bagi perekonomian lokal.

“Hal ini juga akan memperkuat kepercayaan para investor di wilayah setempat dan Indonesia. Kami berharap untuk dapat bekerja sama dengan CFLD International dan para mitra kerjanya di KNIC, menjadi katalisator yang mampu mendorong Industri 4.0,” paparnya.

Hingga saat ini, tercatat sudah ada lebih dari 90 kawasan industri yang sudah beroperasi. Sementara itu, pada tahun 2014, baru ada 74 kawasan industri.(wn)

Ikuti terus perkembangan berita ini dalam topik
Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year