telkomsel halo

Passpod makin mantap sebagai Digital Tourist Pass terdepan

08:11:07 | 21 Jun 2019
Passpod makin mantap sebagai Digital Tourist Pass terdepan
Para Direksi Passpod (dok)
JAKARTA (IndoTelko) – Setelah melantai selama satu tahun di Bursa Efek Indonesia, PT. Yelooo Integra Datanet Tbk (Passpod) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk pertama kalinya.  

Perusahaan yang terdaftar di BEI dengan kode emiten YELO ini pun mengumumkan pertumbuhan positif dimana membukukan laba bersih sebesar Rp 2,98 milyar untuk tahun buku 2018.  Hal ini ditunjang oleh pertumbuhan outbound traveler di Indonesia yang kian meningkat. 

Data Asosiasi Travel Agent Indonesia (Asita) menunjukkan bahwa pertumbuhan wisatawan ke luar negeri (outbound traveler) di tahun 2019 ini diperkirakan akan meningkat sebesar 10% dengan jumlah sebesar 10,7 juta wisatawan dengan negara tujuan utama dari wisatawan Indonesia adalah Singapura, Malaysia, Thailand, Jepang dan Korea Selatan.

CEO Passpod Hiro Whardana memberikan apresiasi kepada para investor, shareholder dan masyarakat atas kepercayaannya hingga perusahaan ini mencapai target di tahun 2018. 

“Tahun 2018 merupakan tahun yang baik bagi perseroan karena perencanaan dan eksekusi yang semakin matang berhasil membawa pertumbuhan luar biasa dibanding pencapaian di tahun 2017. Pemanfaatan momentum peak season untuk negara-negara tujuan favorit dan penawaran paket bundling tiket atraksi di negara tujuan memberikan hasil yang sangat signifikan. Pertumbuhan yang cukup baik juga sangat terasa dari beberapa pengembangan yang telah kami lakukan yaitu penjualan tiket atraksi dan event.”

Selain agenda pengesahan Laporan Tahunan Perseroan tahun buku 2018, Passpod juga melaporkan per 31 Desember 2018 telah menggunakan Rp. 41.795.287.121 atau sebesar 89.94% dari dana hasil penawaran umum perdana saham (IPO) yang berjumlah sebesar Rp46.468.500.000 setelah dikurangi biaya-biaya umum. Dana ini digunakan untuk modal kerja sebesar Rp. 40 milyar seperti penambahan jumlah modem dan infrastruktur lainnya serta pengembangan aplikasi sebesar Rp. 1.4 milyar.

Dikatakan Hiro, berbagai tantangan telah dilalui di 2018.  Kini fokus strategi bisnis Passpod di 2019 adalah menambah pilihan fitur pada aplikasi, memperluas wilayah pemasaran, dan fokus pada peningkatan kegiatan digital marketing.  “Kami juga sedang melakukan penjajakan teknologi terbaru soft sim dan esim serta memasuki bisnis inbound tourism. Berbagai fitur baru serta penawaran bundling penyewaan modem dan tiket atraksi negara tujuan favorit telah kami siapkan untuk menyambut berbagai momentum liburan ditahun ini” tambahnya.

Dalam hal pengembangan teknologi, tahun ini Passpod telah menambah fitur baru di aplikasi mobile Passpod, sebut saja asuransi perjalanan, perencanaan perjalanan (itinerary planner) dan fitur e-commerce di portal Passpod.com.  

Saat ini fitur e-commerce telah menjual traveling deals, asuransi, dan berbagai kebutuhan penunjang travel lainnya. Hiro menambahkan bahwa Passpod sedang melakukan beta testing untuk fitur chatbot sebagai layanan virtual assistant demi peningkatan layanan konsumen. Fitur chatbot ini diharapkan nantinya dapat melayani pelanggan sejak proses tanya jawab sampai transaksi di platform Passpod selama 7x24 jam.

Dalam RUPST ini, juga ditetapkan sejumlah Rp 500.000.000 dari laba bersih tahun buku 2018 sebagai cadangan wajib. Sementara sisanya dibukukan sebagai laba ditahan (Retained Earning). 

Menurut Direktur Keuangan dan Operasional Passpod Wewy Suwanto, perseroan tidak melakukan pembagian dividen untuk tahun buku 2018. Hal ini  demi mewujudkan strategi pengembangan bisnis tahun 2019.  “Di awal tahun ini kami telah mengembangkan berbagai kemitraan yang mendukung visi kami sebagai ekosistem on-demand untuk kebutuhan yang relevan bagi traveller selama perjalanan,” jelasnya.

Awal tahun ini, sebagai pengembangan bisnis Passpod telah bekerjasama dengan Tokopedia untuk official stores, kemudian menjadi official partner penjualan tiket event atraksi lokal dari LOKET, serta menjalin berbagai kemitraan seperti maskapai penerbangan dan jasa travel lainnya untuk pengembangan jaringan pemasaran. Dari rencana ekspansi bisnis yang ditargetkan di negara-negara Asia Tenggara untuk bisnis inbound travel, di Q1 2019 Passpod telah membuat joint-venture bersama perusahaan payment WeePay untuk menggarap pasar outbound travel di Filipina.

“Berbagai fitur, teknologi dan pengembangan bisnis yang dikembangkan Kami harapkan dapat terus meningkatkan kinerja dan posisi Passpod sebagai Digital Tourist Pass terdepan di Indonesia. Hal ini terlihat dari profit yang baru saja dibukukan Passpod pada kuartal pertama 2019 yakni sebesar Rp943 Juta atau naik 320 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.” tambah Hiro. (sg)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year