BAKTI buka tender pengembangan aplikasi Digital Finansial Inklusi

JAKARTA (IndoTelko) -  Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) membuka tender Pekerjaan Pengembangan Aplikasi Digital Finansial Inklusi(SIKP – Umi) tahap I untuk mendukung program Finansial Inklusi.

Dikutip dari situs BAKTI, dinyatakan bagi peminat bisa mengirimkam dokumen kepada Kelompok Kerja Pengadaan Pengembangan Aplikasi Digital Finansial Inklusi(SIKP – Umi) paling lambat tanggal   31 Mei 2019 pukul 14.00.

Adapun syarat untuk mengikuti tender diantaranya

1. Mengirimkan Surat Ketertarikan sesuain dengan dokumen terlampir

2. Memiliki ijin usaha (SIUP) Non Kecil dan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) dengan kegiatan usaha (KBLI): Perdagangan Besar Komputer, Perlengkapan Komputer dan Piranti Lunak (4651) dan/atau Aktivitas Konsultasi Komputer dan Manajemen Fasilitas Komputer Lainya (62029)

3. Melampirkan akta pendirian perusahaan yang masih berlaku beserta perubahan terakhirnya yang telah mendapatkan pengesahan dari Kemenhukham

4. Tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan dan/atau direksi yang bertindak untuk dan atas nama perusahaan tidak sedang dalam menjalani sanksi pidana dan tidak masuk daftar hitam di bidang pengadaan barang dan jasa, yang dibuktikan dengan surat pernyataan yang ditandatangani penyedia jasa

5. Memiliki Nomor Pungut wajib Pajak(NPWP) dan telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun terakhir (SPT Tahunan);

6. Melampirkan surat pernyataan tidak menuntut apabila tidak tersedianya anggaran atau revisi DIPA tidak disetujui

7. Melampirkan surat pernyataan tidak menuntut apabila lelang dibatalkan oleh KPA.

8. Menyerahkan surat pernyataan bersedia menandatangani non disclosure agreement (NDA) apabila terpilih sebagai penyedia, dalam rangka menjaga kerahasiaan data dan informasi.

Sebelumnya, pada 2018 BAKTI membuka lelang pengadaan sistem aplikasi digital financial inklusi.

Dikutip dari LPSE milik Kominfo, nilai pagu dari paket lelang sebesar Rp23,5 miliar. Sedangkan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) sekitar Rp3,586 miliar.(wn)