telkomsel halo

Making Indonesia 4.0 jembatani visi Indonesia 2045

06:03:15 | 20 May 2019
Making Indonesia 4.0 jembatani visi Indonesia 2045
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.(dok)
JAKARTA (IndoTelko) - Pemerintah memiliki aspirasi besar untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang unggul di era ekonomi digital pada tahun 2045. Guna mencapai sasaran tersebut, penerapan peta jalan Making Indonesia 4.0 menjadi salah satu prioritas untuk mengantarkan target visi Indonesia 2045.

“Bapak Presiden Joko Widodo sudah meluncurkan program 100 tahun Indonesia merdeka. Pada saat itu, Indonesia ditargetkan menjadi negara yang maju dan sejahtera serta lolos dari middle income trap dan naik level sebagai upper middle income country,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, belum lama ini.

Berdasarkan targetnya, Making Indonesia 4.0 akan mewujudkan Indonesia masuk dalam jajaran 10 negara yang memiliki perekonomian terkuat di dunia pada tahun 2030.

“Bahkan, berdasarkan studi dari PricewaterhouseCoopers (PwC), pada tahun 2045 Indonesia akan mampu menjadi negara perekonomian terkuat nomor empat di dunia,” tuturnya.

Making Indonesia 4.0, diyakini bakal mendongkrak produktivitas meningkat dua kali lipat. Ini juga turut mengubah orientasi ekonomi saat ini menjadi berbasis inovasi. “Sekarang ekonomi berbasis pada research, development dan design. Untuk itu, dahulu anggaran untuk riset kurang dari 1%, dan ke depan kita tingkatkan menjadi 2%,” ungkapnya.

Airlangga menjelaskan, penerapan ekonomi digital yang berbasis pada inovasi, dinilai juga mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional hingga 2% dari baseline sebesar 5,6%. “Kemudian diproyeksikan bakal terciptanya lapangan kerja hingga lebih dari 10 juta orang dan kontribusi manufaktur bisa terdongkrak sebesar 25%,” terangnya.

Airlangga menyebut, berdasarkan studi McKinsey, pembangunan ekonomi berbasis digital bisa menciptakan pendapatan tambahan pada PDB nasional sebesar US$155 miliar di tahun 2025.

“Ini new opportunity dari digitalisasi ekonomi. Selain itu, ada tambahan tenaga kerja di sektor industri sebanyak 4,5 juta orang dan di sektor industry related service mencapai 12,5 juta orang,” ujarnya.

Airlangga menegaskan, Indonesia memiliki sumber daya besar dalam menyongsong era ekonomi digital, yakni adanya masa bonus demografi atau jumlah penduduk usia produktif lebih banyak dibanding usia non-produktif. “Kita punya golden opportunity tersebut, dan harus dimanfaatkan. Untuk pembagunan Sumber Daya Manusia (SDM) kompeten, pemerintah telah menuangkannya dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN),” imbuhnya.

Diharapkannya dengan mendorong penerapan ekonomi digital akan melahirkan entrepreneur muda, yang rata-rata berusia di bawah 35 tahun. Ini terbukti dengan empat unicorn yang lahir di dalam negeri hanya dibangun dalam waktu delapan tahun.

“Padahal, pada era revolusi industri ketiga, waktu delapan tahun itu belum mampu profit. Tetapi dengan ekonomi digital, semuanya bisa diperpendek. Ini quantum lead untuk anak-anak muda kita, perbedaan antara digital dan non-digital,” pungkasnya.(wn)

Ikuti terus perkembangan berita ini dalam topik
Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year