telkomsel halo

Pabrik di Batam ini menjadi acuan adopsi IIoT di Asia

09:47:36 | 30 Apr 2019
Pabrik di Batam ini menjadi acuan adopsi IIoT di Asia
Menperin Airlangga Hartarto kala mengunjungi smart factory Schneider Electric di Batam.(dok)
BATAM (IndoTelko) – Schneider Electric menjadi yang terdepan dalam mendorong pelaku industri Asia untuk segera mengambil langkah dalam mengimplementasikan Industrial Internet of Things (IIoT).

Berbekal teknologi terbaru, smart factory Schneider Electric di Batam menjadi pabrik yang produktif sekaligus percontohan bagi pelanggan dan mitra untuk melihat secara langsung bagaimana transformasi digital dapat membantu mereka membuat keputusan yang didasarkan pada informasi dan data.

Hal ini memungkinkan perusahaan meningkatkan profitabilitas, kinerja manajemen aset, efisiensi operasional dan produktivitas sekaligus menjaga operasional tetap aman, lincah, dan ramah lingkungan.

Smart factory di Batam menjadi percontohan penerapan IIoT bagi pelaku industri di Asia, dan pembuktian kepada pelanggan dan mitra bahwa digitalisasi mudah dilakukan dan membantu mereka dalam melakukan percepatan pengimplementasian rencana transformasi digitalnya.

Lebih dari 150 pelanggan dan mitra dari Indonesia, Tiongkok, Singapura, Vietnam, Malaysia, Myanmar dan Timur Tengah telah berkunjung ke pabrik. Smart factory Batam merupakan salah satu dari proyek percontohan smart factory Schneider Electric di seluruh dunia termasuk China, Prancis, Filipina, Amerika Utara dan India.

Country President Schneider Electric Indonesia Xavier Denoly mengatakan Smart factory perseroan di Batam merupakan percontohan untuk pembelajaran mesin, Artificial Intelligence, perawatan prediktif dan digital, serta mesin dan proses yang terhubung.

Integrasi big data, cloud, dan teknologi IIoT akan membuka jalan bagi pelaku industri di Asia untuk segera merealisasikan visi smart factory mereka yaitu menjadi lebih hemat energi dan berkelanjutan dalam jangka panjang,” katanya dalam keterangan kemarin.

Smart factory di Batam mengimplementasikan EcoStruxure Machine, salah satu solusi EcoStruxure, yang berbasis Internet of Things (IoT) milik Schneider Electric yang terbuka, mudah dioperasikan, dan kompatibel yang memungkinkan pelacakan secara real-time atas kinerja operasional dan visibilitas yang lebih baik terhadap kinerja peralatan berat dan kebutuhan perawatan (maintenance) preventif.

Dengan aplikasi Manufacturing Control Tower dashboards, manajer pabrik dapat membuat keputusan yang lebih baik dan lebih cepat dapat menyelesaikan masalah yang terjadi dalam kegiatan operasional. Dengan solusi ini, pabrik Batam dapat mengurangi waktu perawatan sebesar 17% dan resiko produk cacat/gagal sebesar 46%.

“Melakukan pemberdayaan dan pembinaan bakat dan kompetensi lokal juga merupakan faktor kunci keberhasilan dalam transformasi digital dari pabrik Batam. Tim Schneider Electric di Batam telah berhasil merancang, mengembangkan, menguji dan mengimplementasikan berbagai solusi digital di seluruh jaringan manufaktur global perusahaan. Terlebih lagi sejak 2017, Schneider Electric telah memberikan kesempatan kepada siswa kejuruan dan politeknik Batam untuk berpartisipasi dalam mengembangkan aplikasi Smart Factory Batam melalui Program Digital Internship,” ungkap Xavier.

Schneider Electric memiliki 2.900 staf yang bekerja di seluruh jaringan pabriknya di Batam yang memproduksi berbagai produk kelistrikan untuk didistribusikan di domestik maupun pasar global. Ketiga pabrik di Batam telah tersertifikasi berstandar internasional ISO 9001, ISO 14001, dan OHSAS 18001.(wn)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year