Ini resep IDC bawa perusahaan tetap kompetitif dalam ekonomi digital

Senior Research Manager & Head of Operations IDC Indonesia Mevira Munindra

JAKARTA (IndoTelko) – Saat ini perubahan lanskap bisnis terjadi begitu cepat, digitalisasi telah berubah menjadi aspek mendasar bagi banyak perusahaan. 

Digitalisasi menciptakan peluang ekonomi tanpa batas dimana beberapa teknologi menggantikan dan mengubah yang lain. Namun, para pemimpin bisnis di Indonesia masih berusaha dalam mengimplikasikan strategi digital untuk organisasi dan ekosistem industri mereka.

Untuk itu IDC Indonesia menggelar acara tahunan CIO Summit di Jakarta (11/9). Acara ini mengeksplorasi strategi para praktisi dalam mengubah bisnis mereka melalui transformasi digital (DX).

Tahun ini CIO Summit, bertemakan “The Digital Determination Playbook,” yang bertujuan membantu CIO dalam membentuk pedoman untuk  bertranformasi dari organisasi berbasis traditional menjadi organisasi berbasis digital.

Agar dapat unggul dalam ekonomi digital yang kompetitif, organisasi di Indonesia perlu bertransformasi dari basis tradisional menjadi digital, dimana organisasi memerlukan 'blueprint' yang terdiri dari empat elemen utama termasuk; strategi perusahaan terpadu, komitmen terhadap perubahan organisasi dan budaya, rencana investasi jangka panjang berdasarkan pada prinsip bahwa digital secara alami bernilai bagi bisnis, dan satu platform digital untuk mengukur inovasi teknologi.

Sebuah studi IDC mengungkapkan bahwa lebih dari 65% perusahaan di Indonesia didefinisikan sebagai perusahaan tradisional. 

Organisasi tradisional kurang matang dalam perjalanan transformasi digital dan biasanya menjalankan upaya digital secara dadakan, menjalakan berbagai strategi digital paralel yang diprakarsai oleh lini bisnis, atau beroperasi dengan perspektif jangka pendek. 

Perusahaan ini dirancang karena sulit untuk mencapai strategi yang tidak disatukan atau ada harapan yang tinggi untuk pengembalian investasi yang dapat diprediksi dalam jangka pendek.

Menurut Senior Research Manager & Head of Operations IDC Indonesia Mevira Munindra perusahaan lokal terus bergerak untuk menemukan cara agar dapat mencapai tujuan organisasi di dalam ekosistem digital yang kompetitif. 

"Namun, transisi organisasi berbasis tradisional menjadi digital merupakan hal yang tidak mudah karena kebanyakan perusahaan di Indonesia masih terkendala oleh kurangnya komitmen manajemen, infrastruktur, digital talent, dan kolaborasi antar organisasi," jelas Mevira dalam keterangan kemarin.

Mevira menyakini akan melihat lebih banyak lagi bisnis yang akan bergerak menjadi kategori Digitally Determined.

"Salah satu indikator utama yang kita harapkan adalah melihat lebih banyak lagi kontribusi dan peranan dari CIO dan departmen TI karena hal ini akan fokus pada peningkatan sumber daya untuk pendapatan bisnis dan memungkinkan transformasi digital yang jauh lebih cepat. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk merespons kebutuhan pelanggan dengan proses pembuatan produk dan layanan baru lebih cepat," katanya.

IDC Indonesia CIO Summit 2019 mempertemukan hampir 100 pemimpin dari berbagai lini industri terkemuka di seluruh wilayah Indonesia. Beragam wawasan holistik yang dihadirkan dalam acara ini tidak hanya untuk membantu para pemimpin TI dalam merencanakan strategi digital mereka dalam memberikan solusi untuk mengubah pasar dan menciptakan pendapatan baru, tetapi juga untuk mengekloprasi beberapa topik termasuk studi kasus dalam meningkatkan Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) agar lebih terotomatisasi, sentrisitas pelanggan, memonetisai data, mentrasisi bisnis traditional menjadi bisnis digital, dan perubahan terhadap budaya dan keterampilan

Wawasan holistik yang ditawarkan pada acara ini tidak hanya berorientasi pada membantu para pemimpin TI merencanakan strategi digital mereka terlebih dahulu untuk memberikan solusi yang mengganggu pasar dan menciptakan aliran pendapatan baru, tetapi juga mengeksplorasi beberapa topik termasuk studi kasus tentang meningkatkan Kecerdasan Buatan (AI) untuk otomatisasi lebih lanjut. Sentrisitas pelanggan, memonetisasi data, mentransisikan bisnis tradisional menjadi bisnis digital, dan perubahan yang diperlukan terhadap budaya dan keterampilan di dunia kerja.(wn)