telkomsel halo

Apple Developer Academy akan bertambah di Indonesia

10:07:00 | 13 Mar 2019
Apple Developer Academy akan bertambah di Indonesia
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.(dok)
JAKARTA (IndoTelko) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan Apple Developer Academy akan bertambah jumlahnya di Indonesia sesuai dengan komitmen Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) untuk smartphone 4G dari vendor asal Amerika Serikat itu.

Apple Developer Academy pertama di Indonesia dibangun di BSD City, yang juga merupakan pertama di Asia dan ketiga di dunia setelah Brasil dan Italia.

Apple Developer Academy yang dibangun oleh Apple Inc. di BSD City bekerja sama dengan Binus University didukung oleh Sinar Mas Land. ‘Sekolah coding’ ini membekali para siswanya dengan tiga kemampuan utama yakni teknikal, bisnis, dan desain. Tujuannya adalah untuk membangun sumber daya manusia asli Indonesia yang mampu mengembangkan aplikasi dan teknologi dalam memecahkan permasalahan sosial. Program beasiswa penuh dari Apple Developer Academy ini menerima ratusan siswa setiap tahunnya.

"Nantinya yang kedua di Surabaya, dan yang ketiga di Nongsa Digital Park, Batam pada tahun 2019," ungkap Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pada acara The First Apple Developer Academy Graduation Fair di BSD City, Tengerang, Banten, Selasa (12/3).

Pendirian akademi ini bagian dari proposal Apple untuk memenuhi ketentuan regulasi mengenai TKDN. Dalam proposalnya, PT Apple Indonesia memilih skema penghitungan TKDN berbasis pada pengembangan inovasi dengan nilai total investasi sebesar US$44 juta dengan jangka waktu tiga tahun, terhitung sejak tahun 2017.

Diharapkan, hadirnya pusat inovasi yang dibangun oleh Apple akan mampu menghasilkan pengembang yang dapat memberikan manfaat di tengah perkembangan era revolusi industri 4.0 di Indonesia. “Para lulusannya ini mempunyai kompetensi yang world class,” tegasnya.

Di samping itu, Apple Developer Academy bertujuan menantang dan menginspirasi siswa melalui pendekatan berbagai bidang dalam pengajaran dan pembelajaran. Selain itu, menjadi wadah yang disediakan oleh Apple untuk memberikan siswa mengenai kemampuan dalam membuat ide mereka menjadi aplikasi dan dipasarkan melalui App Store.

“Berdasarkan laporannya, sebanyak 70 perusahaan dari berbagai macam sektor sudah datang ke akademi sini. Mereka menghendaki talent-talent di sini segera dipekerjakan, sehingga demand-nya semakin tinggi. Lulusan ini juga didorong menjadi entrepreneur,” papar Airlangga.

Pada batch perdana ini, Apple Developer Academy meluluskan sebanyak 166 siswa yang telah melakukan pelatihan satu tahun dengan fasilitas berteknologi canggih. Mereka telah menghasilkan 33 aplikasi yang sudah ada di App Store. Misalnya, aplikasi tentang donor darah, aplikasi mencari masjid terdekat, aplikasi artificial intelligence untuk cari pekerjaan, dan aplikasi tentang traveling.

Sedangkan, batch kedua akan dimulai pada 29 Maret 2019 dengan jumlah siswa sebanyak 200. “Semoga ini menjadi inspirasi bagi perusahaan lainnya dalam membangun ekosistem inovasi,” imbuhnya.

Menperin juga menginginkan, agar akademi ini melibatkan para penyandang disabilitas. Sebab, di tengah keterbatasan, mereka diyakini bisa berpotensi dalam upaya pengembangan teknologi digital. Apalagi, Indonesia memiliki peluang besar dalam penerapan ekonomi digital.

“Hingga tahun 2030, kita butuh 17 juta orang yang bekerja di bidang ekonomi digital, yang mana 4 persen akan bekerja di sektor manufaktur dan sisanya di jasa industri terkaitnya. Ini pun momentum kita dalam menikmati masa bonus demografi sampai 2030,” terangnya.(wn)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year