JAKARTA (IndoTelko) - Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berambisi meningkatkan kualitas pedagang pasar tradisional melalui program UMKM Go Online.
Dalam program ini, Komifo tidak hanya menargetkan toko-toko di pasar tradisional, tetapi juga penjual yang menggunakan gerobak keliling pun ikut dilibatkan dalam program tersebut.
“Kita lagi jelaskan ke pemilik toko kalau ada yang tertarik produknya dijual secara online. Ini kan mereka punya toko offline-nya, jadi kalau punya toko online, mereka gak hanya nunggu pembeli yang di sini tapi juga bisa pembeli di seluruh Indonesia,” kata Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan, belum lama ini.
Dijelaskannya, Program UMKM Go Online tersebut disiapkan dengan sangat matang. Tidak hanya menyiapkan berbagai fasilitas teknologi, program ini juga menghadirkan para pandu-pandu atau relawan yang siap mengajarkan pelaku UMKM untuk bisa mendapatkan ilmu dan pengalaman terkait penjualan online. Pandu digital menjadi perpanjangan tangan pemerintah untuk mengedukasi masyarakat agar siap menjadicyber society.
“Sebenarnya program UMKM Go Online sudah kita lakukan di tahun sebelumnya. Untuk tahun ini, kita targetkan ada 500 pasar tradisional yang akan kita kunjungi di seluruh Indonesia, sehingga kita juga nanti membutuhkan pandu digital. Ini adalah satu gerakan untuk memajukan Indonesia,” kata Semuel.
Perlu diketahui, program UMKM Go Online bertujuan untuk menciptakan 8 juta pelaku Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) untuk bersiap memasuki transformasi digital, pelaku UMKM dapat meningkatkan penjualannya dengan menjadi sebagai merchant di pasar online. Program tersebut juga menargetkan peluang pasar baru bagi pelaku UMKM di Indonesia untuk skala regional maupun global.
Kominfo membidik Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di 10 ribu pasar tradisional seluruh Indonesia untuk masuk Gerakan UMKM Go Online. Tahun ini, ditargetkan 500 pasar tradisional sudah bisa berjualan secara daring (online).
Pada kuartal I-2018, Gerakan UMKM Go Online berupa grebeg pasar digelar di 20 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Di masing-masing kota digelar enam titik pasar rakyat.
Sebelumnya, Kominfo mengungkap bahwa dalam kurun waktu lima tahun, dari 2014 hingga 2018, sumbangan UMKM pada Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia mencapai 60,34%, meningkat sebesar 30,50% dari tahun terdahulu.
Adapun Gerakan UMKM Go Online 2019 merupakan kelanjutan dari program serupa pada tahun 2018.
Kominfo menggandeng beberapa pihak untuk menjalankannya, mulai dari Dinas Koperasi, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Kementerian Koperasi dan UMKM, Kementerian Keuangan, Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia (Asparindo), pihak perbankan, hingga sejumlah e-commerce marketplace seperti Tokopedia, Bukalapak, Shopee, Bibli, Lazada, Blanja.com, serta layanan pesan antar makanan Go-Food dari GOJEK.
Kominfo mengatakan saat ini sudah ada 9,6 juta UMKM yang mulai beralih berjualan online. Jumlah ini meningkat dari target awal sebanyak 8 juta UMKM.
Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim, Septriana Pangkary mengatakan ada satu juta petani dan nelayan yang juga mengadopsi platform penjualan online.(wn)