LinkAja berikan efisiensi di layanan pembayaran elektronik

14:32:20 | 24 Feb 2019
LinkAja berikan efisiensi di layanan pembayaran elektronik
JAKARTA (IndoTelko) - Kementrian Badan Usaha Milik Negara (KBUMN) menyakini kehadiran LinkAja yang dikelola Finarya akan memberikan efisiensi pembayaran elektronik khususnya bagi nasabah bank-bank BUMN. 

"Untuk tahap awal, LinkAja bakal digunakan dalam layanan-layanan perbankan BUMN yang bersifat mandatori, seperti pilihan dalam membayar gerbang tol, parkir di berbagai fasilitas yang dikelola BUMN, dan lain sebagainya," ungkap Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Survey dan Konsultasi Kementerian BUMN Gatot Trihargo, akhir pekan ini.

Menurutnya, potensi pasar pembayaran elektronik berbasis QR Code masih cukup besar. "Sekarang sudah terjadi ekosistemnya misal di pembayaran jalan tol, tinggal kita akselerasi peralatan untuk bisa pakai QR code. Mulai saat ini bank-bank BUMN tidak lagi berinvestasi sendiri-sendiri dalam penyelenggaraan uang elektronik dan sistem pembayaran digital. Ini kan customer basenya bank-bank BUMN. Bareng bareng promosinya jadi tidak duplikasi," ucap Gatot.

Asal tahu saja, Telkomsel mendirikan entitas Fintech Karya Nusantara (Finarya) untuk menggarap sistem pembayaran berbasis QR Code.

Direktur Digital & Strategic Portfolio Telkom David Bangun menjelaskan Finarya dibentuk sebagai strategi menggarap sistem pembayaran berbasis QR Code BUMN. (Baca: LinkAja)

"Finarya ini dibentuk untuk nantinya menjalankan LinkAja, tahap pertama LinkAja yang membentuk adalah Telkomsel, nanti selanjutnya BUMN lain masuk menjadi pemilik Finarya," ungkapnya

LinkAja adalah sebuah layanan keuangan elektronik yang merupakan sinergi layanan keuangan elektronik dari berbagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Perusahaan yang terlibat dalam LinkAja diantaranya TelkomGrup, BNI, BRI, Mandiri, BTN, dan Jiwasraya.

Telkomsel pada tanggal 22 Februari 2019 telah mengumumkan layanan keuangan elektroniknya, TCASH berganti menjadi LinkAja.

Sayangnya, proses update aplikasi dari TCASH ke LinkAja tak mulus sehingga diputuskan ditunda hingga waktu yang belum ditentukan. 

Padahal, dalam pipline Bank-bank BUMN, nantinya 1 Maret 2019 produk uang elektronikbank Mandiri (e-cash), bank BNI (UnikQu), bank BRI (Tbank) akan tergabung juga di LinkAja.  

Direktur Fintech Karya Nusantara (Finarya) Danu Wicaksana menjelaskan ketika manajemen mengumumkan ke publik bahwa yang menggunakan TCASH sudah dapat melakukan upgrade aplikasi, jutaan pengguna dalam waktu yang hampir bersamaan melakukan perubahan aplikasi ke LinkAja. Akibat tingginya trafik tersebut, sontak membuat penumpukan antrian pengguna yang ingin mendownload.

Danu mengklaim antusiasme tersebut dikarenakan masyarakat optimis dengan rencana besar LinkAja yang akan mensinergikan seluruh layanan digital money yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan di bawah Kementrian BUMN menjadi satu aplikasi LinkAja. 

Danu lebih jauh menerangkan bahwa penumpukan antrian untuk update, kini sudah mulai bisa teratasi.  "Kami berharap awal minggu depan konsumen sudah dapat kembali melakukan transaksi keuangannya melalui aplikasi LinkAja," katanya.(tp)

Ikuti terus perkembangan berita ini dalam topik
Artikel Terkait
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories