telkomsel halo

Bekraf dorong milenial manfaatkan industri digital

11:07:46 | 01 Jan 2019
Bekraf dorong milenial manfaatkan industri digital
ilustrasi
JAKARTA (IndoTelko) - Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mengajak anak muda untuk tidak hanya menjadi pekerja tapi juga mampu membuka peluang kerja dengan memanfaatkan industri digital.

“Paradigma lama, lulus kuliah lalu mencari kerja itu tidak salah, tapi langsung menyerah pada gagasan sendiri. Tren saat ini, anak muda harus kreatif dan apapun yang dikerjakan harus bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain,” ungkap Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Triawan Munaf, belum lama ini.

Menurutnya, dulu orang tidak memiliki kesempatan untuk memonetisasi gagasan. Namun di era digital, semua gagasan yang dimiliki bisa dimonetisasi. Seperti halnya ingin berjualan, bisa memanfaatkan market place. Selain itu, generasi saat ini juga bisa membuat platform sendiri karena ekosistem industri digital berkembang dengan baik.

Apalagi pada tahun depan akan ada Palapa Ring dimana daerah terdepan dan terluar Indonesia juga akan mendapat kecepatan konektivitas internet yang sama. Hal ini memudahkan masyarakat yang berada di daerah terdepan dan terluar Indonesia memiliki usaha digital dan memasarkan produknya secara lebih luas.

Pemerintah melalui Bekraf terus berupaya untuk mengembangkan ekonomi kreatif (ekraf) yang terdiri atas 16 subsektor. Selain itu, wirausaha ekraf juga terus didorong tidak hanya dari sisi jumlah tapi juga kualitas atau value. Berdasarkan prediksi Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah tenaga kerja di sektor ekonomi kreatif tahun ini mencapai 18,1 juta orang dengan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Rp1.105 triliun.

“Bekraf memiliki program Coding Mum yang mengajari ibu rumah tangga hingga buruh migran untuk belajar coding. Dan banyak ibu rumah tangga yang sukses memulai bisnis di industri digital dan ada buruh migran yang setelah kembali ke Tanah Air menjadi mentor coding,” ujarnya.

Lebih lanjut, Triawan mengatakan salah satu upaya yang telah dilakukan Bekraf dan terbukti mampu memnguatkan ekosistem ekraf adalah dihapusnya film dari daftar negatif investasi (DNI). Dia mengungkapkan setelah investor asing masuk, jumlah bioskop meningkat 70% menjadi 1.700-an layar.

Jumlah film nasional yang masuk ke bioskop mengalami kenaikan signifikan menjadi 40% dari total film yang diputar di bioskop. Selain itu, secara signifikan jumlah penonton film nasional naik dari 16 juta orang pada 2015 menjadi lebih dari 50 juta orang pada 2018. Jumlah ini diprediksi naik dan mencapai lebih dari 60 juta orang di tahun depan.(wn)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year