Telkomsigma uji data center dengan BCP Test 2018

JAKARTA (IndoTelko) - Telkomsigma menguji layanan data center yang dimilikinya dengan menggelar Business Continuity Plan (BCP) Test yang melibatkan customer dari sektor Perbankan beberapa waktu lalu.

BCP Test dilaksanakan Telkomsigma secara periodik guna memastikan kesiapan layanan Telkomsigma saat diperlukan didalam kondisi darurat, sehingga mampu mengantisipasi secara maksimal terhadap resiko-resiko dan dampak yang dapat terjadi.

BCP kali ini melibatkan 2 Data Center yang dilakukan secara end to end dengan meliputi area Infrastruktur sampai dengan aplikasi perbankan SATU. Sarana Transaksi Keuangan (SATU) merupakan software perbankan yang dikembangkan Telkomsigma sebagai solusi layanan Teknologi Informasi modern terintegrasi dengan konsep manage services untuk mendukung perkembangan bisnis Perbankan segmen BPR, koperasi, dan juga lembaga finansial.

Sektor perbankan merupakan salah satu segmen industri yang memiliki prosedur ketat dan kompleks perihal operasional layanan yang didukung oleh pusat data. Salah satu klien dari industri BPR yang terdiri dari 45 kantor cabang dan merupakan user aplikasi SATU menjadi sampel uji coba BCP Telkomsigma beberapa saat lalu.

Telkomsigma telah memberikan informasi kepada klien yang menjadi sampel terkait dilakukannya aktivasi BCP Test dan secara berkala memberikan update informasi kepada klien selama simulasi berlangsung.

Kegiatan testing  secara riil melalui BCP dilakukan sebagai langkah memastikan kesiapan layanan Telkomsigma saat menghadapi kondisi darurat. 

Seperti halnya pada tahun ini yang disimulasikan ketika terjadi  Outage / PLN down di Data Center Surabaya yang menyebabkan server production sebuah Bank down, sehingga memerlukan aktivasi perangkat Disaster Recovery di DC Serpong untuk menjaga operasional Bank agar tetap Live dan Always ON.

“Melalui aktivitas BCP ini, kami ingin membuktikan bahwa tagline Always ON bukan hanya tertulis tetapi menjadi sebuah value yang dimiliki Telkomsigma. Layanan Data Center kami dirancang dengan praktik terbaik yang mengacu pada standar internasional Tier IV FACILITY dan Tier III OPERATION Uptime Institute," kata CEO Telkomsigma, Iskriono Windiarjanto, pekan lalu.

Menurutnya, hal tersebut menjadi poin unggul yang membuktikan kompetensi telkomsigma sebagai mitra teknologi terdepan di bidang layanan Data Center di Indonesia yang mampu menjamin ketersediaan layanan secara Always ON.

Kesuksesan BCP Test ini juga menjadi added-value bagi seluruh pelaku bisnis BPR yang menggunakan layanan SATU Telkomsigma, karena dinyatakan telah memenuhi POJK No.75/POJK.03/2016 tentang Standar Penyelenggaraan Teknologi Informasi Bagi BPR dan BPRS, yang disebutkan dalam Pasal 14 bahwa BPR dan BPRS wajib memiliki rencana serta melakukan uji coba terkait Rencana Pemulihan Bencana untuk Aplikasi Inti Perbankan, paling sedikit 1 kali dalam 3 tahun dengan melibatkan pengguna Teknologi Informasi.

Selain itu, dalam Pasal 14 ayat (2) juga disebutkan bahwa Rencana Pemulihan Bencana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dapat dilaksanakan efektif agar operasional BPR dan BPRS tetap berjalan saat terjadi gangguan atau bencana pada sarana TI yang digunakan.

“Hal tersebut tentunya membuktikan Data Center kami memiliki ketahanan dan keamanan yang handal, serta mampu diadopsi bagi pelaku bisnis karena telah sesuai dengan standar penyelenggaraan Teknologi Informasi yang tercantum dalam POJK," pungkasnya.

Selain 3 Data Center enterprise yang berada di Serpong, Sentul, dan Surabaya, Telkomsigma juga memiliki ketersediaan layanan Data Center secara menyeluruh dan bersifat carrier neutral data center yang tersebar di 12 kota di Indonesia.

Penyebaran Data center yang dikelola Telkomsigma dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan layanan pusat data baik bagi bisnis berskala SME hingga segmen Enterprise seiring meningkatnya kebutuhan solusi ICT di industri 4.0.(ad)