telkomsel halo

Cloud menjadi backbone bagi Revolusi Industri 4.0

09:27:00 | 25 Okt 2018
Cloud menjadi backbone bagi Revolusi Industri 4.0
Menperin Airlangga Hartarto.(dok)
JAKARTA (IndoTelko) – Teknologi cloud computing dinilai telah menjadi infrastruktur utama (backbone infrastructure) dalam mendukung revolusi industry 4.0.

“Aksesibilitas dari data itu menjadi hal yang krusial. Karena itu, kami mengharapkan cloud computing yang menjadi infrastruktur utama dari revolusi industry 4.0 mulai memperhatikan cyber security agar industri tidak ragu-ragu untuk memulai melakukan perubahan dengan mengadopsi teknologi baru,” ujar Menperin Airlangga Hartarto saat menjadi keynote speech dalam seminar bertema “Menyiapkan Industri Indonesia di Era Industri 4.0,” di Kantor Kemenperin, Jakarta, Rabu (24/10).  

Menurut Menperin, revolusi industry 4.0 merupakan era di mana terjadi konektivitas secara nyata antara manusia, mesin, dan data. Meskipun tidak disadari, era ini mulai memasuki lini kehidupan masyarakat melalui teknologi-teknologi baru seperti cloud computing yang sehari-hari kita gunakan. Fenomena ini memberikan peluang untuk merevitalisasi sector manufaktur Indonesia.

“Kehadiran revolusi industry 4.0 semakin lama semakin terlihat, dan perubahannya sudah terlihat, ini bisa disebut disrupsi atau transformasi digital. Bagi industry yang sudah 3.0, ini merupakan langkah lanjutan. Bagi yang lain ini merupakan lompatan. Karena revolusi industry 4.0 memungkinkan terjadinya loncatan, di mana tidak dimungkinkan terjadi di revolusi industry 2 ataupun 3,” ujarnya.

Dalam era revolusi industry 4.0, salah satu yang diandalkan adalah big data dan artificial intelligence. Bagi Indonesia dan negara maju, big data menjadi sesuatu yang berharga.

“Jadi bagi Indonesia yang telah diberkahi oleh sumber daya alam, misalnya di bawah tanah punya minyak, mineral, emas. Di atas tanah punya perkebunan kelapa sawit, nah sekarang kita lihat ke atas lagi ada juga cloud. Itu another emas lagi, makanya kesempatan emas ini tidak boleh disia-siakan,” paparnya.

Pemerintah, juga mendorong pengembangan data center sebagai backbone dari cloud computing di Indonesia. Ke depan dalam revolusi industry 4.0, tanpa data, revolusi ini tidak bisa berjalan. Tanpa data yang kuat, efisiensi tidak akan berjalan, sehingga tentunya ini menjadi bagian yang perlu didorong.

Ketua Dewan Teknologi Informasi Komunikasi Nasional (Wantiknas), Ilham Habibie, juga senada dengan Menperin.

Dia menjelaskan negeri ini harus mengambil peluang atau kesempatan dalam revolusi industri 4.0 yang ditopang oleh digilitalisasi teknologi atau tranformasi digital. Dalam era tersebut, data menjadi sesuatu yang sangat berharga. “Data is the new oil,” ujarnya.

Untuk meraih peluang tersebut, lanjut dia, dibutuhkan infrastruktur pendukung seperti cloud, data center, internet of things (iot), artificial intelligence, quantum computing. Digitalisasi atau tranformasi digital akan terjadi di seluruh sector yang akan berdampak pada perubahan proses, penggunaan asset, dan tenaga kerja.

“Kita harus open minded dalam mengantisipasi revolusi industry 4.0 agar era itu dapat dimanfaatkan untuk menciptakan jutaan lapangan kerja dan menjadi lompatan besar bagi ekonomi Indonesia,” paparnya.

VP Product Management, Cloud, & UC Telkomtelstra Arief Rakhmatsyah, menyoroti tentang kedaulatan data dalam era revolusi industri 4.0.

Arief menyebutkan bahwa dalam Peraturan Pemerintah No 82 Tahun 2012 pasal 17 ayat 2 disebutkan penyelenggara sistem elektronik untuk pelayanan publik wajib menempatkan pusat data dan pusat pemulihan bencana di wilayah Indonesia untuk kepentingan penegakan hukum, perlindungan, dan penegakan kedaulatan negara terhadap data warga negaranya.

“Namun, aturan tersebut sedang direvisi,” ujarnya. (Baca: Revisi PP PSTE)

Arief mengingatkan terkait kedaulatan data, akan dianggap paling berdaulat itu jika lokasi data center-nya di wilayah sendiri, kemudian dioperasikan sendiri, dan di-maintance oleh pihak sendiri. “Atau paling tidak, provider yang menyediakan jasa tersebut masih provider lokal, seperti Telkomtelstra misalnya,” paparnya.

Menurut Arief, cloud computing merupakan teknologi terbaru untuk memindahkan eksternal resource ke service provider. “Cloud itu seperti server. Provider sudah menyediakan semua fasilitas yang dibutuhkan untuk mengelola cloud. Karena itu, cloud bisa lebih efisien, efektif, dan sesuai dengan kebutuhan,” pungkasnya.(ad)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year