Telkomtelstra tawarkan Hybrid Cloud untuk transformasi digital

09:12:37 | 27 May 2016
Telkomtelstra tawarkan Hybrid Cloud untuk transformasi digital
Nathan Bell (dok)
JAKARTA (IndoTelko) - Telkomtelstra, perusahaan penyedia layanan Managed Solutions, menawarkan adopsi hybrid cloud bagi perusahaan yang ingin melakukan transformasi digital dengan cepat.

Menurut COO telkomtelstra, Nathan Bell transformasi digital saat ini telah menjadi prioritas bagi para pimpinan perusahaan di hampir seluruh sektor industri, tak terkecuali pemerintah.

“IDC memprediksi bahwa di akhir tahun 2016, 60% dari perusahaan di Asia Pasifik akan melakukan transformasi digital. Namun untuk mengimplementasikan hal tersebut, perusahaan perlu membangun arsitektur teknologi dengan hybrid cloud, yakni perpaduan layanan private dan public cloud, sehingga perusahaan mampu meningkatkan mobilisasi dan interaksi sosial dan menggunakan big data/analytics,” kata Nathan, kemarin.

Dijelaskannya, kriteria kunci sukses untuk setiap transformasi digital, khususnya dalam memanfaatkan infrastruktur cloud adalah Agility (ketangkasan), Compliance (Kepatuhan) dan Empowerment (Pemberdayaan), atau sering disebut ACE.

Agility untuk memastikan transformasi digital dapat berkembang dengan bisnis. Compliance untuk menyatakan kita dapat menyelaraskan dengan regulasi atau ketentuan keamanan perusahaan sesuai dengan perkembangan. Empowerment atau memberdayakan perusahaan untuk memaksimalkan manfaat dari setiap transformasi digital.

Hal penting lain dalam menyukseskan transformasi digital juga tergantung pada keinginan perusahaan untuk berubah dan memberdayakan karyawan. Kapabilitas Cloud memberikan kesempatan terbaik untuk mewujudkan hal tersebut.

Pendekatan ACE juga dapat diwujudkan melalui orkestrasi, dengan menyediakan perangkat untuk bisnis agar terus beradaptasi dengan perubahan pasar dan tantangan bisnis dalam jangka waktu dekat, sehingga dapat membantu bisnis untuk beradaptasi dengan cepat dalam segala situasi serta menghasilkan produktivitas yang lebih besar, atau dapat didefisinikan hasil bisnis terbaik seperti apa yang ada dalam segala situasi.

Lebih lanjut dikatakannya, kombinasi unsur GRC (Governance, Risk Management and Compliance) juga akan menentukan kemampuan organisasi TI untuk mendorong transformasi lingkungan bisnis yang kompetitif, berbasis data dan mobile intensive.

“Hal ini mengindikasikan bahwa pemangku kebijakan perlu merancang strategi TIK guna mendapatkan manfaat dari keuntungan teknologi, khususnya pada tiga bidang, yakni; manajemen pelayanan, manajemen beban kerja dan moderenisasi infrastruktur data center,” tutupnya.(wn)

Artikel Terkait
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories